5.Kak Daniel

14.1K 871 10
                                    

Syifa pov

Namanya Muhammad Daniel Davino Alexis. Dia ketua OSIS di sekolahku sekaligus ketua paling ngeselin di sekolah.

Kata beberapa siswi di sekolah dia anak geng motor yg sering balapan sampe subuh dan beberapa lagi bilang dia cowok paling keren di sekolah.

Namun bagiku dia adalah makhluk paling ngeselin di dunia ini.

Kak Daniel emang seperti cowok lainnya namun Allah memberikan kelebihan terhadapnya ia terlahirkan dengan wajah yg tampan dan dengan mata yg selalu menatap tajam. Tak hanya itu saja bahkan jika kata kata beberapa teman dikelasku kak Daniel itu memiliki senyum yg sangat manis bahkan teramat manis namun bagiku biasa saja. Dan ku dengar bulan depan nanti dia akan mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade fisika di singapura.

Ku akui dia memang cerdas namun dia tetap saja selalu membuatku kesal entah kenapa dia selalu saja membuatku kesal.

"Makasih kak udah nganterin." Ucapku padanya dengan tersenyum padanya.

"Sama-sama. btw titip salam buat Syila,ya udah gua cabut dulu ya. Assalam'ualaikum calon makmum." Ucap kak Daniel padaku dan langsung pergi bersama kak Daffa dan sontak itu membuatku terkejut bahkan hayati yg di dekatku langsung berteriak histeris padaku.

"Masya Allah!! Syifa!!! Itu kak Daniel!! Kak Daniel manggil kamu calon makmum?!!!!"

"Udahlah lupakan aja ayo cepet kita keruangan Faizah. " ucapku segara menarik tangan Hayati dan membawanya ke ruang Faizah.

Sejak awal bertemu dengannya aku tak mengerti dengan sifat dia.
Dia selalu memanggilku Aisyah kecil sedangkan namaku adalah Syifa bukan Aisyah bahkan akhir akhir ini dia makin aneh dengan menambah embel embel calon makmum setiap memberi salam atau menjawab salamku.

Dari cerita ukhti Syila, kak Daniel adalah keponakan dari ummi karna ibunya adalah adik dari ummi yg kebetulan menikah dengan dokter keturunan korea selatan dan jadilah kak daniel yg kata banyak siswi di sekolah mirip oppa oppa korea tapi menurutku tidak!.

Dia memiliki matanya yg sipit namun tetap mampu terlihat begitu tajam dengan kedua alisnya yg lebat dan tak hanya itu dia juga memiliki tubuh yg proposional dan ku akui dia terlihat selalu gagah walau dengan baju kebesaran sekalipun.

"Ukhti tadi ada titipan salam dari kak Daniel." Ucapku pada ukhti syila yg kini duduk tepat di sampingku.

"Waalaikumsalam. Emang tadi kamu beneran di anter ama Daniel ya waktu ke rumah sakit?" Tanya ukhti Syila dengan menatapku tersenyum.

"Iya ukhti. Sebenernya Syifa udah mau nolak tapi kak Daniel bilang gak baik cewek jalan berdua tanpa ada yg jaga apalagi tadi ada preman yg sempet mau celakain kita." Terangku pada ukhti Syila.

"Astagfirullah,tapi kamu baik baik aja kan Syif?" Tanya ukhti Syila dengan raut wajah mendadak cemas.

"Alhamdulilah ukhti Syila baik. Andai saja kak Daniel tak datang untuk membantu mungkin Syila akan kalah saing dengan preman preman itu karna mereka juga membawa sebilah pisau." Lanjutku bercerita mengenang kejadian tadi.

"Astagfirullah terus gimana?" Tanya ukhti Syila dengan lebih memelankan suaranya karna ini sudah larut dan beberapa santri telah tidur.

"Alhamdulilah kak Daniel dan teman temannya bisa mengatasinya dan akhirnya Syifa dan Hayati di antar kak Daniel dan kak Daffa sampai ke rumah sakit." Terangku.

"Alhamdulillah,lantas apa Daniel baik-baik saja?" Tanya ukhti Syila mendadak dan membuatku sedikit terkejut karna sejak kejadian itu aku tak begitu memperhatikan kak Daniel tapi kurasa ada beberapa luka memar di wajahnya.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang