3. Dia lagi

851 46 2
                                    

"Bolanya oper woy!!" teriak seorang kakak kelas XI.

Hari Kamis dengan cuaca gerimis kali ini digunakan untuk latihan ekstrakulikuler kecil seluruh siswa Sturi. Ini hari pertama ekskul dimulai setelah 2 minggu KBM diadakan. Kebetulan ekskul musik ada di sanggar seni lapangan belakang.

"Kak tangkap bolanya." teriak Reyhan sembari mengoper bola basketnya.

*opi pov

Gue lagi jalan mau ke sanggar seni lewat lapangan basket. Terus gue denger suara teriakan yang gak asing di telinga. Pas gue nengok.

Jeduuug!

Jidat gue ditabrak bola basket.

"Aw! Siapa nih yang lempar bola sembarangan."

"Sorry Pi. Gue gak sengaja." samar-samar wajah sipelaku mendatangi gue.

"Loh, elo??"

"Iya, gue kenapa?" tanya dia bingung.

"Lo yang ngajak gue susah bareng waktu itu kan?"

"Hahaha. Lo masih inget? Iya gue Reyhan. Yang ngajak lo dihukum bareng"

"Yang ngaku-ngaku temen TK gue?"

"Gue gak ngaku-ngaku ya. Emang kita temenan pas TK." cowo itu ngebantah ucapan gue.

"Rey, lo bantu temen lo dulu. Siniin bolanya." teriak salah satu kakak senior basket.

"Sini bolanya." dia minta bolanya ditangan gue.

"Nih. Lo kalo main pake mata. Gak liat apa ada gue lewat."

"Gue bilang gue gak sengaja. Passing gue melenceng tadi. Sorry." tangannya sambil melempar bola ke kakak kelas. Emang gak sopan ini anak sama senior sendiri.

"Lo gapapa?"

"Sok peduli lo." jawab gue judes.

"Udah inget gue? Reyhan yang suka ngedorong lo kalo main di ayunan pas TK sampe jatuh nyungsep"

"Tunggu. Lo si kutu rambut itu?" gue coba menebak-nebak. Siapa tau ini kuis berhadiah.

"Sialan lo."

"Walah, iya gue inget. Parah lo dari dulu sampe sekarang seneng bener nyelakain gue."

"Kan dulu becanda, kalo sekarang gak sengaja." cowo itu menunjukan senyum tak enaknya.

Gue cuma diam aja. Tangan gue sibuk mengusap-usap kening sendiri yang tadi baru tercelakai.

"Lo ikut ekskul apa?"

"Musik."

"Masih judes aja lo."

"Bodo."

"Pas kecil lo juga suka mukulin gue"

"Itu karna lo yang jailin gue."

"Rey!"

Tiba-tiba suara terdengar dari pintu lapangan basket. Gue sama si kutu rambut nengok ke sumber suara.

"Kenapa?"

Cowo bertubuh jangkung itu menghampiri Reyhan.
"Lo sama siapa. Bukanya latihan basket malah asik ngobrol."

"Ini sama cewek galak, temen pas TK ketemu lagi di SMK"

"Oh. Hay.. Gue Ricky Alfarizy. Temen sekelas Reyhan. Anak Multimedia Tiga"

"Lova Lovita. Gue ke sanggar, udah mau mulai latihan"

"Lo ikut musik? Bareng aja sama gue"

Cuma mengangguk sebagai jawaban. Pusing kepala gue kalo banyak ngomong gara-gara ditabrak bola tadi. Dasar Reyhan sialan.

PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang