T.U.J.U.H

4.8K 499 58
                                    

Setelah Alette dan Theo pergi, Jo masih duduk di cafe dan kali ini ia kembali memesan donut dengan toping yang berbeda. Ia juga sibuk melihat beberapa kosan di salah satu website. Tempat tinggal barunya setelah ia bercerai dengan Sehun lalu ia juga akan mencari lowongan pekerjaan.

“Joyana Putri Andreas?”

Jo menoleh saat seseorang memanggil nama lengkapnya. Ia mengerutkan dahi saat menyadari kalau Airin Chwen lah yang memanggilnya. Ia segera menyimpan handphone ke dalam tas lalu berdiri. “Ada apa ya?” tanya Jo.

“Sertifikat Stadium General hari ini, untuk kamu dan Alette.”

Jo menerimanya lalu menggumamkan terimakasih. Ia masih berdiri dan menunggu Airin mengatakan sesuatu lagi atau memilih pergi secepatnya, karena Jo berharap Airin memilih pilihan terakhir.

“Boleh aku duduk disini Jo?”

Jo mengangguk. Setelah Airin duduk, ia juga memilih duduk dan kembali melanjutkan makan donut. Ia sudah tidak memiliki urusan apapun lagi dengan Airin. Tapi Jo harus merasa terganggu saat Airin mulai mengajaknya berbicara, “Aku tidak tahu kamu lebih memilih tempat ini daripada restoran ternama.”

“Maksud kamu?”

“Apa nama belakang kamu sudah berubah Jo? Joyana Abraham misalnya.”

Jo mengetukkan kelima jarinya di atas meja. Ia menatap Airin dengan malas lalu bertanya, “Apa yang kamu inginkan?”

“Apa kamu sudah menikah dengan Sehun Alkenao Abraham?”

“Kenapa kamu tidak bertanya langsung kepada yang bersangkutan?”

“kamu yang akan menjawab pertanyaan aku, Jo.”

Jo tertawa. Ia tidak mengenal Airin dengan baik dan tiba-tiba saja, wanita yang seharusnya tidak memiliki urusan dengannya bersikap seakan mereka sudah dekat dari lama. Lucu, Jo tidak tahu kalau seseorang bisa bersikap seperti ini.

“Aku mendengar gosip yang mengatakan kalau Sehun sudah menikah dengan kamu. Empat bulan yang lalu, aku masih melihatnya datang ke acara beberapa pesta yang diadakan orang-orang eksklusif. Tapi bulan lalu, saat seharusnya ia datang, ia tidak datang. Dan aku mendengar gosipnya.”

“Lalu?”

“Apa itu ada hubungannya dengan kamu?”

Jo tertawa. Airin terkenal dengan kecerdasannya dibandingkan mahasiswa lainnya tapi ia tidak memakainya untuk hal yang lebih berguna, misalkan mencari tahu resep rahasia Bill Gates untuk menjadi orang ternama di dunia. “Bukan urusan aku Sehun datang ke acara itu atau tidak. Aku tidak memiliki hak untuk melarangnya dan ya, kita memang sudah menikah.”

“...”

“Apa itu menyakiti kamu, Airin?” tanya Jo membuat Airin terdiam. Jo kembali tertawa lalu ia berkata dengan mengejek, “Apa yang kamu harapkan dari seorang pria seperti dia?”

“Dan apa yang diharapkan Sehun dari wanita dengan masalalu buruk seperti kamu, Jo?”

Jo tidak akan membuat siapapun menjatuhkannya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan berhadapan dengan Airin membutuhkan tenaga lebih.

“Aku maupun dia tidak mengharapkan apapun, Airin. Kita menikah karena memnag harusnya menikah. Kamu seperti wanita pencemburu sekarang. Masalalu aku tidak berhubungan dengan siapapun kalau itu yang ingin kamu dengar. Tunggu sebentar, apa kamu mencoba mencari tahu tentang masalalu aku?”

“Apa aku seperti seseorang yang mau membuang waktu untuk hal tidak penting?”

“Bisa jadi.”

Airin melirik ke sekitar dan ia melihat hampir semua orang melihat mereka berdua sekarang. Mereka menjadi tontonan dan Airin tidak ingin namanya menjadi pembicaraan karena pertemuannya dengan Jo. Ia berdiri lalu berkata, “Dia kembali. Seseorang yang menurut kamu sudah pergi ada di kota ini.”

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang