T.I.G.A P.U.L.U.H E.N.A.M

3.9K 409 72
                                    


Sehun mengetukkan kesepuluh jarinya di atas kemudi mobil sembari menghela nafas. Ia melirik ke arah Jo yang berbicara serius dengan Taerendra lalu menghela nafas lagi. Dua kali ia melihat adegan seperti ini. Pertama kali ia bisa menarik Jo dari Taerendra tapi hari ini ia tidak akan melakukan ini. Ia masih di daerah kampus.

Sepuluh menit kemudian Sehun melihat Jo yang pergi meninggalkan Taerendra dan berjalan ke arah lain. Sehun menurunkan kaca mobilnya dan mendial nomer Jo, ia tersenyum kecil saat Jo berhenti berjalan dan menerima panggilannya. "Jo, berbalik!"

Jo mengerutkan dahinya lalu mengikuti perintah Sehun. Ia memicingkan matanya saat melihat Sehun tersenyum lalu seakan sadar dengan sesuatu, ia menolehkan kepalanya ke sekeliling dan kembali menatap Sehun. "Kamu ngapain?"

"Jemput kamu."

"Ini daerah kampus."

"Yang bilang daerah perumahan kita  siapa?"

Jo memutar matanya malas lalu saat ia berjalan selangkah Sehun menyuruhnya berhenti membuat Jo bingung. "Kenapa nyuruh aku berhenti?"

Sehun terkekeh lalu berkata, "Aku memang mau jemput kamu tapi di La Roux. Kamu yang menyuruh aku bertemu di La Roux. Dan Jo, ayo pergi bersama. Kamu berjalan di depan mobil aku."

"Dan kamu tetap di mobil kamu?"

"Ya."

"Kamu tahu kalau kamu menyebalkan?"

"Kamu jauh lebih menyebalkan, Jo. Kamu berjanji tidak akan membuat aku marah lagi tapi hari ini kamu membuat aku marah."

"Apa yang sudah aku lakukan?"

"Kamu berbicara dengan Taerendra Alden. Aku tahu dia teman kamu tapi aku tidak suka kalau kamu berbicara sama dia. Jo, kalau ini bukan daerah kampus dan aku bukan rektor, aku mungkin akan menarik kamu ke sisi aku seperti waktu Gala."

Jo terdiam. Ia menatap Sehun dengan dalam lalu bertanya, "Kamu, kamu cemburu?"

"Jo, apa aku harus menjawabnya?" Sehun merasa ia harus segera pergi ke La Roux dan menunggu Jo disana sebelum ia melakukan sesuatu sekarang. Seperti ke luar dari mobil dan mencium istrinya lalu berbicara kepada Jo kalau ia sedikit cemburu mungkin. "Aku tunggu kamu di La Roux," kata Sehun lalu mematikan panggilannya. Ia menaikkan kaca mobil dan pergi begitu saja.

Sedangkan Jo hanya mengerutkan dahi bingung dan berkata, "Dia kenapa sih?"

Lalu Jo menyimpan handphone ke dalam tas dan berjalan pergi meninggalkan daerah kampus. Bibirnya tersenyum saat ia kembali ingat dengan kata-kata Sehun barusan. Pria itu cemburu. Ntah kenapa Jo menyukai itu. Membuat Sehun marah lalu membuat Sehun cemburu, dua hal yang mungkin buat perempuan lainnya itu harus dihindari tapi baginya itu adalah kewajiban yang harus dilakukannya mulai sekarang.

Membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit baginya untuk sampai di La Roux dan menemukan mobil Sehun yang terparkir di sebelah cafe. Ia berjalan mendekat dan mengetuk pintu depan mobil lalu masuk ke dalam setelah Sehun membuka pintu untuknya. Ia duduk menyerong lalu berkata, "Haus."

Sehun meliriknya sekilas lalu mengambil susu coklat yang baru saja di belinya dan memberikannya kepada Jo. Ia memperhatikan Jo yang menerimanya dan diam. Tangannya terulur untuk mengambil kembali susu di tangan Jo lalu berkata, "Kamu tidak suka? Aku bisa membeli yang lain."

Jo menggeleng lalu mengambil kembali susu di tangan Sehun. Sehun masih memperhatikan Jo yang seperti susah untuk meminumnya dan saat ia melihat Jo yang seperti ingin muntah, Sehun menghela nafas, "Aku akan mengajarkan kamu bagaimana caranya meminum ini."

Sehun mengambil susu dan meminumnya lalu menoleh ke arah Jo. Ia menarik Jo untuk lebih dekat. Salah satu tangannya menarik tengkuk Jo dan membuat wajah Jo lebih dekat dengan wajahnya. Saat Jo tidak bisa mencerna apa yang sebenarnya ingin dilakukan Sehun, suaminya menciumnya dan memaksanya untuk membuka mulut. Lalu ia mengerjapkan matanya beberapa kali saat sadar ia baru saja menelan susu coklat.

Sehun melepaskan diri lalu berkata, "Impas."

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang