Happy reading💜😊
...
..
..
"Sebenernya Kak Eksel kenapa, Kak?" tanya Putri kepada Farel yang kini mereka sama-sama menunggu keadaan Eksel dan Devan yang dilarikan ke rumah sakit.
"Bukan urusan elo."
Baru kali ini Farel berucap dingin, tapi tak menyurutkan rasa ingin tahu Putri tentang mantannya itu.
"Memang Kak, tapi apa salahnya kalo aku tahu? Mungkin aku bisa--"
"Plak!"
"Pergi lo dari sini! Gak usah ngurusin Kak Eksel! Lo tuh cuma bawa sial aja buat Kak Eksel!" teriak Lisa yang baru saja datang dan langsung menampar Putri. Sedang Putri hanya menunduk sambil memegang pipinya yang terasa panas.
"Lis!" peringat Farel.
"Apa?! Emang bener kan? Dia yang udah nyebabin Kak Eksel gini, kan? buat Kak Eksel lost control sampe hampir ngebunuh dirinya sendiri."
Farel diam. Apa yang diucapkan Lisa benar, yang dia ketahui sahabatnya tak terkendali karena Putri.
"Pergi lo dari sini!" Lisa berteriak lagi.
"Lis, udah! Inget, ini rumah sakit!" Irene hadir bersama Alan juga Ayah, dan langsung menuju mereka bertiga, "Rel, Devan sama Eksel gimana?" tanya Irene mendekat pada Farel.
"Belum tahu, Kak," lirih Farel.
Pandangannya kosong menatap lantai rumah sakit yang terasa dingin."Percaya sama Ayah, anak Ayah itu kuat," ucap Ayah sambil menepuk pelan pundak Farel, seakan mengetahui apa yang tengah Farel rasakan, Farel sekedar mengangguk pelan.
Alan dan Lisa duduk disebelah Farel, sedang Putri diseberang. Irene menghela nafas sebentar, melangkah mendekati Putri.
"Kamu Putri, kan? Ayo ikut aku."
***
"Sejak kejadian itu... Eksel dinyatakan mengalami trauma dan skizofrenia. Dimana Eksel bakal delusi berat dan apa yang dipahaminya bertolak belakang sama kenyataan pas dia kambuh. Dan beberapa hari ini dia kambuh, habis masuk rumah sakit jiwa lagi," jelas Irene membeberkan semua rahasia Eksel pada Putri di kantin rumah sakit.
"Apa kamu tahu apa alasan Eksel kambuh lagi?"
Putri mendongak, mengirim isyarat bahwa ia ingin tahu.
"Kamu."
Alis Putri mengernyit bingung. Dirinya? Kenapa bisa? Apa iya karena putus dengannya? Tapi apa iya? Dulu saja Eksel begitu santai seakan menganggap hubungan mereka sebagai angin lalu saat ia meminta putus.
Tawa kecil keluar dari mulut Irene yang tak sinkron dengan pandangan sendunya.
"Iya kamu. Karena menurut Eksel, ada sosok Bundanya dalam diri kamu. Sebenarnya dulu Eksel tak berani berhubungan dengan kamu, takut bila hanya sekedar obsesi dan semakin memuncak sampai kejadian seperti saat itu terulang lagi. Tapi tiap malamnya Eksel dibuat menggigil dan meringkuk dipojok kamarnya sambil berteriak ketakutan dengan kedua telinganya yang ia tutupi, agar suara-suara menakutkan itu tak bersarang dalam benaknya. Hal itu buat aku, Farel, Devan, dan Lisa maksa Eksel buat jalin hubungan sama kamu." Irene minum sedikit kopi yang ia pesan, membasahi mulut yang sedikit mengering.
"Tapi entah kenapa semakin kesini hubungan kalian renggang, saling salah paham. Dengan kamu yang menyangka bahwa Eksel bermain api bersama Lisa, dan Eksel dengan sifat posesifnya yang membuat ia lupa kalau Devan yang sering bersamamu telah menjadi tunanaganku."
Irene menoleh ke Putri yang berada di hadapannya.
"Kamu masih ingat saat kamu membawakan lagu di pentas malam itu? Lagu itu untuk Eksel bukan?" tanya Irene tersenyum sinis.
Putri diam saja, menyimak cerita yang tiap kalimatnya menyayat hatinya dalam perasaan bersalah.
"Malam itu, Eksel berada dalam puncaknya dan harus di bawa ke rumah sakit jiwa lagi. Membuka luka lama bagi kita semua, menghadirkan rasa khawatir disetiap orang takut-takut jika Eksel tak sekuat dulu."
"Aku rasa cukup penjelasanku untuk menghapus kebingungan kamu terhadap Eksel. Lebih baik kamu pulang, percuma kalau disini kamu pasti tak akan dianggap keberadaanya terlebih oleh Alan dan Farel, parahnya lagi pasti Lisa akan menyerangmu lagi seperti tadi," pesan Irene sebelum meninggalkan kantin rumah sakit.
***
Tbc.
Gak jadi blokir... Gak jadi blokir...
😂😂😂
Nggak tau juga kenapa bisa balik. Padahal udah di blok, tpi ya sudahlah... Karena nge stuck ama So Bad,balik sajalah dengan si 28Januari disini setelah memperbaiki banyak keanehan :')
Menuju 100 readers... Terhura aku :'))
KAMU SEDANG MEMBACA
28Januari
Romance"Bukan kalian yang tak becus atau bagaimana. Tapi aku sendiri yang lebih memilih bersembunyi dalam dekapan mematikan mereka"- Eksel . "Selamat, kamu membawaku pada ketakutan yang sama padaku. Hari ulang tahun."- Putri. "Kalo menurut lo imbang, gue a...