Parent Talk

747 86 13
                                    

Suasana berbeda terlihat di kediaman keluarga Im. Sejak sehari yang lalu, rumah yang biasanya hanya ditinggali oleh asisten rumah tangga itu terasa lebih hidup. Beberapa orang tampak sibuk berlalu-lalang sambil mengerjakan sesuatu.

Hal ini tidak bukan karena pesta pertunangan anak semata wayang sang pemilik rumah akan diadakan di halaman rumah bergaya tradisional tersebut.

Untuk memastikan pestanya sesuai keinginannya, Nayeon pun memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya. Suga yang masih khawatir dengan kesehatan Nayeon pun memilih untuk turut menginap di sana.

"Ah, tolong yang itu simpan di dekat pintu masuk."

"Sepertinya mejanya perlu ditambah."

"Wah bunganya cantik sekali, persis seperti yang Nayeon mau. Terima kasih."

"Iya, geser sedikit lagi."

Nayeon menjadi orang paling sibuk hari ini, padahal keluarganya telah menyewa event organizers untuk membuat pesta seperti kemauan anak mereka.

Suga yang tidak dapat menghentikan kekasihnya, hanya mampu menatap dengan takjub semangat Nayeon. Sekali-kali ia juga memberikan saran, itu pun hanya jika Nayeon bertanya.

Tanpa Suga sadari kedua orang tua Nayeon  juga turut memperhatikan mereka. Im Yoona—ibu Nayeon, mengabit lengan suaminya. "Lihat calon menantumu, ia bahkan tidak berkedip menatap anakku."

Im Seulong mengangguk-angguk tanda setuju akan ucapan istrinya. "Sepertinya kita tidak salah pilih menantu. Suga tampak sangat mencintai Nayeon," ucap Seulong lalu meminum teh yang dibuatkan oleh Yoona.

"Aku harap begitu," balas Yoona mengamini ucapan suaminya.

To be continued....

Hari: 30
Keyword: mengabit
me·nga·bit v memberi isyarat (mengajak)

Andieeeeer
Pinrang, 30 Desember 2018

[31DWC] SUGARMINTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang