15. Kalian

1.1K 36 0
                                    

Maaf, malam ini kuajak dia pergi. Tunggu, jangan marah, aku hanya meminta bantuannya untuk membeli sesuatu. Salahku, jangan menyalahkannya, salahku memaksanya.

Bukan berkencan, hanya membantu belikan barang, tenang saja aku tak akan memgambilnya kembali, tak akan merebutnya lagi darimu. Berharap bukan berarti memaksa kan? Jadi tenang saja.

Memang iya aku berharap dia kembali mengisi kosongnya hati, tapi itu hanya harapan, jadi biar aku yang menanggungnya sendiri. Perihal kecewa biar aku yang jalani, kan aku yang berharap.

Beriringan lagi dengannya tidak membuatku benar benar bahagia, tidak. Hanya melihat dia baik baik saja cukup membuatku senang dengan kata munafik barusan.

Benar, aku mencintainya dengan masih bersama kasih. Kumohon biar aku jaga rasa ini sendiri saja ya, tiada yang perlu dicemaskan. Biar saja aku terdampar di jelaga air mata, sendiri menatap asa.

Jangan kau cemburui aku ketika dia mengingatku, bukankah memang itu gunanya memori otak? Biarkan dia mengingat, asal tak mengenangku. Aku? Hahaha... Aku terlahir tanpa kenal, hidup tanpa kasih, mati tanpa kenang. Aku hanya seperti itu.

Maafkan aku sekali lagi, degup ini tak lagi dapat terdekap, karena luka hati terlalu mengangap. Maaf jika mencemburuimu, aku tau rasa ketika dia mengenang masa lalu, kuharap dia tak mengenangku.

Ketika nanti dia berkata kepadamu "kamu mampu membuatku lupa padanya" itu adalah hal benar. Maafkan aku yang terlalu memcurahkan hati ini padamu yang ingin atau akan memiliki hatinya.

Biar aku serahkan saja pada ahlinya, karena kaulah yang dipilih tuhan untuk bersamanya.

Terima kasih.

~~~~~

~Obiye

Jakarta,
Nov 2018

DiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang