Bagian 21

4.8K 556 30
                                    

"Siap?"

Melody menarik napas dalam-dalam. "Siap. Ayo."

Keduanya turun dari mobil. Gilang menggandeng tangan Melody erat hingga mereka tiba di Ballroom. Dari luar, sudah tampak tamu-tamu yang saling menyapa satu sama lain. Samar-samar, terdengar seruan kaget dan pekikan bahagia karena bertemu kembali setelah sekian lama putus komunikasi.

Mendadak Melody merasa gelisah mendengar keriuhan yang terjadi. "Wait." Melody berhenti lalu membalikkan badan menghadap dinding. Perasaannya tiba-tiba tak tenang, mendadak ragu dan rasanya ingin pulang.

"Mau pulang aja?" tanya Gilang lembut. Dia mengerti bagaimana perasaan Melody. Pasti tidak nyaman bertemu teman-teman sekolah mereka dulu. Pindahnya Melody dari SMA mereka memang sempat menimbulkan kehebohan dan tanda tanya sebab kepindahan Melody terjadi secara tiba-tiba.

Apalagi jika mengingat sejarah hubungan Melody dan Restu dulu, pasti banyak dari mereka yang penasaran sehingga memberondongi Melody dengan pertanyaan-pertanyaan yang hanya demi memuaskan rasa ingin tahu mereka.

"Nggak usah. Bentar Bang. Kasih aku waktu bentar." Melody menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata. Dia juga mengelap wajahnya yang mendadak berkeringat dengan tisu.

"Gilang!"

Gilang menampilkan senyum kaku ketika Reza dan Danu datang bersama istri masing-masing. "Hai," sapa Gilang lalu menyalami Reza dan Danu sementara pada istri mereka hanya melempar senyum tipis.

"Itu siapa?" Reza melirik perempuan yang berdiri menghadap dinding.

"Pacar gue. Cuma lagi—" Ucapan Gilang terhenti ketika tiba-tiba Melody berbalik, menatap Reza dan Danu sambil tersenyum.

"Hai! Lama nggak ketemu," sapanya ceria lalu tanpa ragu-ragu memeluk lengan Gilang erat.

Reza dan Danu membelalakkan mata mengetahui pacar Gilang adalah Melody. Iya, Melody Maharani! Kembangnya SMA mereka dan mantan terindah Restu! Keduanya saling pandang tak percaya.

"Kalian...? Kok bisa?" tanya Danu membuat Gilang menahan diri untuk tidak mendengus.

"Memangnya kenapa? Ada yang salah?" tanya Melody santai. "Eh kita duluan ya, mau nyapa yang lain. Senang ketemu kalian. Yuk Bang." Tanpa menunggu jawaban Danu, Melody mengajak Gilang pergi.

Melody dapat merasakan tatapan terkejut dan penasaran dari teman-teman angkatan sekolahnya namun dia berusaha tidak ambil pusing. Tetap bersikap tenang sambil memeluk lengan Gilang, seolah menunjukkan sikap protektif pada pacarnya.

Sebagian dari mereka menghampiri Melody dan Gilang, menanyakan perihal kepindahan Melody dulu serta menanyakan bagaimana bisa Gilang dan Melody bertemu hingga secara terang-terangan mengakui kaget mengetahui hubungan mereka.

"Segitu kagetnya mereka. berasa Beauty and The Beast aja," gerutu Gilang melihat orang-orang bisik-bisik sambil melirik mereka. Melody tersenyum kecil, dia semakin merapat diri pada Gilang.

"Jangan gitu dong. Abang cakep kok," kata Melody membuat Gilang mencibir tapi hanya sesaat karena selanjutnya laki-laki itu menatap Melody serius.

"Udah tenang?"

"Yap," sahut Melody sungguh-sungguh.

Gilang mendekati gerombolan teman-teman terdekatnya. Disana juga ada Andra dan Irvan dengan istri mereka.

"Wohoo pasangan terpanas akhirnya muncul juga!" seru Andra disambut gelak tawa dimeja bundar itu. Melody hanya tersenyum lalu bertukar sapa pada Putri dan Andin, istri Irvan.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang