26. Menara Masjid

8.1K 585 34
                                    

Assalam'ualaikum.

Hai gaes maafkan author yang telat update terus yaaa maaf 😔
Hehehe ini chapternya author buat panjang tapi gak lebar:v

Syifa pov

"Kenapa tadi lu bilang baik baik aja kalau nyatanya lu luka kayak gini?" Tanya kak Daniel yang tiba tiba tepat berada di depanku.

"Hanya luka kecil kak." Balasku dengan masih memandang tanganku yang terluka

"Gak usah sok jadi kuat dah lu. Sini mana tangan lu." Ucap kak Daniel dengan mengambil perban dan obat merah yang berada di tanganku.

"Kak Daniel kenapa keliatan gak suka kalau aku deket sama Rizky?" Tanyaku pada kak Daniel dan tiba tiba ia langsung menghentikan tangannya yang sedang memperbanyak tanganku dan menatapku. Dan langsung saja menundukan pandanganku darinya.

"Kenapa lu tiba tiba nanya kayak gitu? " Tanya kak Daniel yang masih menatapku.

"Enggak apa apa cuman mau nanya aja. " Balasku yang mulai salah tingkah sendiri.

"Gua kesel kalau lu di buat ketawa sama cowok lain. " Ucap kak Daniel dengan mulai memperban tanganku lagi dan mengikat perbannya.

"Hah? " Tanyaku bingung.

"Cowok gak suka kalau cewek yang dia suka di buat ketawa sama cowok lain. " Ucap kak Daniel yang masih menatapku. Dan untuk beberapa menit setelah itu aku hanya dapat diam dan diam. Entah kenapa sekarang pipiku terasa panas atau mungkin wajahku memerah?

"Gak usah salting gitu apalagi sekarang pipi lu jadi merah gitu. " Ucap kak Daniel dengan nada mengejek

"Siapa yang salting coba?! " Protes ku dengan sedikit keras

"Mau gimana lagi hm? Udah jelas pipi lu merah Syifa. Bilang aja kalau sebenernya lu itu suka kan sama gua? Iya kan? " Tanya kak Daniel dengan menghadap ke arahku dan mengacungkan tangannya ke arahku

"Ketos paling pd dunia akhirat! " Ucapku seraya berjalan meninggalkannya
Namun ia masih saja menggodaku dan mengejar langkahku.

"Ternyata kalian disini? Bu Liza mau ketemu sama kamu Syifa. " Ucap kak Marvel

"Iya kak. " Ucapku seraya masuk ke ruangan bu Liza yang tengah lemas seusai melahirkan putri kecilnya yang sangat cantik dan manis.

"Terima kasih untuk semua bantuannya adek. Saya benar benar tidak tau jika tidak ada adek dan kawan kawan adek saat itu. Mungkin saja saya dan bayi saya tidak akan selamat. " Ucap bu Liza dengan menyentuh tanganku dan tersenyum padaku.

"Pertolongan datangnya dari Allah bu. Saya disini hanya sebagai perantara untuk Ibu. Saya harap semoga putri ibu menjadi wanita yang cantik dan sholehah. " Ucapku dengan tersenyum.

"Ammiin Terima kasih dek. Ah ya kalau boleh tau nama adek siapa? " Tanya bu Liza

"Nama saya Syifa bu. Dan ini Devi, itu dan 2 laki laki yang tengah duduk itu kak Daniel dan kak Marvel dan satu lagi teman saya yang sudah pulang tadi namanya Rizky. " Jelasku

"Kalian anak anak yang baik. " Puji bu Liza lagi.

"Maaf bu kira kira Siapakah nama putri ibu ini? " Tanya kak Marvel dengan terus memperhatikan putri kecil bu Liza yang tengah tertidur pulas.

"Namanya Syifa Azzahra. " Ucap bu Liza dengan memandangku

"Nama yang cantik. Sama seperti putri kecil ibu ini ya kan Syif." Ucap Devi dengan memandang putri kecil bu Liza

"Kalian ini pacaran? " Tanya bu Liza dengan memperhatikan kami semua

"Ahh tidak bu. Saya tidak pacaran. " Balas ku dengan tersenyum

Santriwati vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang