18. Penjelasan

9.3K 733 11
                                    

Alhamdulilah bisa up juga akhirnya ^^
Heheh maaafkan author yang slow update ini ya hehehe:v
Insyaallah part selanjutnya gak telat. Silahkan vote sebelum baca!! :v

Syifa pov

" Naneun neoleul joh-ahago neoleul dol bogessdago yagsoghanda." (Saya menyukaimu dan saya berjanji akan selalu menjagamu)Ucap kak Daniel padaku dengan menatapku namun aku hanya dapat tertunduk dan sangat terkejut dengan apa yang Kak Daniel katakan. Aku tau jelas apa yang kak Daniel katakan dan itu sangat membuatku terkejut dan hanya dapat diam terpaku tanpa tau harus berkata apa.

"Syifa gue mohon dengerin gue kali ini aja. Gue minta maaf atas apa yang terjadi kemarin. Gue gak bermaksud untuk berbuat buruk sama lo. Gak sama sekali syif! Asyifa Ahisa Fazira gue suka sama lo!" Ungkap kak Leo dengan nada keras dan membuatku tertunduk tanpa tau harus mengatakan apa.

Namun tiba tiba Devi menarik tanganku dan membawaku menjauh dari mereka berdua.

"Dev..." panggilku lirih padanya.

"Iya gua tau Syif makanya gua narik lu kesini. Gua beneran kaget waktu Kak Leo bilang suka sama lu dan kata kata kak Daniel gua gak paham apa yang dia bilang. Lu tau dia bilang apa?" Tanya Devi dengan berhenti menarik tanganku dan kini menghadap tepat di depanku.

"Iya aku tau kak Daniel bilang apa." Balasku dengan nada lirih.

"Serius? Kak Daniel bilang apa?" Tanya Devi dengan menatapku serius

"Kak Daniel bilang dia suka sama aku dan dia janji bakal jagain aku." Jawabku dengan lirih dan tertunduk.

"What?!! Jinjayeo??? Woaah daebak." (Benarkah? Woaah keren.) Ungkap Devi menirukan gaya pemain drakor.

"Kita balik ke kelas aja ya. Aku pengen tenang." Ucapku seraya mengajaknya segera masuk ke kelas.

*****

"Ayolah Syif masa kamu gak ikut rapat si?" Tanya Devi padaku dengan wajah memelas.

"Iya aku ikut rapat tapi nanti jangan bahas apapun soal kejadian tadi pagi terlebih jangan tanya apapun sama Kak Daniel soal tadi pagi!" Pintaku padanya dengan menatapnya tajam. Aku hanya belum siap untuk membahas tentang kejadian tadi pagi. Jujur saja hatiku masih bergerumuh tentang semuanya terlebih tentang ucapan Kak Daniel.

"Siap komandan" balasnya dengan bergaya hormat seperti seorang tentara.

Kamipun segera masuk ke ruang OSIS dan disana tepat saat pertama kali aku masuk terlihat jelas Kak Daniel yang sedang berdiri dari arah yang sama dan menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan. Akupun segera menundukan pandanganku dan bergegas menuju tempat dudukku.

"Kamu udah masuk Syif? Udah sehat? Maaf ya aku kemarin belum sempet jenguk kamu." Ungkap Kak Alvin yang menghampiriku

"Alhamdulilah udah kak. Gak papa kog kan cuman kecapean aja gak parah juga." Balasku dengan masih menundukan pandanganku.

"Alhamdulilah. Lain kali jangan terlalu memaksakan diri, kalau kamu udah capek bisa istirahat dulu kan? Jangan kebanyakan fikiran, setiap ujian yang hadir pasti akan ada jalan keluar di baliknya.Jangan berhenti untuk selalu mencaritakannya semuanya padanya, karena hanya ia yang mampu membantumu. " ucap Kak Alvin dengan tersenyum manis. Mendengar kata kata Kak Alvin sejenak membuatku mengerti tentang apa yang kak Alvin maksud.

Setiap cobaan yang Allah hadirkan tak luput dari hikmah di balik itu semuanya dan sebagai seorang hambanya patutlah kita senantiasa bersabar dan terus berdoa dan tak lupa untuk berusaha.
Hanya Allah yang dapat membantu kita untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi karena hanya ialah satu satunya Dzat yang tak akan pernah ada yang mampu menandingi. Maha besar Allah swt.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang