Didepan komplek sudah ada Ricky yang menunggu Opi disana. Namun wajah cewe galak itu tak kunjung kelihatan juga.
"Lovi mana sih. Kok lama" omel Ricky seraya mondar mandir dipinggir jalan.
"Gak mungkin kan cewe kaya dia dandan"
Ricky membuka aplikasi WhatsApp dilayar hpnya.
Lovi
Lo dimana?
Gue udah didepan komplek.
Ya.
Gak usah dandan.
Buruan Lov..
Read
Didalam kamar Opi, cewe itu masih grasak-grusuk memakai sepatu. Begitu selesai, ia langsung melesat keluar kamar sambil menguncir rambut panjangnya.
"Maaahh, Opi jalan dulu ya sebentar" teriak gadis itu sambil turun dari anak tangga.
"Udah selesai ganti bajunya?" tanya Ibu Sintia yang masih setia duduk diruang keluarga.
Opi berpamitan pada mamahnya, lalu mencium punggung tangannya. Adat biasa yang wajib dilakukan dalam keluarganya jika akan bepergian.
"Udah. Opi berangkat."
"Iya hati-hati, jaketnya itu dipake dulu." tunjuk benda itu yang masih berada dipegangan Opi.
"Iya mah. Assalamualaikum.." ucapnya seraya berjalan menjauh dari mamahnya.
"Waalaikumussalam.."
***
Trikiwils Hae Hae💃
Gaes. Gue diajak jalan 😝
@elpinangkalpetir
Halah paling sama kaya Susan
@debiangkerok
Sama emaknya Susan juga?
Gak. Sama Ricky
@mygentong
Bujuk buneeeng. Ngimpi apa si jones jalan sama laki.
@mbaksusanah
Akur lo sama cowo?
Sialan. Udah dulu ya
Lagi jalan ke depan komplek nih.
Bye😘😘
@elpinangkalpetir
Yeee, kita ditinggal gaes. :(
@sipolosenchun
Have fun My Preman❤❤❤😘😘😘
Thx My Enchun ❤
***
Sampai didepan komplek Opi melihat Ricky yang sedang duduk menatap layar ponsel nya. Cewe itu pun menghampiri cowo yang tadi dilihatnya.
"Sorry lama." tutur Opi yang membuat Ricky sedikit kaget.
"Eh, Lovi. Udah nongol aja lo disini" sembari berdiri dari tempat duduknya.
"Buat lo" Ricky memberikan 3 bungkus permen karet yang sudah ia janjikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMEN KARET
Novela JuvenilPermen karet itu unik dan menarik. Dilihat dari bungkusnya saja sudah cantik, ketika dibuka ia sudah dilapisi kertas alumunium foil. Terlihat rapih ya.. Sama seperti cinta yang ku miliki, ia terbungkus rapih dan tersimpan dalam hati.
