L.I.M.A P.U.L.U.H T.U.J.U.H

659 76 13
                                    


Lima hari kemudian Jo datang menemui Aliana Abraham dengan tubuh yang sudah sembuh. Hanya tinggal beberapa lebam yang mulai menghilang. Perutnya baik-baik saja setelah ia secara rutin mengunjungi dokter. Aliana yang melihat kedatangan Jo tersenyum dan mengajak Jo untuk masuk ke dalam. "Jo, ada apa? Apa kamu merasa sakit sayang? Aku bisa menemani kamu ke rumah sakit."

Jo menggeleng, "Aku ingin bertemu Mama."

Aliana tersenyum lalu tertawa. Ia berusaha menahan tawanya saat melihat Jo yang berbicara kepadanya dengan serius. "Kenapa Mama tertawa?" tanya Jo dengan bingung.

"Ini pertama kalinya kamu ingin bertemu aku tanpa aku sendiri yang meminta kamu untuk datang ke rumah. Ada apa? Kamu membuat aku khawatir sekarang."

Jo menegakkan tubuhnya dan ia menatap Aliana dengan ke sepuluh jarinya yang saling bertautan. Ia mencoba bernafas dengan tenang lalu berkata, "Apa Mama bisa membantu aku?"

"Membantu apa? Apa yang kamu inginkan Jo?"

"Bantu aku pergi ke negara yang menurut Mama mas Al tidak akan menemukan aku."

Aliana mengerutkan dahinya bingung, "Kamu ingin pergi? Tapi kenapa? Bukannya kamu ingin pergi ke Paris?"

"Itu negara pertama."

"Jo, aku tidak mengerti dengan kata-kata kamu sekarang. Apa yang kamu pikirkan dengan pergi ke negara yang tidak akan diketahui Sehun? Kamu tahu kalau suami kamu memiliki banyak koneksi hanya untuk mencari keberadaan kamu kan Jo? Jelaskan kepada aku sampai aku bisa mengerti dan aku akan berpikir apa aku harus membantu kamu atau tidak!"

"..."

"..."

Jo memikirkan alasannya yang masuk akal, yang bisa Aliana mengerti dan akan membantunya untuk pergi dari Sehun. Ketika ia menatap Aliana, Jo harus menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan bantuan Aliana, "Mama akan membantu kalau aku menjelaskannya?"

"Ya, tentu saja, kamu bisa menjelaskannya terlebih dahulu."

"Aku ingin pergi sejauh mungkin dari Mas Al untuk sementara waktu mungkin. Aku tidak ingin membuat dia kesusahan karena aku. Media tidak akan pernah benar-benar berhenti melepaskan aku dan aku pikir dengan aku yang pergi, aku bisa membuat diri aku siap suatu saat nanti."

"Dan aku ingin menyiapkan diri aku mulai sekarang tanpa kehadirannya."

"Kamu tahu kalau ini akan membuat marah Sehun kan Jo?" tanya Aliana.

"Dia akan sangat marah setelah aku pergi. Mama hanya tidak perlu memberitahu keberadaan aku kepadanya."

"Dan Sehun juga tidak perlu tahu keberadaan dia?"

Jo menatap Aliana dalam lalu mengangguk, "Aku akan bersamanya. Selalu. Aku tidak akan meninggalkannya seperti aku yang dulu ditinggalkan."

Aliana terdiam. Ia mengerti sekarang. Jo belum sepenuhnya sembuh dari masa lalu nya. Menantunya membohongi semua orang selama ini dengan berpura-pura kalau dia baik-baik saja.

"Aku akan membantu kamu. Aku akan menyiapkan semua keperluan kamu dan dia."

Jo tersenyum, "Terimakasih, Ma."

"Kamu tahu kalau aku bisa melakukan apapun suatu saat nanti kan Jo?"

Jo mengangguk, "Tidak masalah. Lalu kemana Mama akan membawa aku?"

"Jerman. Kamu akan tinggal dengan seseorang yang aku kenal disana. Tidak masalah kan? Karena Jo aku tidak ingin membuat kamu benar-benar sendirian di Jerman."

"Mas Al tahu tentang seseorang itu?"

Aliana menggeleng, "Tidak. Mereka tidak pernah bertemu sebelumnya."

"Jo, aku ingin bertanya, apa sebenarnya yang kamu inginkan dari kamu yang pergi meninggalkan Sehun?" tanya Aliana kemudian.

Jo terdiam cukup lama. "Menceraikan aku. Mas Al adalah orang pintar Ma, dia akan menceraikan aku setelah pergi dan jelas dia tahu tidak ada gunanya mempertahankan aku. Wanita yang tidak memiliki apapun di dunia ini."

"Jo, menurut kamu, apa yang akan dilakukan Sehun saat tahu kamu pergi dengan dia?" tanya Aliana.

"Dia tidak perlu tahu, Ma."

"Jo-"

"Ma, jangan pernah memberitahu dia apapun tentang aku. Aku tidak ingin dia tahu."

"Karena kalau dia tahu, apa yang kamu inginkan tidak akan kamu dapatkan? Kamu ingin dia menceraikan kamu?"

"Ya."

"Dan kalau Sehun tetap tidak akan menceraikan kamu setelah kamu pergi?"

...

...

"Aku hanya perlu memastikan kalau dia akan menceraikan aku."

"Kenapa kamu keras kepala seperti ini? Kamu tahu kalau aku adalah orang tua dia kan Jo? Aku tidak akan mungkin membuat anak aku sendiri sedih Jo."

...

...

"Dan aku tidak mungkin membuat suami aku sendiri khawatir selama aku di sampingnya, Ma."

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang