_____________________
______________________________Kenapa firasat yang berusaha ku buang jauh justru kamu dekatkan dengan hal seperti ini?
________________________________
_____________________Ost. Cuma punya hati-Mytha.
***
Relationship goals.Itulah yang orang-orang simpulkan saat melihat Lisa dan Eksel pada sebuah tempat festival makanan di Alun-Alun kota. Lisa yang memilih tempat itu saat mereka berdua berada di jalan. Membuat Eksel sedikit bingung, sebab Lisa akan menolal jika diajak ke tempat terbuka dan panas seperti saat ini, dan berakhir bertanya untuk menghapus rasa bingungnya.
"Kenapa milih kesini? Tumben nggak milih ke Mall." Eksel gandeng tangan Lisa begitu erat nan terlihat mesra ketika mereka tengah melihat jajanan yang beraneka ragam.
"Kalo ke Mall males, udah biasa. Pengen yang anti-mainstream," balas Lisa membuat kerutan hadir di dahi Eksel.
Sebab, setahu Eksel kesayangannya ini sekalipun ingin yang anti-mainstream pasti tak jauh-jauh dari hal yang berbau kemewahan dan kenyamanan tingkat tinggi.Maka dari itu, jika Putri adalah kesayangan Eksel yang sederhana dan dewasa, Lisa adalah kesayangan Eksel yang manja dan keras kepala, namun selalu tunduk dan patuh bila Eksel yang tengah ia hadapi. Ingat! Eksel seorang.
"Tumben," gumam Eksel, "kalo gitu kenapa nggak sama temen-temen? Kan festival ini udah dibuka dua hari yang lalu."
"Males, ribet. Lagian, mereka juga sok sibuk."
Satu alis Eksel terangkat menanggapi ucapan Lisa. "Kan ada Putri, sesibuk apapun dia, pasti mau nemenin kamu," ucap Eksel menoleh ke arah Lisa yang juga telah menoleh kearahnya, tapi dengan raut wajah yang begitu kesal.
***
"Kan ada Putri, sesibuk apapun dia, pasti mau nemenin kamu."
Suara familiar itu tak sengaja terdengar menyebut namanya, Putri yang saat itu tengah berada dalam ramainya festival makanan di Alun-Alun kota segera edarkan pandangannya, hingga netranya terkunci pada dua objek yang nampak berbincang dengan begitu hangat, dan jangan lupakan genggaman tangan yang terlihat begitu mesra.
Putri tajamkan pendengarannya kala melihat terbukanya bilah bibir si perempuan yang ternyata tak lain sahabatnya sendiri, Lisa.
"Tuh, kan! Bahas Putri lagi, dikit-dikit Putri, apa-apa Putri, semua Putri. Tinggalin aja Lisa disini, terus berduaan sana sama Putri!"
"Beneran nih? Gak pa-pa? Yaudah kalo gitu Kakak jemput aja Putri, kan lumayan bisa sekalian kencan."
"Ihh!! Kakak mah nggak peka!" Dapat Putri lihat sahabatnya kini memeluk erat lengan kekasihnya dengan kepala yang disandarkan di lengan atas Eksel."Sini aja! Kakak nggak boleh kemana-mana! Pokoknya Kakak harus sama Lisa! Titik!" Lisa nampak merengek pada Eksel yang tengah terkekeh, berlanjut mengusak abstrak surai oren Lisa. "Iya deh iya, khusus hari ini nggaj bahas Putri deh. Princess Lisa aja pokoknya." ucapan Eksel berakhir dengan adegan saling memeluk dengan begitu romantis.
Andai saja bila Putri tak ada hubungan dengan dua orang itu, mungkin yang Putri rasakan rasa iri. Namun sayang, si lelaki yang nyatanya adalah kekasihnya dan si perempuan yang sialnya adalah sahabat dekatnya. Membuat air mata Putri hadir tanpa diundang.
KAMU SEDANG MEMBACA
28Januari
Romance"Bukan kalian yang tak becus atau bagaimana. Tapi aku sendiri yang lebih memilih bersembunyi dalam dekapan mematikan mereka"- Eksel . "Selamat, kamu membawaku pada ketakutan yang sama padaku. Hari ulang tahun."- Putri. "Kalo menurut lo imbang, gue a...