Haiya!
Kusebut nama itu
Kunaiki rindu yang sangar
Pental sana pental sini
Aku tak akan jatuh
Pusing sekalian kepalaku
Aku tetap tahanHaiya!
Tak seseru bayanganku
Gubrak gabruk
Memang begitu menumpak rindu
Aku tetap bertahan
Di atas punggung rindu
Terkocok terus perutkuHaiya!
Cepat sampai padanya
Melompat lompat
Terus begitu saja
Sampai nanti aku senja
Aku masih berpegang punggungnya
Aku menikmati iniYoo hoo!
Gubrak!
~~~~~
Jakarta,
Feb 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi
PoetryPuisi tidak pernah selesai, sebab rasa tidak pernah usai. Percayalah, kelengkapan dari puisi ini ialah bagaimana kamu merasa bahwa kamu ada di dalamnya, maka kamu dan puisi ialah kelengkapan.