Menunggu

749 99 10
                                    

"Nayeon. Kau belum pulang?" tanya Jeongyeon saat tak sengaja melihat Nayeon di halte bus depan kampus mereka.

"Nayeon lagi tunggu Suga."

Jeongyeon mengangguk paham. Lalu ikut duduk di bangku kosong samping Nayeon. "Aku temenin, ya."

"Jeongyeon, kenapa masih di kampus?"

"Biasa. Rapat." Jeongyeon memang gadis yang aktif berorganisasi, terutama pecinta alam. Gadis bergaya tomboy tersebut sempat menjadi ketua himpunan pecinta alam di kampus mereka.

Kedua sahabat berbeda fakultas itu pun, larut dalam pembicaraan santai sambil menunggu Suga.

"Apa kekasihmu masih lama?" tanya Jeongyeon setelah melihat jamnya.

"Tidak tau juga."

"Masih mau menunggu? Sebentar lagi bus terakhir akan datang."

"Iya, Nayeon ingin menunggu Suga. Jeongyeon duluan saja."

"Apa tidak apa-apa?" Jeongyeon sedikit ragu meninggalkan Nayeon sendiri di halte.

Nayeon tersenyum yang memamerkan gigi kelincinya. "Tidak apa-apa. Pergilah. Dah, Jeongyeon." Nayeon mendorong Jeongyeon ke depan pintu bus yang baru saja tiba.

Setelah bus yang digunakan Jeongyeon menghilang dari pandangan Nayeon, gadis itu pun kembali duduk di bangku halte. Sebenarnya Nayeon sedikit takut menunggu sendirian. Tetapi mengingat Suga telah berjanji akan menjemputnya, berhasil mengusir rasa takutnya.

"Suga cepatlah," gumam Nayeon sambil menggosok-gosok kedua telapak tangannya.

Tepat setelah itu sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapan Nayeon. Lalu muncullah pria yang ditunggu-tunggu oleh Nayeon.

"Maafkan aku terlambat lagi," ucap Suga begitu berdiri di hadapan Nayeon.

"Suga memang selalu terlambat. Jadi Nayeon sudah biasa," jawab Nayeon sambil terkekeh.

Suga meringis pelan akan ucapan Nayeon yang seperti sindiran tersebut. Ia semakin bersalah saat melihat Nayeon sedikit menggigil. Suga pun melepaskan jaketnya dan menyematkannya di bahu Nayeon.

"Kenapa tidak pakai jaket? Ayo cepat kita pulang sebelum kamu mati kedinginan," ucap Suga sambil menuntun Nayeon menuju mobil.

Walaupun agak sarkas, Nayeon selalu berhasil tersipu akan perhatian Suga berikan. Hal ini juga yang membuat Nayeon tidak menyesal telah menunggu Suga di musim dingin seperti saat ini.

Sebab Nayeon tahu, Suga bukan termasuk orang yang suka merapik, ia tidak akan pernah berjanji jika tidak mampu ia tepati.

To be continued....

Ya ampun hampir telat 😭😭😭 untung batasnya WIB bukan WITA 🤣

Hari: 12
Keyword: rapi
ra·pik n omong kosong; obrolan;
me·ra·pik v berkata yg bukan-bukan; beromong kosong; mengobrol

Andieeeeer
Pinrang, 13 Desember 2018

[31DWC] SUGARMINTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang