[43] About Gaga

78 13 18
                                    

Sore hari di sebuah taman yang berada di dekat rumahku, aku dan keluarga sedang jalan-jalan di taman seraya menikmati angin sore yang sejuk.

Saat berada di taman bermain, aku melihat bocah perempuan yang duduk sendiri di sebuah ayunan dengan boneka Barbie di tangannya. Bocah itu terlihat menyisir rambut barbienya yang berwarna pirang.

Aku tertarik dengan bonekanya, saat ku lirik kedua orang tuaku tengah berbincang dengan teman kerjanya yang kebetulan juga sedang menemani anaknya bermain di taman ini.

Aku mengangkat satu sudut bibirku dan melangkah mendekati bocah perempuan itu. tepat berada di depannya, ia menyadari kehadiran ku dan menatap mataku.

"Kamu mau main ayunan?" Tanyanya polos.

Aku menggeleng kuat seraya merebut boneka barbie miliknya. "Aku mau barbie itu!" Teriakku keras.

Karena ayunan ini tertutup oleh sebuah pohon besar jadi orang tuaku tak dapat melihatku.

"Jangan! itu milikku!" Teriaknya juga.

Dengan kesal aku mendorong dirinya hingga terjungkal ke belakang. "Sekarang boneka ini punya ku." Ucapku tersenyum penuh kemenangan seraya mengelus rambut barbienya.

Ia nampak meringis kesakitan tapi aku tak memperdulikannya yang penting sekarang aku telah memiliki boneka barbie itu.

Bukan mama dan papa ku tak mampu, mereka mampu membelikan apapun yang aku inginkan. Aku merasa terlalu di manja sehingga aku bisa semena-mena terhadap orang.

"Balikin barbie aku! Hiks..." Ucapnya menangis dan setengah berteriak.

"Gak! ini sekarang udah jadi punya ku!" Aku memeluk barbie itu erat.

Entah berasal dari mana ada seorang bocah laki-laki lebih tua dariku sekitar dua tahun. Ia membantu bocah perempuan yang aku rebut boneka miliknya.

"Kamu gak papa kan?" Tanyanya memeluk dan mengusap pipi bocah perempuan itu.

Aku tak memperdulikan mereka berdua, aku malah asyik memainkan boneka barbie yang tadi ku rebut.

"Hei! tolong kembalikan itu miliknya." Ucap cowok itu setengah berteriak.

"Nggak! gak akan." Ucapku berlari menjauh tapi bocah laki-laki itu mengejarku. Aku bersembunyi dibalik punggung mamaku.

"Rindu, aduh kamu kenapa sih?" Tanya mama ku khawatir dengan ku karena aku berlari seperti orang dikejar setan.

Ya, setan itu adalah bocah laki-laki itu.

"Maaf tante, tapi dia mengambil boneka milik temanku." Mama mengernyitkan alis dan menarik ku pelan supaya menghadap kearahnya.

"Rindu gak ngambil kok." Mama berjongkok dan memegang kedua pipiku.

"Bohong, itu ditangan kamu apa?" Seru bocah laki-laki yang kala itu belum aku ketahui namanya.

Ternyata yang tengah berbincang dengan mama adalah ibu dari bocah nyebelin itu.

Aku mencoba menyembunyikannya di balik punggungku dan menghadap menatap matanya. Ya, mata yang penuh dengan keteduhan.

Mata yang kini tengah ku rindu.

Aku menatapnya sarkas dan tak lama bocah perempuan tadi sudah berada di sampingnya. Aku menatap mereka bergantian. "Ini boneka barbie aku!" Seru ku dengan keras.

"Rindu, kamu ngambil punya dia?" Tanya mama seraya menunjuk kearah bocah perempuan yang sudah sembab akibat menangis.

"Iya tante, dia ngambil punya Ana terus dia juga dorong Ana sampe jatuh dari ayunan." Ucapnya membuatku kesal bukan main.

Sweet Scars |Rindu-Jingga| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang