13.Kunjungan tak terduga

10.1K 726 10
                                    

ASSALAM'UALAIKUM

BACK LAGI SAMA AUTHOR:V

hehehe akhirnya bisa up juga maaf ya telat up kemarin tu author rencana mau hiatus cerita ini tapi gak jadi. Dan ini cerita yang author buat dalam 3 jam maaf kalo rada aneh atau banyak typonya hehehe.
Selamat membaca ^^ jan lupa bintangnya.

Syifa pov

Sudah hampir satu minggu ini pesantren di sibukkan dengan semua kegiatan persiapan ujian dan presentasi pidato b.arab yang tinggal menanti hari esok.

Setiap 1 bulan sekali setiap para santriwati akan diminta mempresentasikan dan melafalkan pidato dalam bahasa arab,inggris dan indonesia secara bergeliriran.

Setiap satu santriwati berhak memilih urutan pertama pidato pada awal tahun untuk menentukan urutan pidato di bulan setelahnya.

Dan kini giliranku untuk melafalkan pidato dalam bahasa arab. Sejak kemarin aku terus berlatih untuk memfokuskan fikiranku pada pidato dan persiapan ujian ponpes namun ada saja yang membuatku terganggu. Terkadang aku masih saja teringat kak Daniel bahkan kini ia terlihat sangat menjuh dariku.

"Jangan terlalu di tekan Syif rileks aja." Ucap Hayati dengan memberikan secangkir teh hangat padaku. Ia sangat memahami apa yang aku rasakan saat ini. Entah dia yang terlalu peka atau aku yang terlalu terlarut dalam perasaan gundah karna kak Daniel.

"Syukron Ti." Balasku dengan menerima teh itu dan tersenyum padanya.

"Aku yakin Ketua OSIS yang pernah memanggilmu calon makmum itu suka padamu dan pasti ia akan bersikap seperti dulu lagi walau untuk sekarang ia menjauh." Ucap Hayati dengan menatap ke arah para ukhti ukhti yang berseleriweran kesana kemari dengan membawa buku dan dengan jurus komat kamit mereka merapal apa yang ada di buku itu.

Kami sedang duduk di lantai koridor asrama yang ramai namun senyap. ramai oleh para ukhti yang sedang merapal pelajaran namun senyap karena mereka mengucap dalam hati.

"Aku merasa sangat bersalah Ti. Terlebih sudah hampir 2 minggu ini kak Daniel bersikap dingin bahkan terlihat menjauh dariku." Balasku dengan menyandarkan kepala dipundaknya.

"Aku tau Syif tapi aku yakin Akhi Daniel pasti akan seperti dulu lagi mungkin tidak untuk sekarang. Sabar saja." Ungkap Hayati dengan menatapku sembari tersenyum manis.

"Ti aku rindu." Ungkapku dengan mengangakat kepala dan menghadap padanya dan langsung memeluknya.

"Rindu Akhi Daniel? Peluk dia lewat Doa doa kamu Syif." Balas hayati

"Ishh Yati! Bukan tapi rindu Abi aku." Ucapku dengan melepas pelukan dan menatapnya kesal namun saat Hayati menyebut kak Daniel tadi aku memang merasa sedikit merindukannya.

Merindukan sikapnya yang walau selalu membuatku selalu kesal.

"Hahaha.... iya deh iya." Ucap Hayati dengan menahan tawa.

"Andai saja Abi disini..." ungkapku lirih dan kembali merangkul lengan hayati dan ia hanya menggeleng geleng pasrah dengan sikapku.

🍃🍃🍃🍃🍃

"Telah kita saksikan bersama penampilan mengagumkan dari saudari Naila selanjutnya yang akan mempresentasikan pidatonya adalah saudari Hayati." Ungkap ukhti Farikha dan Hayati pun segera maju ke mimbar dan melafalkan pidato bahasa arabnya.

"Syif di panggil ukhti Syilla katanya kamu disuruh ke bagian penerima tamu." Ucap Ismatul yang tiba tiba menghampiriku yang tengah fokus memperhatikan Hayati.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang