Lelah. Zheina sangat lelah dengan aktivitas sekolahnya. Mencatat banyak catatan dan memikirkan pelajarannya. Sungguh sial! Matematika dan Fisika ia campur jadi satu, membuat otaknya ingin meledak seketika.
Dan sekarang ia berada diHalte, menunggu Angkot atau apapun itu yang bisa membuatnya pulang.
Seharusnya ia pulang bersama Rano, tetapi tadi Rano bilang ia ada latihan bersama Bandnya.
Satu kesialan lagi bagi Zheina.
Catatan banyak, Tugas menumpuk, Otak ingin meledak, dan sekarang ia ditinggal Rano, bahkan Athena dan juga Thea."Gimana nihh" Gumam Zheina
Tepat setelahnya, Zheina dikagetkan dengan motor ninja merah yang berhenti didepan dirinya. Zheina yakin itu bukan Devin! Ia tadi kan membawa Lamborghini Hitamnya?! Ciri cirinya pun berbeda. Logo sekolah juga berbeda. Siapa?
"Nungguin orang? Mending sama Gue aja" Ucap seorang laki laki itu sesudah membuka Helm Full Facenya
"Eh? Sorry nggak" Tolak Zheina. Perasaan tak enak menggelayutinya, ia berdiri celingukan berharap ada angkutan umum yang segera lewat
"Udah gak Papa! Gue Ares, Gue anak SMA Sebelah, kebetulan gue lihat Lo dan apa salahnya gue anterin Lo, gue juga beruntung ketemu Lo. Bidadari Cantik" Kata Ares
Sepertinya Ares ini siswa tidak baik. Terlihat dari cara pakaian dan berbicaranya. Mungkin seperti Devin juga?! Tapi tidak! Devin lebih baik darinya. Ehhh apa?!
"Ohh oke, gue Zheina. Maaf gue bisa pulang sendiri" Tolak Zheina halus
Ares Tersenyum miring
"Menantang, Lo cewek pertama yang berani nolak gue. Gue semakin tertarik sama Lo""Mending Lo pergi aja, Gue nunggu angkot lewat aja" Ucap Zheina
"Lo makin menarik aja! Jadi pacar gue yuk"
Bugh
Ares terhutang kebelakang saat tangan seseorang tiba tiba memukul keras kewajahnya. Darah segar keluar dari hidung Ares.
"Sialan! Pergi Lo Ares! Gak puas Lo selalu berakhir di Rumah sakit? Zheina pacar gue! Jauhi dia atau gak gue bisa ngelakuin apapun biar Lo gak bisa deketin cewek gue lagi" Ucap orang yang menonjok Ares tak lain adalah Devin
Ares adalah musuh bebuyutan Devin dari dulu. Selalu merebut apapun dari Devin, membuat Devin marah, mengajak Devin tawuran dan selalu membuat Devin dalam masalah.
Sebelumnya, Devin mencari Zheina dikelasnya. Ia tadi terlambat karena masih menjalankan hukumannya yaitu membersihkan kamar mandi. Untung para sahabatnya mau menggantikan dirinya karena tau jika Devin mengkhawatirkan Zheina.
Saat sampai dikelas Zheina, tidak ada seorang pun disana. Ia menghubungi Rano dan disitu Devin menemukan jawabannya.
Ia segera menghampiri Zheina dulu, tidak mau mengambil Lamborghini mewahnya. Baginya Zheina lebih penting. Tapi saat melihat Zheina, Ares tengah menggoda gadisnya itu.
Tanpa pikir lama Devin memukulnya. Tak peduli jika Zheina memandangnya takut saat ini.
" Sekali lagi gue lihat Lo nunjukin batang hidung Lo didepan cewek gue, gue gak segan segan buat ngelakuin yang lebih parah dari sebelumnya. Bukan tulang yang patah, tapi mungkin Lo gak bakal bisa napas lagi! Inget itu"
Devin menarik Zheina menuju parkiran untuk membawa Zheina pulang melalui Lamborghini nya.
Zheina hanya diam menurut.
Saat Devin kembali dengan Lamborghini miliknya, Devin segera menyuruh Zheina masuk.
Tanpa sepatah kata Zheina langsung masuk. Tidak mungkin menolak Devin, hanya Devin yang bisa membawa dirinya pulang kerumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bad Boy
Teen Fiction0824xxxxxxx "Sekarang , besok dan seterusnya Lo akan selalu jadi MILIK GUA!!" Pacar gue maksudnya " Zheina Nemea Geryeon. Hidupnya berubah 100% karena sebuah pesan masuk itu. Devin Alexi Deineira. Anak pebisnis kaya raya. Perfect Bad Boy adalah jul...