34. Ketahuan

262 15 3
                                    

Di kamar Ricky sekarang sudah ada Reyhan yang sedang tiduran di kasur. Tangannya aktif memencet-mencet layar ponselnya sendiri. Sedangkan si pemilik kamar tengah duduk di sofa kamarnya sembari memainkan gitar.

"Serius banget lo"

Tak ada sahutan dari Reyhan, ia masih sibuk bermain game di hp nya.

Ricky melempar kulit kacang yang ada di meja samping tempat duduknya.

"Apa." jawab Reyhan singkat.

"Gue laper. Pengin nasi padang nih."

"Beli lah. Jangan kaya orang susah lo"

"Lo aja gih"

"Gak."

"Emang lo gak laper?"

"Laper sih" balasnya sambil bangkit dari posisi tidurnya.

"Gak kenyang gue makan kacang doang" sembari memasukkan kacang kedalam mulutnya.

Reyhan kembali asik lagi dengan ponselnya.

"Sarap." melempari lagi cowo itu dengan kulit kacangnya.

Tak ada respon lagi dari Reyhan, Ricky tak tanggung-tanggung untuk melayangkan lima biji kacang ke wajah cowo itu.

"Ah. Elo sih jadi mati nih gue." tutur Reyhan dengan jengkelnya.

"Gue ajak ngomong gak nyaut sih lo."

"Lagi fokus main kampret." balasnya seraya menaruh ponselnya di meja belajar Ricky.

"Mau beli gak?"

"Pake motor lo"

"Iya"

"Ricky.."

Suara Mira terdengar di samping pintu, membuat dua pemuda itu menengok ke arahnya.

"Ada Loves di depan"

"Ngapain bu?"

"Mau nagih utang katanya, kamu punya utang sama dia?"

Ricky melongo mendengar jawaban ibunya. Sedangkan sahabatnya yang masih duduk  di tepi kasur malah jadi cekikikan.

"Kenapa gak ngutang sama gue aja lo?"

"Gue tau lo gak ada duit."

Reyhan menatap cowo itu bengis, coba saja kalau tidak ada ibunya disitu. Sudah Reyhan depak dari ruangan itu sekarang juga.

"Udah sana temuin dulu" ujar Mira lalu pergi.

"Gue ke depan" ucap Ricky sambil berjalan keluar kamar.

"Kunci motor lo mana?"

"Di laci meja belajar" balasnya saat sudah di depan kamar.

Reyhan membuka kotak laci meja belajar Ricky. Mengobrak abrik isinya demi mendapatkan benda yang ia cari. Cowo itu tersenyum kecut saat melihat sesuatu didalam sana.

"Jadi bener lo suka juga sama cewe yang gue suka"

Reyhan mendapati sebuah foto seorang gadis berambut cepol tengah berdiri memandangi pemandangan hijau di sekelilingnya.

"Kenapa harus lo Pi."

"Kenapa juga gue harus suka sama cewe petakilan kaya lo" ucap Reyhan lalu tertawa hambar.

"Sorry Rik."

"Sorry buat apa?" sahut Ricky diambang pintu kamar. Ada Loves juga di belakangnya.

"Dari kapan lo disitu?" tanya Reyhan sembari meletakan foto yang tadi ia pegang.

"Dari tadi"

Reyhan hanya diam, ia tak lagi menjawab omongan Ricky. Sepertinya cowo itu mulai panik.

PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang