Syifa pov
"Aku gak pernah mau pacaran kak. Dalam islam tidak ada pacaran dan aku sama kak Alvin hanya sebatas seorang adek kelas dengan kakak kelas." Jawabku pada kak Daniel tanpa membalikkan tubuhku.
"Jadi apa lu suka ama dia?" Tanya kak Daniel lagi dan membuatku merasa kebingungan.apakah perasaan kagum ini menjadi suka? Apakah aku menyukai kak Alvin lebih dari sekedar kakak?
"Enggak." Balasku dengan nada bergetar dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu. Entah apa yg ku fikirkan sekarang. Aku merasa sangat bingung dan bimbang.
🍃🍃🍃🍃🍃
"Lu kenapa Syif?" Tanya Devi padaku yg masih memikirkan tentang kak Alvin dan kak Daniel.
"Gak papa kita pulang sekarang yuk. " Balas ku seraya berjalan menuju halte bis depan sekolah.
"Gua gak yakin. Lu pasti ada apa apa. Ya udah deh kalau lu gak bisa cerita sekarang gak papa. " Balas Devi.
Akhirnya kamipun pulang bersama dan ketika sampai di depan gang biasa aku berpamitan pada Devi dan segera menuju pesantren.
Ketika sampai di pesantren terlihat ukhti Fatin yg tengah membereskan perlengkapan kaligrafinya dan saat itu juga ia memanggilku."Syifa! Kesini sebentar. " Panggil ukhti Fatin.
"Iya ukhti ada apa? " Tanyaku yg kini berada tepat di dekatnya.
"Ini buat kamu. " Ucapnya dengan memberikan sebuah kardus yg berisikan perlengkapan kaligrafi yg biasa ia gunakan dalam kejuaraan.
"Untuk saya ukhti? Tapi bukanlah ukhti sangat menyayangi semua ini? Apakah tidak salah ukhti memberikannya pada saya? " Tanyaku lagi dengan kebingungan.
"Iya tentu saja. Perjuanganku sekarang sudah saatnya di lanjutkan sama kamu. Jadilah seorang santriwati yg sekaligus menjadi kaligrafer handal Syif. " Balas ukhti Fatin dengan menepuk lembut pundakku.
"Syukron ukhti. InsyaAllah Syifa akan berusaha. " Balas ku dengan menatapnya dalam dalam.
"Ouh ya satu lagi ini ada titipan surat dari Daniel buat Syilla tadi lupa dikasih. " Ucap ukhti Fatin seraya memberikan sepucuk surat.
"Na'am ukhti. " Balas ku seraya berpamitan dan segera menuju asrama. Namun saat sampai tidak terlihat ukhti Syilla disana dan ketika ku tanyakan dimana ukhti Syilla pada hayati dia bilang jika ukhti Syilla sekarang ada di tempat khusus.
Tempat khusus yg dimaksud Hayati adalah halaman belakang asrama yg berdekatan dengan sungai yg jernih dan banyak di tumbuh pohon pohon yg rindang. Segara aku menemui ukhti Syilla setelah mengganti pakaianku dengan pakaian ala santri.
"Assalam'ualaikum ukhti. " Ucapku pada ukhti Syilla yg kini terlihat serius membaca sebuah terjemahan Al Quran
"Waalaikumsalam. Ternyata kamu Syif ada apa? " Tanya ukhti Syilla dengan menutup terjemahannya.
"Ada titipan surat dari kak Daniel kata ukhti Fatin tadi dia lupa kasih ke kakak. " Balas ku seraya memberikan surat itu padanya.
"Surat? Buat aku? Padahal tadi pas jenguk dia lebih banyak diam dan gak bilang apa apa sama aku. " Balas Kak Syilla padaku
"Tadi siang kakak jadi jenguk kak Daniel? " Tanyaku dengan nada lemah.
"Iya tadi siang sama ummi, ukhti Fatin dan Alifa. " Balas Kak Syilla seraya membuka surat dari kak Daniel dan membacanya dengan nada sedang agar membuatku mendengar isi suaranya.
Assalam'ualaikum Syil.
Gua lupa mau titip salam buat Syifa sama lu tadi jadi gua tulis surat ini.."Aneh,padahal tadi kan dia gak nulis apa apa terus kenapa tiba tiba bisa nitip surat." Ungkap kak Syilla seraya meneruskan membaca surat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati vs Ketua OSIS
Ficção AdolescenteAssalam'ualaikum... #wattys2019 #wattys2020 #wattys2021 #1 santri gaul [5/06/2019] #1 dreamer [1/05/2019] #1 Santriwati [18/05/2021] #2 cintadalamdoa[13/03/2021] PERHATIAN! WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA! :V NO PLAGIAT PLA...