[50] Salah paham

74 8 32
                                    

Kesalahpahaman tercipta karena Ego menguasai dan menduduki posisi utama. Menyebabkan segala keputusan diambil tergesa tanpa memikirkan konsekuensi yang berdampak.

-SWEET SCARS-

🎈🎈🎈

Aku berjalan bersisian dengan kak Rave. "Lo tunggu sini, gue mau ambil motor dulu." aku mendongak lantas mengangguk pelan.

Aku menatap punggung Kak Rave yang berbelok ke parkiran. Saat yang bersamaan, pandanganku mengarah pada sebuah mobil yang sudah tak asing lagi. Sang pemilik mobil menatapku dengan tatapan datar dan menurutku dingin.

"Jingga?" Gumamku pelan.

"Rena?" Hatiku kembali memanas saat mengetahui yang duduk di samping Jingga adalah Rena.

Aku sempat bertatapan dengan Jingga sebelum dia benar benar hilang di belokan jalan.

Suara klakson membuyarkan lamunanku. "Ayo naik! bengong mulu si."Geram kak rave.

"Kalo gue bengong mulu yang ada gue kesurupan kali." aku menaiki moto sport warna merah milik kak rave

Motor pun melaju meninggalkan halaman sekolah kita selama di perjalanan pikiranku tertuju hanya pada satu orang, yaitu Jingga. Ya dia membuatku otakku terus memikirkannya. sedari tadi kak rave terus mengajakku berbicara, namun aku hanya menanggapi seadanya.

"Makan dulu yu!"ajaknya menarik tangganku memasuki sebuah rumah makan sederhana."Gue gak nafsu makan kak!"

"Lo harus makan rin, gue nggak mau sampai lo sakit." katanya lembut.

Aku terenyuh kembali mengingat jingga. jika aku tak mau makan pasti dia akan melakukan apapun agar aku mau makan. Tapi aku sadar, kak Rave bukanlah Jingga.

"Makan ya please..." Mohonnya dengan mimik wajah sedih.

"Oke." Kak rave mengacak puncak kepalaku dan tersenyum.

Aku ingin menangis saat ini juga! Perlakuan kak rave sama seperti yang dilakukan Jingga padaku.

perasaan sedih bercampur kecewa melebur menjadi satu. Saat kenyataan pahit menghantam hati dan membuatnya retak, membuat tulang dalam diri ini serasa lepas. tak berdaya.

aku menatap makananku dengan pandangan kosong. Aku sedang tak berselera "Makan rin, nanti dingin kaya orangnya." celetuk kak Rave membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum simpul, mengambil sendok dan memakannya.

semua rasa makanan yang masuk tidak memiliki rasa, rasa pahit kenyataan lebih mendominasi di banding masakan itu.

Setelah selesai makan kak rave mengajakku menuju sebuah taman yang tak jauh dari lokasi. Aku berjalan bersisian dengan kak rave. Pandanganku menyapu seluruh penjuru taman.

taman disini cukup luas, ada banyak bangku panjang berwarna putih disini lalu, di sisi kananku ada taman bermain seperti perosotan, jungkat jungkit yang terakhir ayunan. Aku ingin kembali menangis kala melihat ayunan, itu mengingatkanku pada Gaga. Tanpa sadar cairan bening jatuh begitu saja. Dengan cepat aku menyekanya, aku tidak mau kak Rave tahu aku menangis.

Sweet Scars |Rindu-Jingga| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang