21

4K 606 86
                                    

hai jombs

JUNGKOOK

"Sudah bangun, Manis?"

Mataku perlahan terbuka dan yang kudapati adalah wajah jelek seorang lelaki. Aku ingin sekali berteriak, tetapi sesuatu menutupi mulutku. Aku ingin menamparnya, tetapi tanganku terikat. Aku ingin menendangnya, tetapi kakiku juga terikat dengan kursi. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Oh, tidak.

Aku ada dimana? Inikah penculikan yang seperti ada di film-film?

Dimana ini? Ruangan yang gelap dengan cahaya yang samar-samar masuk dari celah-celah atap yang tinggi. Ditambah bau pengap yang menusuk hidungku. Juga tumpukan kotak-kotak kayu tidak beraturan di ujung ruangan.

Dengan refleks aku berontak. Aku tidak mau disini. Ini tempat aneh, dengan manusia aneh. Oh, Tuhan aku tidak bisa berpikir jernih. Aku masih mencerna apa yang terjadi padaku. Aku takut. Aku panik. Aku diculik. Aku tidak mengenal mereka. Aku takut.

Apa aku akan dibunuh?

"Okay, Sayang. Saatnya menelepon suamimu." Lelaki itu membuka ponselnya dan mulai menelepon.

Aku masih berontak di kursiku. Seseorang lalu datang dan mencengkram pipiku. "Diam, atau pisau ini menyayat pipimu, hmm?" Lelaki yang baru datang itu menempelkan pisau lipatnya ke pipiku. Sial, berani-beraninya lelaki itu menyentuh wajah mulusku. Perawatannya mahal tahu.

"Selamat Sore, Tuan Charlie Puth." Ponsel yang sedang menelepon Charlie itu diperlihatkan padaku. suaranya telah dikeraskan sehingga akupun bisa mendengarnya.

"Sore, maaf aku tidak mengenali ini siapa. Apakah anda telah menghubungi sekretarisku terlebih dahulu?"

"Ah, kurasa itu tidak perlu. Aku hanya ingin menunjukkan sesuatu padamu." Panggilan suara itu diganti dengan panggilan video. Aku bisa melihat Charlie di ujung sana, masih rapi dengan jas berwarna abu dan kemeja biru muda. "Aku punya istrimu disini. Ayo beri salam pada suamimu—"

Aku berontak kembali di kursiku. Ingin sekali aku bilang pada Charlie kalau 'hey aku disini, selamatkan aku'. Charlie melihatku. Tetapi, sepertinya ia terlihat tidak senang.

"Apa yang kau inginkan?"

"Putuskan kontrak kerjamu dengan Dale Company—"

"Huh? Kau pikir kau sia—"

"Atau istrimu akan kujual ke Eropa sana. Istrimu ini adalah barang yang sangat bagus di black market sana." Oh, tidak. kau pikir aku adalah guci dan piring antik dari dinasti Joseon yang seenaknya dijual!

"Ambil saja, untukmu. Wanita itu bukan istriku lagi. Kau sangat mengganggu waktuku."

Panggilan dimatikan.

Charlie benar-benar gila dan juga buta. Aku sadar kalau aku akan bercerai dengannya. Tapi, tidakkah lelaki itu punya rasa kemanusiaan padaku? Sial, hatinya sudah banyak ternodai oleh kutukan nenek sihir itu!

Aku—aku tidak tahu sekarang harus berbuat apa. Aku sangat amat pasrah dengan keadaan ini. Sebentar lagi aku akan dijual ke Eropa. Aku seakan sudah tidak punya hidup lagi. Kuharap, hidupku di Eropa sana akan lebh menyenangkan daripada di Amerika. Taehyung, kalau kau nanti tidak temukan aku di apartemen, aku—aku mungkin sudah tidak ada di bumi lagi.

"Bagaimana Boss?"

"Siapkan penerbangan ke Paris. Masukkan saja wanita ini ke dalam kontainer."

"Apa baiknya, kita cicipi dulu, Bos?"

ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ ᴀғғᴀɪʀ ● ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ-ᴄʜᴀʀᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang