T.I.G.A P.U.L.U.H S.E.M.B.I.L.A.N

3.9K 400 64
                                    


Aliana dan Ivander saling melirik satu sama lain selama lima belas menit dan mereka tetap duduk dan diam. Di menit ke tujuh belas, Aliana benar-benar merasa jengkel karena Ivander yang memberikan perintah untuk berbicara terlebih dahulu dari lirikan matanya. Aliana berdeham dan dia tersenyum saat mendapatkan atensi anak tertuanya.

"Sehun, apa yang kamu lakukan dengan duduk di teras rumah dan menghela nafas terus?"

Sehun mendongak lalu menggeleng membuat Aliana gemas sendiri. Kemudian Aliana ikut duduk di samping Sehun dan melirik ke arah Ivander untuk melakukan hal yang sama. Lalu Ivander juga melakukan hal yang sama dengan setengah hati, serius, anak lelakinya bertingkah seperti anak perempuan yang melakukan kesalahan sekarang.

"Ma."

"Ya?"

"Jo menelepon aku tapi aku tidak mengangkatnya."

"Kenapa?"

Sehun menghela nafas lalu menatap Aliana dengan serius, "Dia pasti terkejut sekarang."

Aliana tertawa begitupun Ivander.

"Tentu saja dia terkejut. Kamu membuat langkah paling gila mungkin dengan me-release pernikahan kamu di hari ulang tahunnya. Tapi Sehun, Mama yakin kalau Jo tidak akan marah sama kamu."

Sehun mengerutkan dahinya, "Kenapa Mama sangat yakin?"

"Mama hanya yakin kalau dia tidak akan marah sama kamu."

Ivander mengangguk lalu berkata, "Well, Papa tidak pernah melihat kamu seperti ini. Mencium istri kamu di Gala lalu kabur kesini dan sekarang kamu me-release pernikahan kamu lalu kabur kesini. Kenapa sekarang kamu suka kabur-kabur begini?"

Sehun tidak mengerti kenapa sekarang papa nya menyebut dirinya suka kabur. Sehun tidak kabur, dia hanya ingin duduk di rumah orang tuanya. Itu saja. Tapi kenapa Sehun merasa ingin membenarkan perkataan Ivander dilain sisi? Tidak mungkin dia kabur kan? Sial, aku seperti anak kecil sekarang. Sehun mengusap kasar wajahnya yang memerah membuat Aliana tersenyum.

Ivander menatap Sehun dan berkata, "Hari ini kamu melakukan apa yang memang ingin kamu lakukan. Me-release pernikahan dan membuat semua orang tahu. Dan jelas kamu sudah tahu apa akibat dengan kamu membuat semua orang tahu siapa Jo."

"Papa sepertinya mengetahui banyak hal tentang Jo."

Ivander tersenyum,"Apa menurut kamu Papa tidak akan tahu apapun tentang menantu Papa?" balas Ivander.

Aliana yang duduk dengan elegan memilih diam dan mendengarkan.

"Papa tidak akan pernah menyetujui pernikahan kamu dengan Jo seandainya Papa tidak tahu apapun tentang Jo. Apapun informasi yang kamu tahu sekarang, Papa dan Mama tidak mempermasalahkan hal itu."

"Kenapa kalian tidak memberitahu aku terlebih dahulu?"

"Apa itu penting sekarang Sehun? Aku tidak pernah memberitahu kamu karena ingin membiarkan kamu mencari tahu sendiri," balas Ivander.

"Papa tahu tentang Jo dari awal?" tanya Sehun.

"Ya," jawab Ivander.

"Kalau begitu Papa jelas tahu apa yang akan terjadi kepada Jo setelah berita ini release?" tanya Sehun kepada Ivander.

"Kamu juga tahu itu dan aku pikir kamu sudah bersiap tentang itu."

"Aku suaminya, Pa. Dan aku tahu apa yang akan terjadi nanti. Sebelum aku membicarakan tentang itu, Papa juga tahu apa yang sudah dilakukan Papa Andreas tiga tahun yang lalu?"

"Aku tahu semuanya. Dari awal ini terjadi dia meminta bantuan aku dan aku membantunya."

Sehun terkekeh, "Dan Papa meminta jaminan kepadanya."

"Ya, Andreas adalah orang yang tidak akan pernah peduli kepada Jo walaupun Jo adalah anaknya. Dan aku meminta Jo sebagai jaminan nya."

Sehun membalas Ivander dengan pertanyaan lainnya, "Apa yang sebenarnya Papa inginkan dengan menjadikan Jo sebagai jaminan? Menjadi istri aku?"

Ivander tertawa dan menatap Sehun dengan serius,"Kamu jelas tahu siapa yang membuat Jo menjadi istri kamu. Bukan Papa tapi Hanna. Aku meminta Jo sebagai jaminan karena aku ingin Jo dirawat oleh kita. Andreas jelas menolak saat aku membicarakan itu lalu dia berubah pikiran dalam semalam dan besoknya dia datang kepada aku. Kamu tahu dia membawa siapa saat itu, Sehun? Dia membawa Jo dalam keadaan penuh lebam. Dan kamu jelas tahu siapa yang melakukan itu."

Sehun mengeratkan rahangnya setelah mendengar itu semua.
Mamanya yang sedari tadi diam dan mendengarkan pembicaraan dua pria di hidupnya akhirnya angkat bicara, Aliana Abraham dengan tenang bertanya kepada Sehun, "Apa kamu sekarang marah, Sehun?"

"Ya,"

"Kepada siapa kamu marah sekarang?"

Sehun tidak menjawabnya. Ia hanya memejamkan mata dan mencoba mengontrol amarahnya lalu membuka mata dan menatap Aliana, "Aku."

"Karena kamu baru tahu informasi ini atau-"

"Karena aku tidak tahu apapun tentang Jo, Ma. Aku menikah dengan dia dan tidak tahu apapun tentangnya. Aku seperti orang bodoh karena hal penting seperti ini saja aku tidak tahu."

Aliana mengusap bahu Sehun, "Mama pikir informasi tentang Jo tidak terlalu penting sekarang. Yang harus kamu lakukan sekarang hanya berada di samping dia dan melakukan hal yang mungkin tidak akan disukainya. Dia akan jauh lebih baik kalau semua orang tetap berada di samping dia."

"Maksud Mama?"

"Kamu belum bertemu Chandra Dikara Aurelius?"

"Siapa dia?"

"Seseorang yang akan menjawab pertanyaan kamu tentang Jo."












Naik turun ya setiap chapter, happy terus deg degan. Ya gitu aja terus sampe akhirnya ketahuan teka-teki nya.

Dan btw ada yang bisa nebak kah tentang Jo?

Ada satu orang sih yang udah nebak dan itu benar. 😂

Jadi giliran kalian tebak-tebakan.

Dan btw, aku semakin gemas Sehun. Dia ini kabur mulu ke ortunya.🤣🤣🤣

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang