6

4K 581 88
                                    

JUNGKOOK


Aku menghabiskan natal di rumah Jimin karena Charlie tidak mengajakku kemanapun. Sejujurnya, aku ingin ke Korea, tetapi Charlie masih saja ada pekerjaan. Besok Charlie tetap masuk kerja. Ada investor yang akan bertemu dengannya. Aku sebenarnya kesal, kenapa sih pekerjaan harus menganggu libur kali ini? Aku kan ingin menghabiskan hari-hari di akhir tahun dengan suamiku.

Aku senang melihat Yoonjae yang berlarian mengejar Holly, anjing milik Yoongi. Charlie duduk di sampingku ikut tertawa saat Yoonjae dikerjai oleh Holly. Kemudian, datang Seokjin bersama suaminya. Seokjin adalah kakak tingkatku dan Jimin saat kuliah dulu. Kami dulu sering pergi bersama, karena sama-sama orang Korea yang bersekolah di Chicago. Seokjin juga sudah mempunyai anak, Kim Naeun namanya. Gadis itu masih berusia tiga tahun, setahun lebih muda dari Yoonjae.

"Naeun, ayo salam pada Tante Kookies dan Om Charlie." Gadis kecil itu membungkuk padaku dan Charlie. Ia memperkenalkan diri dalam bahasa Korea di depanku dan Charlie.

"Wah, Naeun pintar sekali. Ini Tante Kookies beri hadiah."

"Timakaci, Ate—" Aku mengusak rambut gadis itu. Ia sangat pintar dan menggemaskan.

"Nah, Naeun main ya sama Yoonjae Oppa. Ayo, sana—"

Naeun berlari mengejar Yoonjae dan Holly. Mungkin jika anakku hidup, mereka akan bermain bertiga—berempat bersama Holly.





Charlie, Namjoon—suami Seokjin—dan Yoongi duduk bersama di ruang tengah. Aku tidak tahu apa yang para lelaki bicarakan. Mungkin soal pekerjaan, politik, ekonomi, atau mungkin soal bertukar info gaya seks yang patut dicoba. Aku bersama para istri berada di dapur. Memasak untuk makan malam dan menyiapkan camilan untuk anak-anak.

"Bambam mengundangku untuk datang ke pesta pergantian tahun di rumahnya." Jimin membuka pembicaraan di dapur sambil menyiapkan piring.

"Benarkah? Bambam belum menghubungiku." Bambam adalah salah satu teman kami di universitas. Ia selalu mengadakan pesta di akhir tahun sejak menikah dengan Mark tiga tahun lalu.

"Mungkin sebentar lagi, Bambam baru mengirimkannya beberapa menit yang lalu. Aku tidak tahu bisa datang atau tidak. Yoongi mulai membatasi pestaku sejak aku hamil lagi."

"Ah, sayang sekali, aku dan Namjoon tidak bisa datang. Namjoon mengajakku pulang ke Ilsan." Mendengar itu, aku jadi sangat iri pada Namjoon. Sesibuk apapun dirinya, ia masih ingat untuk pulang ke Ilsan. Aku juga ingin pulang ke Busan, tetapi Charlie—yah dia terlalu banyak jadwal akhir-akhir ini.

"Apa temanya kali ini?"

"Masquerade ball. Tema kali ini terlihat sangat seksi."

Beberapa menit kemudian, Bambam mengirimkan undangannya padaku. Aku sangat ingin datang. Ini adalah pertama kalinya aku ikut dalam pesta topeng. Aku mulai membayangkan gaun mana yang akan ku pakai, juga topeng mana yang akan ku kenakan. Aku juga mulai membayangkan saat aku dan Charlie berdansa di hall. Ini akan sangat menakjubkan.

***

Siang ini aku sudah mempersiapkan semua hal untuk menghadiri pesta milik Bambam. Sepatu, dress, clutch, hingga topengnya. Aku juga sudah mempersiapkan setelan untuk Charlie. Semua staff sudah aku liburkan kecuali Gerald. Hari ini adalah harinya berjaga di rumahku. TAG Squad membagi jadwal untuk bermalam di rumahku bergantian setiap harinya. Mereka menempati pavilion di depan rumah utama.

Charlie akan sampai dari Seattle pukul setengah tujuh malam. Sejak dua hari lalu, Charlie pergi kesana mengurus proyek yang sedikit kacau. Ini sangat menganggu liburan akhir tahun kami. Aku memakluminya. Sebagai perusahaan baru, wajar saja jika ada sebuah kesalahan. Bahkan perusahaan milik mertua ku yang sudah melegenda juga kadang ada kebocoran.

ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ ᴀғғᴀɪʀ ● ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ-ᴄʜᴀʀᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang