38. Jendela

624 13 0
                                    

Samping jendela sekolah aku duduk, meratapi bayangmu yang lewat menunduk, meski di luar sana adalah hiruk pikuk, tak mampu kusangkal bahwa bayangmu ingin kupeluk.

Pada ruang berbeda, waktu tetap sama, hanya rasa yang berbelok leluasa, kau di hatiku masih terasa, merekat erat sekuntum asa, menjagal rindu yang tetap bertahta.

Bukti dariku telah terucap, kulaksanakan tanpa banyak cakap, hingga pada hatimu jiwaku terperangkap, kemudian engkau hilang bagai menyulap, hingga derai mataku terisak gelap, selaksa tubuh menggelagap.

~~~~~

Jakarta,
Des 2018

DiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang