23.Rizky Alfiansyah??

8.6K 593 15
                                    

Alhamdulilah up juga. Maaf ya telat update lagi. Dan maaf rada gaje dikit nih part ini ya. Mohon di maklumi aja ya. Hehehe
O ya btw nih. Ceritanya ngebosenin ya? Kog banyak yang nanya sama aku kapan ceritanya tamat. Maaf ya kalo ngebosenin.

Syifa pov

"Ciee kayaknya beneran ini mah habis kak Daniel lulus pertemuan keluarga terus habis Syifa lulus di khitbah sama kak Daniel." Ucap Devi dengan tertawa riang. Inginku sekali ssat ini kusumpal mulutnya dengan kertas. Sungguh memalukan sekali saat ini dan kini aku hanya dapat tertunduk malu bahkan aku merasa jika pipiku menjadi merah merona.

"Eum Syif gua turun ke depan duluan ya. Lu nanti bisa nyusul sama Devi, assalam'ualaikum." Ucap kak Daniel dengan menggaruk garuk kepalanya dan tersenyum kikuk dan seraya beranjak pergi meninggalkanku bersama Devi.

"Devi ih...apa apaansi kamu! Malu maluin tau!" Protesku padanya.

"Dih kan gua hanya menyuarakan suara gua. Lagian gua bantu doa itu, di aminin kek." Balasnya dengan tersenyum lebar

"Terserah." Ucapku seraya beranjak pergi ke halaman depan untuk rutinitas pagi bersama anggota OSIS lain.

Sesampainya disana tampak seperti biasa para anggota OSIS yang mendapat giliran untuk pagi ini telah berdiri rapih dan bersalaman dengan siswa di sekolah. Namun sejuah mata memandang aku tak melihat kak Alvin. Kemana dia? Apa dia tidak berangkat?

"Nyari kak Alvin ya Syif?" Tanya Alisa

"Eh enggak kog." Balasku dengan tersenyum. Tapi bukankah aku memang mencarinya? Kenapa aku menjawab tidak?

"Kak Alvin dari tadi pagi udah sibuk di ruangan kajian sama beberapa pengurus kajian rohis. Mungkin akan ada event di rohis sekolah." Jelas Alisa

"Ahh iya. Makasih infonya." Ucapku dengan tersenyum lagi.

"Ciee nyariin kak Alvin nih. Kenapa? Mau kasih botol minum juga? Atau jaket? Atau al quran?." Tanya Devi dengan nada menggoda dan tersenyum jahil padaku.

"Diem gak?!" Ucapku dengan menatapnya kesal

"Ciee ngambek...tu lu tadi dicari kak Marvel." Ucap Devi dengan menunjuk ke arah kak Marvel yang sedang mengobrol dengan kak Daniel. Astagfirullah kenapa aku jadi salting hanya dengan melihatnya? Bismillah semoga dia gak tertingkah aneh atau berbicara aneh lagi. Akhirnya ku beranikan untuk menghampiri mereka dan

"Nah ini dia yang di cari. Gimana lu udah sembuh Syif?" Tanya Kak Marvel dengan memperhatikanku

"Alhamdulilah udah lumayan kak." Balasku

"Nanti lu bisa datang ke ruang latihan kan? Kalau lu ada kegiatan lain gak papa." Tanya kak Marvel

"Insyaallah bisa kak mungkin nanti agak telat karna hari ini saya ada rapat sama anak pmr lain untuk persiapan kegiatan PAB PMR." jelasku

"Oh ok gak papa. Btw ekhrem tumben Niel lu diem ae daritadi sejak Syifa dateng." Celetuk kak Marvel dengan melirik kak Daniel yang kini hanya diam. Entah apa yang di fikirkannya namun sejak tadi aku merasa ia seperti menatapku terus menerus.

"Kagak.gua cabut duluan ae ya. Mau masuk kelas." Ucap kak Daniel seraya beranjak pergi

"Kalian berdua lagi ada masalah atau gimana dah? Kenapa tumben diem dieman? Biasanya kan kalian kayak kucing sama tikus atau gak kayak song song couple tuh di drakor." Ucap kak Marvel dengan tertawa

"Yyyyakkk kak Marvel ih!! Udah ah aku mau balik ke kelas." Ucapku segera berjalan ke menuju koridor kelas

"Titip salam buat Devi Syif." Teriak kak Marvel. Salam buat Devi? Ahh ternyata:v

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang