hi, happy saturday night ma single ladies!
JUNGKOOK
Aku membuka mata dan yang pertama kulihat adalah jersey basket yang kemarin Taehyung kenakan. Aku terbangun di atas kasur. Seingatku, Semalam aku meringkuk diatas tub. Taehyung masih berbaring di depanku. Ia tidur sambil memelukku. Tangan besarnya ada di—bokongku?
Aku bisaa merasakannya. Taehyung mungkin tidak menyadarinya. Aku lantas mengecup bilah bibirnya. Matanya perlahan terbuka. Aku tersenyum ke arahnya.
"Selamat pagi, Tiger!"
"Morning, Bae—"
"Semalam tidur jam berapa?"
"Setengah satu. Maafkan aku, kau menunggu lama sampai tertidur di tub—" Suara rendahnya membuatku merinding.
"Ti—tidak masalah." Taehyung mencium keningku. "Uhm, Tae—"
"Hmm?" Sebelah alisnya menaik. Pemandangan yang sangat seksi di depanku. Narkotika jenis baru memang. Aku mendorong Taehyung lalu menduduki perutnya.
"Mau melanjutkan yang semalam tertunda?"
"Masih pagi, Sayang—"
Aku memutuskan untuk beranjak dari badannya. "Yasudah, aku memasak sarapan saj—"
Taehyung menarikku. Membantingku diatas kasurnya. Aku senang. Akhirnya kejadian ini terulang lagi. Aku berharap ini ada kelanjutannya.
"Bagaimana kalau kau saja yang menjadi sarapanku, Bunny—"
Taehyung lalu menciumku. Lembut sekali. Kami berpagutan sebentar, kemudian bibir Taehyung bergerak ke telingaku. Menggigitnya halus, membuatku menjengit. "Tae, geli—"
Setelah puas bermain dengan telingaku, Taehyung bangkit. Ia membuka jerseynya. Menampilkan tubuh yang sangat eksotis dalam mataku. "Jadi, yang semalam kita sampai dimana, hmm?" Aku menelan ludahku gugup. Suara Taehyung sangat rendah dan dalam. Membuatku jatuh kedalamnya.
Aku duduk menghadap Taehyung. Mataku menatap matanya yang melihatku tajam. Aku menurunkan satu persatu lengan gaun tidurku. Tak lupa juga tali bra yang kupakai. Tanganku menangkup pipi Taehyung lalu aku menciumnya sekilas. Aku mengambil tangannya dan mengarahkannya ke punggungku. Taehyung langsung membuka kaitan yang ada disana. Lalu membuang bra yang kupakai entah kemana.
"Cantik, seperti yang punya—"
Aku kembali dibaringkan oleh Taehyung. Kini ia berada di dadaku. Mengecupi puncaknya. Bermain-main disana. Mulutnya berada di salah satu puncaknya dan menghisapnya. Tangan yang kosongnya meremas punyaku yang kanan. "Ahh—Tae," Sial, sentuhannya membuatku mau lagi dan lagi. Aku memeluk kepala Taehyung. Taehyung masih memainkan lidahnya. Seperti anak bayi.
"Bunny, mengapa kau sangat menggairahkan hmm?" Mulut Taehyung lalu beralih pada pucuk-ku yang satunya. Aku hanya bisa mendesah keenakan. Argh, kenapa Taehyung baru muncul sekarang? Andai dari dulu aku mengenal Taehyung, mungkin aku sudah merasakan sentuhannya dari dulu.
Taehyung sudah tidak berada di dadaku lagi. Ia menarik gaun tidurku hingga aku hanya memakai celana dalamku. Jujur, aku sedikit tersipu saat Taehyung memandangi tubuhku. Aku berusaha menutupinya, tetapi Taehyung menarik tanganku. "Terlambat, Bunny, aku sudah melihat semuanya."
Taehyung mengecupi perutku. Ada sensasi asing yang bergelayar disana. "Hhah, Tae—nghh—geli—" Aku meremas rambut Taehyung. Tangan besar Taehyung kembali memainkan payudaraku. Meremasnya. Jarinya menjepit kedua putingku lalu menariknya. Sial, nakal sekali. Tapi aku suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ ᴀғғᴀɪʀ ● ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ-ᴄʜᴀʀᴋᴏᴏᴋ
Romancewhen marriage is a choice, is having an affair another choice? taekook slight charkook gs!jjk