7

4.2K 604 50
                                    

ada yang nunggu bagiannya si ganteng satu ini?

TAEHYUNG

Aku melirik alrojiku, masih sepuluh menit lagi menuju pergantian tahun. Nyonya Puth masih memelukku. Ia juga masih menangis. Aku tidak tahu apa yang ditangisinya, tetapi aku bisa merasakan kesedihannya. Mungkin ada sesuatu yang terjadi dengannya dan Tuan Puth. Biarlah, aku tidak mau ikut campur.

Musik yang awalnya klasik berubah menjadi EDM. Nyonya Puth terbangun dari pelukanku. Ia mulai menghapus air matanya dengan jarinya. Ia menengok ke arah hall dimana orang-orang yang tadi rapi berdansa kini berhamburan. Menari mengikuti irama yang di putar oleh seorang disc jockey. Dengan cahaya yang minim, hanya lampu disko yang berwarna-warni yang menerangi.

"Taehyung, temani aku mabuk malam ini."

Oh, sial. Cobaan apa lagi ini. Aku bisa melihat wajah majikanku di depanku yang mulai memanyunkan bibirnya. Ia juga mengayunkan tanganku ke kanan dan ke kiri seperti anak kecil yang sedang meminta sesuatu. Kuakui, Nyonyaku ini sangat-sangat cantik dan juga menggemaskan. Apalagi dia adalah orang Korea yang sama sepertiku. Aku tidak bisa untuk tidak mengabulkan keinginannya.

Nyonya menarikku ke hall. Kaki jenjang yang dilapisi heels berwarna merah tua itu sedikit berlari. Ia mulai mencari bar. Sampai disana, ia memesan whiskey. Sepertinya ia ingin mabuk berat malam ini. Setelah menangis, ia terlihat ingin melepaskan sebentar beban-bebannya. Aku masih di meja bar, memerhatikan majikanku menegak habis minumnya. Ia tersenyum padaku, lalu berlalu masuk kedalam kerumunan dalam lantai dansa.



"A-YO EVERYBODY PUT YOUR HANDS UP!" Aku melihat seorang wanita dengan lantangnya memegang mikrofon disamping DJ. Kupikir ia adalah pemandunya. Suara riuh terdengar dari semua orang yang hadir disini. "ARE YOU READY FOR BRAND NEW YEAR?"

Tinggal beberapa detik lagi menuju tahun baru. Aku tidak menyangka ini sudah tahun keempatku di Amerika. Tinggal disini lebih menyenangkan daripada di Korea. Korea tidak sebebas disini. Aku bisa melakukan apapun yang ingin kulakukan disini. Terlalu banyak hal yang bisa aku explore yang tidak bisa aku dapatkan di Korea.

"Tiga.... Dua.... Satu.... HAPPY NEW YEAR." Suara riuh itu menggema di ruangan. Pengatur waktu ternyata sudah menunjukkan pukul dua belas. Sudah masuk tahun baru. Irama dari music makin memekakkan telinga. Orang-orang pun makin menggila.

Tunggu, dimana majikanku?

Aku turun ke lantai dansa, mencari Nyonya Puth yang hilang entah kemana. Bodohnya aku bukannya mengikutinya sedari tadi. Terlalu banyak orang disini. Mereka semua menggunakan topeng, hingga aku bingung mana yang merupakan majikanku. Gaunnya putih gading dan sepatunya merah. Aku menyusuri setiap jengkal lantai hingga aku menemukannya.

Menemukannya sedang bersama seorang lelaki yang mulai meraba-raba pinggangnya.

Sial. Aku keduluan. Aku segera menariknya dari lelaki mabuk itu. Nyonya terlihat tidak senang. Mungkin tadi ia sudah nyaman bersama lelaki itu. Aku membawanya ke meja bartender. Maksudku adalah supaya majikanku tidak kembali kesana lagi. Aku hanya tidak ingin Tuan Puth memarahiku karena sudah membuat istrinya menggila.



Entah dari mana, Nyonya sudah mendapatkan segelas minumannya lagi. Ia semakin mabuk berat. Nyonya mendekat ke arahku, berdiri di depanku diantara kedua kakiku. Ia meraba pipiku dengan lembut.

"Ayo, sayang, kita kesana—"

"Ma'am, anda—"

"Panggil aku Kookie. Hanya Kookie. Ma'am hanya untuk orang kolot. Aku tidak setua itu, Tampan."

ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ ᴀғғᴀɪʀ ● ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ-ᴄʜᴀʀᴋᴏᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang