E.M.P.A.T P.U.L.U.H

3.9K 397 46
                                    


Jam empat sore yang artinya sudah tujuh jam pemberitaan tentang pernikahan Sehun dan Jo di release. Nama mereka berada di urutan pertama dan kedua dalam pencarian di semua sosial media. Setelah TeA Magazine me-release pemberitaan itu, hampir semua media di Indonesia tiba-tiba melakukan hal yang sama dan beberapa media asing juga mengikutinya. Semua orang yang melihat pemberitaan berada di dua sisi, pro dan kontra terus terjadi. Dan ini mungkin menjadi pemberitaan kedua yang tidak akan berhenti dibicarakan selama beberapa hari karena pemberitaan pertama dari Schneider Louis Ruy dan Joaquina Katia Abraham.

Jo menatap handphone nya yang terus berbunyi dan banyaknya notifikasi yang ntah sejak kapan menjadi sangat banyak. Ia melirik ke arah Sehun yang duduk di sampingnya dan melakukan hal yang sama. Mereka berdua duduk di atas ranjang kamar Sehun dalam diam dan hanya saling melirik satu sama lain.

Sehun menghela nafas dan akhirnya melemparkan handphone nya ke samping bantal lalu menyerongkan badannya untuk menatap Jo. Ia mengulurkan kedua tangannya lalu menarik tubuh Jo untuk semakin dekat dengannya dan ia tersenyum saat Jo mengerutkan dahinya bingung. Sehun menyukai Jo yang bingung. Dan ntah sejak kapan ia menjadi suka dengan wajah kebingungan orang.

"Jo, aku tidak akan minta maaf."

"Huh?"

"Karena aku me-release pernikahan kita, membuat nama kita menjadi trending dan membuat handphone kamu terus berbunyi. Sure, aku menikmati itu," kata Sehun dengan bangga. "Dan aku tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini. Jo, apa kamu keberatan dengan apa yang aku lakukan hari ini?"

Jo mengangguk lalu menggeleng membuat Sehun terkekeh kecil. Jo yang melihat itu mendengus lalu memukul perut Sehun pelan, "Kamu membuat semua orang kaget. Dan aku juga kaget."

"Bagian mananya yang membuat kamu kaget? Aku yang me-release pernikahan kita atau-"

Sehun tidak melanjutkan kata-kata nya karena Jo yang tiba-tiba menciumnya. Sebentar, tapi Sehun merasa senang karena itu. Ia mengacak rambut Jo lalu berkata, "Happy birthday, Black pearl." Dan Sehun mencium kening Jo beberapa menit. Ia menyukai momen ini dimana dirinya benar-benar merasa kalau Jo adalah yang diinginkannya. Ia merasa bodoh mengingat dirinya dulu menolak dan tidak ingin mengakui Jo adalah yang diinginkannya lalu sekarang ia menginginkan Jo sebagai miliknya sendiri. Sehun mulai mencintai istrinya.

Jo masih diam setelah Sehun melepaskan ciumannya. Setelah beberapa saat ia bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi, sekarang ia mendongak dan menatap Sehun yang masih menatapnya. Jo mengulurkan tangan dan menyentuh dahi Sehun dan ia melakukan hal yang sama ke dirinya sendiri dengan tangannya yang lain, ia mengecek suhu tubuh Sehun dan dirinya. "Tidak panas."

"Jo."

"Kamu sakit?"

"Sayang."

Jo terkesiap setelah mendengar panggilan Sehun, "Kamu kenapa jadi begini? Kamu memanggil aku black pearl lalu sekarang sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Tidak ada yang terjadi Jo."

Jo menggeleng,"Sehun, kamu membuat aku pusing seharian ini."

"Bagian mana yang membuat kamu pusing?"

"Banyak dan salah satunya panggilan itu. Kenapa kamu memanggil aku black pearl?"

Sehun menghela nafas, "Jo, kamu tahu arti black pearl?"

"Mutiara hitam."

"Ya. Dan kamu tahu tentang mutiara hitam?"

Jo menggeleng.

"Black pearl sangat sulit ditemukan dan itu membuatnya menjadi mahal daripada mutiara yang lain. That's why black pearl are very valuable. Sama seperti kamu, aku sulit menemukan kamu karena aku terus berpikir kamu tidak akan pernah menjadi penting. Dan saat aku menyadari kalau kamu begitu penting dan berharga, aku ingin membuat diri kamu mahal dimata aku dan dimata semua orang. Lalu aku menjadi egois dan menginginkan kamu menjadi milik aku sendiri."

"Jo, aku tidak tahu apa aku terlambat mengatakan ini, tapi aku ingin mengatakan kalau aku beruntung memiliki kamu," kata Sehun mengakhiri kata-kata nya.

Jo yakin ia bermimpi sekarang. Siapa yang tidak berpikir seperti itu setelah menikah selama empat bulan lebih dan tiba-tiba mendapatkan kata-kata yang super panjang dan manis ini begitu saja dan itu saat ulang tahunnya. Jo mencubit pipi Sehun cukup keras dan saat ia melihat Sehun yang meringis, ia tahu kalau ini bukan mimpi. Lalu saat ia mengangkat tubuhnya dan mendekatkan wajahnya sendiri ke wajah Sehun, ia mencium nafas Sehun yang berbau mint dan ia tersenyum karena itu. Kemudian ia menempelkan bibirnya di bibir Sehun, hanya sekedar menempel selama lima detik lalu ia menarik dirinya sendiri. "Terimakasih. Aku menyukai hadiahnya." Jo tersenyum dan memeluk Sehun.

Ketika ia berpikir tahun ini mungkin ia tidak akan mendapatkan satu ucapan selamat ulang tahun dari siapapun, ia salah, ia mendapatkan hal itu dari Sehun, laki-laki yang menjadi suaminya sekarang.

"So, are you happy now?"

Jo tidak menjawab tapi ia menganggukkan kepalanya lalu mencium kepala Sehun sebagai jawaban.

"Apa hadiah yang kamu inginkan?"

Jo melepaskan pelukannya dan menatap Sehun, "Apa kamu akan memberikannya?"

"Selama aku bisa memberikannya, aku tidak masalah."

Jo tersenyum dan ia kembali mencium Sehun sebelum berkata, "Anak, aku mau anak."











JANGAN LUPA BINTANG DAN VOTE NYA WAHAI PEMBACA BUDIMAN. 😊😚

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang