Bocah

787 104 17
                                    

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Suga langsung menemui Nayeon yang berada di taman dekat kantornya. Rencananya mereka akan menonton film "Twiceland", karena akan lama jika harus menjemput Nayeon terlebih dahulu makanya gadis itu yang menghampiri Suga. Namun, setelah kejadian tempo hari, Nayeon sedikit enggan untuk masuk ke kantor Suga. Makanya, Nayeon memilih untuk menunggu di taman.

Suga pikir Nayeon akan bosan karena lama menunggu, ternyata gadis itu sedang asyik bermain dengan seorang bocah laki-laki yang belum pernah Suga lihat sebelumnya.

Suga berhenti dan tersenyum melihat mereka saling bekejaran mengelilingi kursi taman. Nayeon memang sangat menyukai anak kecil, menurutnya anak kecil itu sangat menggemaskan. Padahal menurut Suga, Nayeon lebih menggemaskan.

Suga mempercepat jalannya ketika bocah yang besama gadis itu terjatuh dan menangis kencang.

"Cup ... cup ... cup. Jangan menangis. Mana yang sakit?" tanya Nayeon sambil menggendong bocah laki-laki tersebut.

Suga kembali berhenti melihat pemandangan di hadapannya. Nayeon dengan sisi keibuannya yang sangat jarang terlihat.

Bocah itu pun menunjuk lutut dan tangannya yang sedikit tergores ketika jatuh.

Cup.... Nayeon mengecup luka anak itu. "Nah, sekarang pasti tidak sakit lagi." Seperti mantra yang mujarap, bocah itu tiba-tiba berhenti menangis.

"Mana lagi yang sakit?" Tak disangka bocah itu malah menunjuk bibirnya.

"Dasar bocah mesum."

Grebbb.... bocah tersebut berpindah dari gendongan Nayeon tepat ketika gadis itu ingin mengecup bibir bocah tersebut.

"Oh. Suga sudah datang?" tanya Nayeon agak sedikit terkejut dengan Suga yang mengambil alih bocah yang sebelumnya ia gendong.

Sama terkejutnya bocah itu kembali menangis dalam gendongan Suga. Ia meronta-ronta ingin dilepaskan. Ia memukul-mukul Suga dengan topi birunya sebelum menyepuknya ke tanah.

Untung saja, sebelum emosi Suga bangkit ibu bocah tersebut datang. "Oh, Joon-ah."

Mendengar suara ibunya secara otomatis bocah tersebut berhenti menangis.

"Ayo kita pulang. Maafkan aku lama, Nayeon-ssi tadi toiletnya penuh," ucap ibu bocah yang bernama Joon tersebut sambil mengambil anaknya dari gendongan Suga.

"Tidak apa-apa. Joon anak yang baik."

"Kalau begitu kami pulang dulu," pamit  ibu Joon. Sebelum pergi Joon sempat mencium pipi Nayeon dan memelet ke arah Suga yang berhadiah tatapan maut dari pria bermata sipit tersebut.

To be continued....

Hari: 11
Keyword: sepuk; menyepuk
se·puk v, me·nye·puk v 1 membuang (melemparkan) begitu saja; 2 menyerobot;
ter·se·puk v terbuang; terhantar

Makin susah nyambungin ke keywordnya 😭😭😭 padahal aku yang nyari keyword tiap hari 😅

Andieeeeer
Pinrang, 11 Desember 2018

[31DWC] SUGARMINTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang