E.M.P.A.T P.U.L.U.H E.N.A.M

414 90 22
                                    


Baginya senyuman Jo adalah segalanya. Lalu saat ia kembali melihat koran di tangannya, Sehun tidak yakin apakah ia sendiri bisa bertahan jika suatu saat nanti istri yang dicintainya kembali seperti dulu. Saat ia tidak ada di sampingnya.
Sehun terus terdiam sampai suara Emy yang memanggilnya membuatnya tersadar. Ia berdiri dan menyimpan koran bekas itu ke dalam saku celana miliknya. Ia menarik pintu dan menemukan Emy yang menatapnya.

"Ada apa?"

"Pak Chandra berada di ruang tamu."

Sehun mengerutkan dahinya lalu melirik ke jam tangannya, masih jauh dari waktu makan siang. Lalu Sehun menyuruh Emy untuk memberitahu Chandra untuk menunggunya. Kemudian Sehun kembali masuk ke dalam dan mengganti bajunya. Ia melepaskan dasi yang dipakainya lalu menelepon sekretaris nya untuk menunda semua jadwalnya hari ini.

Sehun keluar dari kamar dan menuruni tangga lalu berbelok ke arah kanan dan ia menemukan Chandra yang duduk di ruang tamu dengan minuman yang sudah berada di meja. Ia berjalan mendekat lalu duduk di depan Chandra. "Please," kata Sehun dan Chandra yang mengerti mengambil minuman di depannya dan meminumnya.

Sehun menyandarkan punggungnya walaupun sangat jelas kalau ia merasa sedikit tegang sekarang. Chandra menyimpan minumannya di atas meja lalu menatap Sehun, "Darimana aku harus memulai?"

"Dari awal?"

Chandra tersenyum, "Aku yakin kamu sudah tahu apa yang terjadi dengan dia di awal, Sehun."

Sehun mengambil potongan koran bekas yang ia simpan di saku celananya lalu menyimpannya di atas meja, "Informasi ini apakah menjadi awal?"

Chandra membaca potongan koran itu lalu berkata, "Dia sangat terpuruk saat itu. Mungkin seperti mayat hidup. Anak SMA yang bahkan tidak tahu apapun tiba-tiba harus menerima hal ini dalam satu hari."

"Aku masih ingat ketika dia datang kepadaku, dia tidak menangis. Dia hanya diam lalu bertanya, apa salahku? Hanya itu yang dia tanyakan."

Sehun tidak menjawab apapun. Ia masih mendengarkan apapun yang dikatakan Chandra kepadanya.

"Empat tahun yang lalu saat dia masih berumur delapan belas tahun. Saat dia mendapatkan pelecehan seksual dan saat dia tahu siapa dirinya. Dia memutuskan untuk bunuh diri."

Sehun memejamkan matanya.

"Jo sempat hamil-" Chandra tidak melanjutkan kata-kata nya karena ia ingin melihat respon Sehun. "Tiga bulan. Dia hamil tiga bulan dan Andreas tahu tentang itu. Dia melakukan kekerasan kepada anaknya selama beberapa hari. Waktu itu Andreas memiliki musuh karena bisnisnya yang terus maju, dan tiba-tiba saja berita tentang hamil nya Jo tersebar. Semua media di Indonesia menjadikannya headline. Andreas semakin marah lalu kembali memukul Jo."

"Kalau kamu berpikir Andreas marah hanya karena itu, tidak. Ia marah karena di saat itulah hasil pemeriksaan Hanna keluar. Kanker ovarium stadium terminal."

Sehun terkejut. Seberapa banyak yang ia lewatkan sebenarnya. Jo dan sekarang Hanna. Apa yang sebenarnya kamu lakukan Sehun? Kenapa kamu tidak tahu apapun?

"Hanna sakit? Tapi dia-"

"Tidak memberitahu kamu? Hanna tidak ingin melakukan itu Sehun. Dia lebih memikirkan Jo. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaannya, Hanna pulang ke rumah dan disaat itulah ia memutuskan untuk menjadikan Jo sebagai istri kamu. Tidak ada dirinya yang akan menjaga Jo setelah ia meninggal."

"Jo bukan adik kandungnya."

Chandra mengangguk, "Hanna sudah lama tahu tentang itu. Andreas kemudian membuat semua media menarik informasi tentang Jo. Lalu Jo dipindahkan ke Jakarta dan menjalani pengobatan kepadaku."

"Saat kandungannya berumur empat bulan, dia keguguran. Dan saat itulah, Jo berada di titik paling rendah. Saat semua orang memintanya untuk menggugurkan kandungannya, dia tetap mempertahankannya. Dan aku menemaninya sampai sekarang."

Sehun mengerutkan dahinya, "Maksud kamu?"

"Jo masih tetap melakukan pengobatan. Dan hal terakhir yang bisa aku asumsikan adalah dia bisa nyaman dengan dirinya dan keadaan. Dia banyak tersenyum dan bercerita banyak hal."

Sehun tersenyum,"Apa dia sangat bahagia?"

"Sangat."

"Terimakasih karena sudah menceritakan semuanya kepadaku, Chandra. Mama memberitahu aku kalau kamu adalah orang yang tahu informasi tentang Jo."

Chandra menggeleng, "Mama kamu juga lebih tahu tentang Jo. Mungkin mama kamu hanya ingin kamu mencari tahu sendiri tentang Jo. Apa yang akan kamu lakukan sekarang kepada Jo?"

"..."

"..."

Sehun mengambil koran bekas di atas meja lalu merobeknya, "Membuat dia terus tersenyum."








Well, tiga tahun yang lalu akhirnya diceritakan dan ini dari Chandra.

Aku tidak akan menceritakan tiga tahun yang lalu dari satu orang alias orang ini tahu segalanya. Tidak. Akan ada cerita dari sisi orang lain. Mungkin Jo juga akan bercerita.

Jadi kalian harus benar-benar paham dan cari kesimpulan sendiri.

Oke, segitu dulu ceramah aku pagi ini.

Byee...

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang