53. Memulai hal baru

1.4K 159 35
                                    

Sebelumnya maaf banget baru update sekarang.
Jujur beberapa bulan terkahir ini lagi banyak banget masalah Dateng
Dari hp yg suka ngelag tiba tiba dan kemarin sempet mati total dan gak bisa balik lagi dan akhirnya aku harus beli hp lagi dan data2 di hpku yang dulu hilang semua otomatis aku nulis dari awal lagi cerita chapter ini .
Kalian pernah gak ngerasa di posisi dimana pengen nyerah sama dunia pengen pergi aja gitu?
Kalau pernah gimana cara kalian buat bangkit se utuhnya?
Jujur aku capek banget selama beberapa bulan terkahir ini yang aku fikirin cuman cara cepat buat mati, aku tau ini salah banget jujur aku bingung musti gimana, keluargaku berantakan, aku gak punya semangat lagi, harapanku udah di patahkan sama lingkungan ku sendiri . Mungkin buat kalian ini terlalu alay atau lebay tapi beneran buat aku ini cukup berat.  Sekali lagi maaf buat semuanya.


               MENATA KEMBALI

Masih berharap pada hal yang lama
Walau dengan luka yang menganga
Menata hal lama lalu menghidupkan dengan
Harap baru lalu pada calon luka yang baru

Syifa pov on

Akhirnya setelah sekian waktu tak pernah pulang ke pesantren lagi, aku bisa melihat kembali pesantren ini. semua masih sama tak ada yang berbeda dari terakhir kalinya aku melihatnya . Ku lihat Devi yang nampak termenung dengan memandang ke arah gang yang berada tepat di depan gerbang pesantren ini. 

"Kamu liatin apa? Nunggu kakak kamu?" Tanyaku padanya dengan ikut memperhatikan ke arah gang itu.

"Bukan , katanya ada temenku yang mau ketemu cuman kan gua lagi nganter lu kesini jadi gua minta dia buat ketemu di depan gang aja gitu." Jelas Devi dengan menatap ke arahku.

"Ya udah kalau gitu temuin aja sekarang, lagian kan aku juga bisa minta tolong sama temenku yang lain buat bantu masukin barang." Balasku pada Devi dengan menatap ke arah tumpukan beberapa kardus dan sebuah tas besar milikku.

"Bener nih kagak papa? Gua gak bakal lama kog. " Ungkap Devi dengan tersenyum lebar

"Iya udah sana temuin dulu." Balasku dengan mengangukan kepalaku

Devipun segera bergegas dengan sedikit berlari kecil meninggalkan pesantren dan mulai samar - samar terlihat yang mulai terlihat jauh

"AAAKHHHH SYIFA!!" Teriak seseorang dari jauh dan berlari cepat ke arahku

"KAK SYILLA!!!!" teriak tak kalah kencang darinya. Aku pun ikut berlari ke arahnya dan kami sama - sama berhenti tepat di tengah lapangan dan sejenak menghela napas panjang lalu saling menatap satu sama lain.

"Heh kau itu ya, lupa kau balek ha?!" Ucap kak Syilla dengan menjitak kepalaku dengan memasang raut wajah marah.

"Ya allah ukhti kunti satu ini galak banget si, perasaan kemarin pas aku masuk rumah sakit ada yang nangis - nangis tuh . " ucapku dengan mengusap bagian kepalaku yang terkena jitakan darinya.

"Heh pengabdi bumbu seblak kau kira aku bakal ketawa - ketawa liat adeku sakit ha! Dasar kau ini! Cepat peluk sini!"  Ucap kak Syilla dengan langsung memelukku dengan erat.

"Kalian lagi cosplay jadi teletabis versi remaja kah?" Ucap Hayati yang memperhatikan kami dengan tatapan yang bingung.

"Bilang aja kamu juga pengen dipeluk." Ucapku dengan menarik tangan Hayati dan memeluknya dengan erat.

Tak lama dengan adegan yang sedikit drama ini.
Devi pun terlihat kembali dengan membawa sebuah kotak di tangannya.

Devi melangkah menuju ke arah kami bertiga.

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang