4.geng motor

15.2K 928 10
                                    

Author pov

"Lu bawa kotaknya kan?" Tanya Daniel padanya memulai pembicaraan.

"Eum iya." Balas Syifa dengan mengangguk dan mengeluarkan sebuah kotak coklat dari dalam tasnya.

"Gua tau kog lu gak akan mau percaya soal mitos tentang dream carther tapi gua kasih lu itu hanya sebagai bentuk tanda permintaan maaf gua ke elu." Jelas Daniel dengan menatapnya tajam.

"Hah?" Balasnya dengan nada canggung.dan sekarang wajahnya terlihat begitu menggemaskan dengan pipi tembamnya dan kacamata bulatnya.

"Hadeuh kenapa si lu gak bisa fokus dikit.gua tau kog kalau gua gans." Ungkap Daniel padanya dengan memasang tampang cool.

"Dih...kepedean." balas Syifa dengan menatapnya kesal.

"Jadi diterima gak nih permintaan maafnya?" Tanya Daniel dengan menatap Syifa lagi.

"Bisa gak si kak kalau natap aku jan kayak gitu." Protes syifa dengan mengalihkan pandangan.

"Kenapa? Lu suka ya ma mata gua? Atau lu suka ama gua?" Goda Daniel dengan merendahkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya pada Syifa dan berhasil membuatnya menjadi salah tingkah dan segara menundukan pandangannya.

"Dih apaan si kak kepedean banget deh.iya aku maafin udah ya kak aku harus bantu Devi cari kamus b.arab." ucap Syifa bohong karna ia takut jika ia berlama lama disini maka Daniel akan melihat rona merah pada pipinya yg tembam itu.

"Lah malah kabur.hei tunggu.Aisyah kecil tunggu." Teriak Daniel dan menyusulnya turun namun ia segara mempercepat langkahnya bahkan kini sedang berlari menjauhinya.
Kenapa dia menjadi aneh seperti ini? Dan bahkan kini dia memanggilku dengan sebutan Aisyah kecil lagi. Ucap Syifa dalam hatinya

"Eh dikejar ama setan mana lu buk?" Ucap Devi yg tiba tiba datang dari perpustakaan dan Syifapun segara menghentikan larinya dan mengatur nafasnya yg terengah engah.

"Dikejar ama setan ketos gila!" Ungkapnya dengan mengatur nafas yg masih tersenggal.

"Hahahaha lu aneh ya Syif. Disukai ama cowok seganteng kak daniel malah kabur." Ucap Devi dengan tertawa

"Hah?! Suka?! Astagfirullah!" Balasnya dengan menggeleng.

"Loh kenapa? Lagian apa yg kurang dari kak Daniel coba?" Tanya Devi dengan tersenyum

"Kurangnya?! BANYAK!" ungkapnya dengan menatap Devi tajam.

"Nih ya kayaknya minus di mata lu bertambah deh Syif." Ucap Devi dengan memperhatikan kacamata sahabatnya itu.

"What?!" Protes Syifa padanya yg kini terkekeh geli

"Lagian lu juga. Cowok seganteng kak Daniel lu bilang banyak kekurangan.dia itu baik,ganteng,ramah,rajin sholatnya.cocok deh buat calon imam." Jelas Devi dengan tersenyum jahil.

"Hahaha iya calon imam mushola kampung ya." Balas Syifa dengan tertawa.

"AISYAH KECIL!" Panggil seseorang dari belakang mereka dan Syifa jelas tau darimana asal suara itu. Satu satunya orang yg memanggilnya dengan nama Aisyah kecil adalah Daniel ya kini ia tengah berjalan menuju arah mereka.

"Ya udah kalau ini gua gak ikutan ya Syif.assalam'ualaikum." Ucap Devi segara pergi meninggalkannya sendirian.

"Kenapa lu tiba tiba pergi gitu aja?" Tanya kak Daniel dengan mendekatkan wajahnya pada Syifa yg gini tengah gugup.

"Kan tadi saya udah bilang kak kalau saya harus membantu Devi buat nyari kamus b.arab kak." Jelas Syifa dengan menunduk.

"Sekarang lu musti ikut gua ke aula karna lu musti sosialisasi didepan semua kelas X." Ucap Daniel seraya meninggalkan Syifa di belakang.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang