JUNGKOOK
Pagiku terbangun dengan suara dengkuran halus dari sampingku. Terdengar seksi memang. Suara rendahnya menjadi alunan yang indah di telingaku. Belum lagi lengannya yang kekar melingkupi badanku. Ini hangat. Jangan lupakan mataku yang pas sekali berada di depan dada bidangnya yang—eksotis? Aku baru melihat ini. Taehyung tidur shirtless, membuatnya berkali-kali terlihat menggairahkan.Masih jam lima pagi tapi aku malas untuk beranjak. Tidur dengan Taehyung membuatku betah berlama-lama di kasurnya. Wangi kamar ini membuatku candu—seperti wood dan musk, sangat jantan. Berbeda dengan kamarku yang sudah bercampur antara punyaku dan Charlie.
Aku menyibak selimutku. Pakaianku masih utuh, menandakan semalam Taehyung tidak berbuat apa-apa padaku. Taehyung masih belum terbangun. Ia ternyata memakai celana yang sepasang dengan jersey yang kupakai. Manis sekali. Kami seperti pasangan yang sesungguhnya. Aku mencoba untuk menyingkirkan tangan Taehyung hingga membuat Taehyung tidur terlentang. Lucu sekali wajahnya ketika tidur, dengan bibirnya yang mencebik seperti sedang merajuk.
Tanganku gatal untuk meraba wajahnya. Rahang tegasnya seakan memintaku untuk membelainya. Hidungnya mancung, sangat lancip untuk orang Korea. Jariku jahil untuk menjepit hidungnya, tetapi tetap saja Taehyung tidak terbangun dari tidurnya. Ah, tampan sekali lelaki di sampingku ini. Andai saja aku bertemu dengannya terlebih dulu, mungkin aku tidak akan punya hubungan diam-diam seperti ini.
Selagi Taehyung tertidur, mungkin aku bisa sedikit menjahilinya. Aku beranjak menduduki perutnya. Taehyung belum terganggu sama sekali. Dada bidangnya membuatku terpesona. Seakan menarikku untuk memeluknya. Aku lalu tidur tengkurap diatas badan Taehyung. Memeluk Taehyung, meletakkan kepalaku di bawah perpotongan lehernya. Baru kusadari kalau posisi seperti ini sangat nyaman. Mendengarkan detak jantungnya membuatku tenang. Aku terhanyut hingga baru kusadari jemari Taehyung mengelus rambut panjangku.
"Sepertinya kau sangat menikmatinya." Suara dalam dan seraknya membuatku terperanjat. Taehyung bangun tidur adalah narkotika jenis baru. Membuat candu. Ini tidak baik untuk kesehatan.
Aku mengangguk. Ya, aku sangat menikmati ini. "Detak jantungmu semakin lama semakin cepat."
"Benarkah?"
"Aku mendengarkannya sejak tadi." Aku bangkit dari dadanya. Kembali duduk di perutnya. "Jadi, uhm, kau—ah lupakan."
"Ada apa, My Bunny?" Taehyung melipat tangannya, meletakkannya di bawah kepala sebagai bantalan.
"Tidak jadi, tapi, aku mau ini saja—" Seperti ada sengatan tiba-tiba dalam diriku, aku mencium bibir Taehyung sekilas. Taehyung lalu tersenyum. Senyumannya membuatku ingin mengecupnya lagi. "Good morning, Tiger—" Chup, aku mengecupnya lagi. Dan lagi. Kemudian lagi. Lalu lagi hingga Taehyung membalik keadaan.
Mengukungku di bawah kuasanya.
Jantungku berdetak tidak karuan. Taehyung berada di atasku. Oh, Tuhan, yakinkan aku kalau aku masih hidup saat ini. Taehyung amat sangat tampan. Mata tajamnya menatapku seperti menelanjangiku. Aku tidak bisa berkutik. Taehyung tidak membuat pergerakan apapun. Aku bingung. Aku malu. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku memalingkan wajahku ke samping.
"Jangan menoleh," Taehyung menarik daguku hingga kami bertatapan lagi. "Aku tidak bisa melihat wajah cantikmu."
Uh, sial. Taehyung pasti melihatku merona. Aku—malu.
"Morning kiss, Babe—" Taehyung mengecup bibirku. Mengajakku untuk saling memagut. Sangat lihai, mungkin bisa kubilang ini top player. Aku terlena. Sudah kubilang, ini adalah narkotika jenis baru. Jika aku melewatkannya sehari, mungkin aku bisa sakaw.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴏᴅʏɢᴜᴀʀᴅ ᴀғғᴀɪʀ ● ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ-ᴄʜᴀʀᴋᴏᴏᴋ
Romancewhen marriage is a choice, is having an affair another choice? taekook slight charkook gs!jjk