L.I.M.A P.U.L.U.H E.M.P.A.T

371 75 7
                                    


Aliana menuruni anak tangga dengan hati-hati dan terkesan buru-buru setelah salah satu pelayannya memberitahu kalau Sehun dan Taerendra berada di bawah. "Ada apa?" tanya Aliana ketika ia menatap anak nya terlihat panik lalu menoleh kepada Taerendra yang juga panik. Dua pria yang Aliana pikir tidak akan bisa berteman, sekarang berada di depannya dengan sedikit kacau. Mungkin Sehun lebih kacau.

"Jo, tidak ada di rumah, Ma," jawab Sehun dengan panik. Lalu Taerendra mengangguk membenarkan jawaban Sehun. Aliana mengerutkan dahinya dan ia juga semakin bingung saat Taerendra menjawab,"Jo pergi ke luar rumah jam empat pagi, Tante."

"Dia tidak bilang ke kamu kalau mau ke luar?"

"Tidak. Aku sedang tidur dan jam setengah lima aku bangun. Dia tidak ada di kamar dan aku mencarinya selama dua jam lebih. Jo tidak ada, Ma," Sehun menjawabnya dengan cepat. Aliana tidak menyukai sikap anak nya yang sangat panik seperti ini. Karena orang panik tidak akan menyelesaikan apapun menurutnya.

"Menurut kamu kemana dia pergi pagi-pagi sekali tanpa memberitahu kamu?" tanya Aliana kemudian. "Karena menurut aku, kemanapun Jo pergi dia akan tetap kembali. Bisa kamu berhenti panik seperti ini? Kamu membuat aku sakit kepala."

"Ma, Jo tidak ada dan aku belum menemukan istri aku sampai sekarang," jawab Sehun dengan keras.

"Lalu? Kamu ingin melaporkan hilang nya kepada polisi? Kamu tahu aturan untuk melaporkan orang hilang kan, Sehun?"

"Kita akan menunggu," kali ini Taerendra menjawabnya. Aliana menoleh kepadanya dan ia bersyukur Taerendra tidak sepanik Sehun.

"Ma, Jo tidak bilang kalau mau pergi. Dia juga tidak membawa handphone nya," jelas Sehun.

"Ya, Mama mengerti. Tapi sikap kamu yang seperti ini tidak akan menyelesaikan apapun. Kalau kamu tetap bersikap seperti ini, Mama tidak akan membantu kamu. Aku lebih baik berbicara dengan Taerendra. Dia satu-satunya yang bisa bersikap normal sekarang."

"Ma, tidak bisa begitu. Aku suaminya," balas Sehun.

"Dan kamu tetap akan bersikap panik?" tanya Aliana. "Kalau kamu berhenti bersikap panik, aku akan membantu kamu. Dan Sehun, aku tidak mengerti kenapa kamu dan Taerendra datang ke rumah pagi-pagi hanya untuk bicara kalau Jo hilang. Kalian berdua punya banyak koneksi dan jelas kalian langsung bisa memerintahkan bawahan kalian untuk mencari keberadaan Jo. Tapi kalian memilih datang ke rumah ini," Aliana tersenyum setelah mengatakan itu. Karena dia pikir anaknya dan Taerendra tidak akan membutuhkan bantuan orang tua nya setelah dewasa, tapi saat ini ia melihat kalau dua pria di depannya tetap membutuhkan orang lain.

Aliana menyuruh Sehun dan Taerendra masuk ke dalam. Ia menelepon Ivander yang berada Birmingham untuk segera pulang dan membantunya untuk mencari keberadaan Jo. Lalu Taerendra juga melakukan hal yang sama, ia memerintahkan Nathan untuk mencari keberadaan Jo dan yang tidak diketahui Taerendra adalah sekretaris nya belum tidur sama sekali karena pekerjaannya yang menumpuk dan sekarang ia memerintahkannya kembali. Sedangkan Sehun hanya diam dan menghela nafas.

Kemudian handphone Sehun berbunyi, ia mengambilnya dan mengerutkan dahi saat melihat nama Alette yang berada disana. Sehun menerimanya dan mendengarkan apa yang dikatakan Alette, "Jo ada di apartemen saya Pak."

"Kirim lokasi kamu." Lalu Sehun mematikan panggilannya secara sepihak. Ia menunggu Alette mengirimkan lokasi apartemennya dan ia segera berdiri untuk pergi.

"Sehun, ada apa?" tanya Aliana dengan menahan lengan Sehun.

Sehun menoleh,"Jo ada di apartemen Ale."

"Apartemen Ale? Alette Lorraine maksud kamu? Kamu bilang Jo tidak bersama Ale."

"Ale tiba-tiba menelepon aku dan bilang kalau Jo ada di apartemennya. Ma, apa kita akan berdebat tentang ini sekarang? Karena aku mau bertemu istri aku."

Aliana menggeleng,"Kita akan pergi."

Lalu ketiga nya pergi ke apartemen Alette dalam diam. Taerendra mengambil alih kemudi karena ia pikir Sehun jelas bukan orang yang akan mengemudi dengan baik sekarang. Aliana duduk di belakang dan ia sibuk memberitahu Ivander kalau Jo sudah ditemukan.

Ketika Aliana bersama dengan Sehun dan Taerendra sudah berdiri di lobby apartemen Alette, Sehun menghubungi Alette kalau mereka sudah sampai. Mereka menunggu sekitar lima menit dan Alette keluar dengan sedikit berlari. "Kamu membohongi saya? Kamu bilang kalau Jo tidak bersama kamu tapi sekarang kamu bersama Jo," kata Sehun dengan nada sedikit marah.

"Maaf, Pak. Saya memang tidak bersama Jo sebelumnya tapi setengah jam yang lalu, Jo berada di apartemen saya dan saya langsung kesini," Alette merasa takut dan ia semakin takut saat Sehun mendecak. Sumpah demi apapun, ia tidak ingin berada di posisi seperti ini.

"Sehun sudah, sekarang yang kamu inginkan adalah Jo kan? Kenapa kamu harus memarahi Alette? Dia satu-satunya orang yang memberitahu kamu keberadaan Jo dan kamu harusnya berterimakasih," kata Aliana.

Sehun akhirnya bisa bersikap lebih tenang. Kemudian mereka berempat berjalan ke arah lift dan Alette menekan angka dimana lantai apartemennya berada.

Ketika mereka melangkah keluar dan Alette berjalan terlebih dahulu untuk sampai di apartemennya. Ia menekan beberapa password dan pintu apartemennya terbuka. Alette memberitahu Sehun kalau Jo ada di kamarnya dan saat Sehun berjalan masuk, ia menemukan Jo dalam keadaan tidak baik.

"Jo?"

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang