36. Camping

461 23 28
                                    


Happy reading teman-teman :)

Raja siang hari ini mulai menyurut, membenamkan teriknya dibalik awan sebelah barat. Tepatnya pukul 17.40 WIB di Bukit Bintang Guci, mereka masih menyiapkan acaranya . Mulai dari memasang tenda, menyiapkan kayu bakar untuk api unggun, membereskan barang bawaan, dan lain sebagainya. Yang jelas, mereka sedang sibuk sendiri-sendiri.

Seorang gadis berhoodie peach berjalan kerepotan membawa delapan botol air mineral 1,5 liter dalam pelukannya. Sepasang bola matanya melihat sosok laki-laki sedang duduk santai diatas rumput  menyaksikan indahnya senja sore ini.

"Kutu rambut!" seru Opi dengan jarak lima meter dari cowo itu.

Reyhan menoleh saat mendengar suara khas ditelinganya. Tapi ia tak berkata ataupun bertindak sesuatu, justru hanya memperhatikan cepolan rambut Opi yang menjulang tinggi.

"Bantuin sini. Gak peka banget lo jadi cowo!" kata Opi sewot.  Emang benar yah, di dunia ini satu-satu nya cowo yang selalu peka cuma satu. Papahnya.

Melihat Opi yang kesewotan begitu Reyhan datang menghampirinya, namun sampai didepan Opi cowo itu tetap diam tak bergeming.

"Bantuin" kata Opi menunjuk benda yang ia bawa erat-erat dalam pelukannya.

"Lo nyuruh gue buat bawain ini botol?" tanya Reyhan dengan bodohnya, sudah jelas bukan Opi tengah meminta bantuannya?

"Masih nanya lagi. Ya iya lah." sahutnya tambah jengkel.

Reyhan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Mencondongkan sedikit badannya kedepan.

"Bayar." ucapnya pelan.

Mendengar kata barusan membuat Opi jadi meletakan botol-botolnya diatas rumput, lalu gadis itu berkacak pinggang didepan Reyhan.
"Peritungan banget lo sama gue."

"Jaman sekarang gak ada yang gratis bu" jawab Reyhan lalu tersenyum manis. Semanis gula biang.

"Lo minta gue bayar berapa?" tanya Opi dengan berani, ia tak mau kalah dengan Reyhan dalam drama kali ini.

"80 juta." balasnya dengan topik yang sedang hangat diperbicangkan akhir-akhir ini.

"Lo ikut prostitusi online?" tanya Opi santai.

"Iya" jawab Reyhan dengan sangat mantap. Lebih mantap dari mantapnya si mantap jiwa.

"Boleh nego?"

Reyhan tampak pura-pura berpikir sekejap.

"Buat lo gue kasih 75 juta"

"Turunin lagi" kata Opi yang sudah ikut-ikutan sarap.

"70 juta?" tawar Reyhan.

"50 juta"

"Segitu terlalu murah. Ini soal harga diri." ucap Reyhan bertambah gila.

"Percakapan macam apa ini?" heran Opi.

"Macem tu lah.." balas Reyhan dengan nada seperti serial kartun Upin dan Ipin.

Tiba-tiba Opi kembali lagi seperti biasa, tersadar dengan drama mini konyolnya tadi. Bagaimana bisa dia jadi tertular virus gila dari Reyhan.

"Ah udah. Bantu gue bawa ini botol ke tempat camp." titah Opi pada Reyhan.

Cowo itu menghela berat, Reyhan kecewa karena Opi sudah kembali waras lagi.

Opi melangkah mendahului Reyhan dengan membawa empat botol didepan dadanya, cowo itu berjalan dibelakang Opi dengan senyum penuh arti.

***

Bumi menjadi gonjang ganjing saat setelah Opi dan Reyhan tiba ditempat camping. Suara cewe itu kembali terdengar seperti ledakan bom. Membuat Opi harus memutar bola matanya malas.

"Opiiiiiiiiiii" panggil Meisha keras. Padahal saat ini ia sudah berada didepan Opi.

"Kemana aja lo? Ngambil air lama banget. Lo gak liat ini jam berapa?" Meisha menunjukan benda yang melingkar ditangannya.

"Terus?" tanya Opi biasa saja.

"Kalo lo tadi gak balik-balik niatnya acara camp mau gue bubarin. Gue kan takut lo kenapa-kenapa, bentar lagi adzan maghrib. Kalo lo diculik wewe gombel gimana? Yang belain gue kalo lagi dibuly siapa? Yang nyumbangin kuota buat download film drakor gue siapa? Nanti gue gak bisa liat Bang Chanyeol live di ig gimana karena gak ada wifi dari lo? Gue kan gak mau jadi kudet. Cukup jadi oon aja hidup gue udah hambar. Kalo gak ada itu semua, hidup gue jadi bubar." omel Meisha lagi seperti tadi waktu dirumahnya.

"Stres!" jawab Opi singkat lalu pergi meninggalkan cewe gila itu.

Meisha menghentak-hentakan kakinya diatas tanah, kesal sekali di abaikan begitu. Reyhan yang melihatnya justru tertawa puas karenanya. Namun tawanya harus berhenti saat seseorang menepuk bahunya dari belakang.

Dengan cepat Reyhan menengok kesamping kanannya.

"Gue mau ngomong sama lo"

















Ayey! Update lagi hari ini, aku kasih pendek dulu ya partnya biar kalian makin penasaran. Hahahaha :v

Ngefeel gak nih ceritanya? Jangan lupa vote dan coment ya gaes..😂 Tinggalkan jejak-jejak indah di cerita ini.

Gak ada yang nyemangatin aku nih buat nulis? Yaudah nyemangatin sendiri aja.

SEMANGAT AUTHOR😘😘
Semoga suka^^

Salam oii oii authorr

FADILAH_NF

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERMEN KARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang