07

58 7 5
                                    

"Awas gosong lho kalo ditinggal liatin Eksel terus," celetuk Mamah Eksel membuat Putri memerah malu karena tertangkap basah.

Mamah hanya tersenyum, memaklumi akan cinta anak muda yang menurutnya kadang begitu lucu.

"Eksel emang gitu, dia kakak yang paling sayang ke adik-adiknya, selalu utamain adik-adiknya daripada dia sendiri. Padahal baru tadi dia keluar dari rumah sakit sekarang udah main gendong adiknya aja." Mamah kembali berucap sembari menatap Eksel yang berjalan kembali dari kamar Dita, sejenak Mamah menoleh memandang Putri yang ada disampingnya.

"Mamah nggak tahu Eksel udah kasih tau kamu sesuatu yang cukup besar dalam hidupnya atau belum. Tapi, Mamah mohon ke kamu, tolong jagain Eksel, tolong untuk selalu percaya sama Eksel apapun yang terjadi. Karena semua yang dia lakuin pasti udah ia pikir secara matang dan udah pasti karena dia sayang dan sangat cinta ke kamu," pinta Mamah berhasil menggetarkan hati Putri. Bukan karena terharu namun memorinya kembali teringat akan potongan-potongan kebersamaa Eksel dengan Lisa.

"Percaya ya? Kalau gitu, kenapa Kak Eksel justru bersikap kayak gitu?" monolog Putri dalam hatinya.

Waktu kini menunjukkan angka 23.58 itu artinya sebentar lagi jam akan menjadi tepat dua belas malam dan tahun akan berganti.

Semua nampak berkumpul, termasuk Dita yang tadi sudah dibangunkan, sesuai janji oleh Eksel pastinya.

"Lima...

Empat...









Tiga...















Dua...











Satu!









Selamat tahun baru 2019!!!"

Ucap semuanya sembari menyalakan kembang api yang disambut pekikan bahagia dari Dita.
Semua nampak bahagia, tertawa lepas satu sama lain, berbagi canda hangat dalam dinginnya malam.

Namun, Putri merasakan ada yang mengganjal. Dimana Eksel yang memang turut tertawa bahagia, tapi lengkungan mulutnya nampak bergetar, keingat juga nampak membasahi pelipis, iris matanya pun menyiratkan sebuah sendu biru yang berusaha ditutupi.
Membuat Putri kesulitan menerka-nerka, sebenarnya apa yang terjadi pada kekasihnya ini?

***

01 Januari 2019


Sesuai jadwal kemarin, hari ini adalah waktu untuk keluarga Eksel, Eksel, dan Putri berlibur.

Selama dalam perjalanan Putri terus diam tak bersuara dan hal itu tak disadari oleh Eksel yang sibuk melempar candaan bersama Dita.

Pikiran Putri kembali terbayang-bayang akan ucapan semalam.
Bukan ucapan Mamah Eksel, melainkan ucapan Ayah Eksel dan Eksel yang tak sengaja ia dengar.

"Sel, Ayah mau tanya ke kamu."

"Tanya apa, Yah?" tanya Eksel.

"Ini ada kaitannya sama Putri," ucap Ayah yang tak langsung ditanggapi Eksel, "Ayah cuma mau tanya, apa dia bener-bener kenal kamu luar dalam?" lanjut Ayah berhati-hati.

Eksel menunduk sambil hembuskan nafasnya pelan. "Belum, Yah, atau mungkin nggak akan pernah."

"Maksud kamu?" bingung Ayah.

28JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang