Note : Part ini masih bagian Flashback yups Soo pasti jangan Bingung sama alur kedepannya😕
∆∆
Bel Pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Zheina bersiap pulang, menaruh buku bukunya kedalam tas. Athena sudah pulang karena memang ia antar jemput dengan sopir. Sedangkan Thea juga sudah pulang karena ada janji ingin membantu ibunya yang memiliki bisnis Mall itu.
Saat Zheina sibuk mengecek iPhonenya itu, sebuah tangan besar mengusap lembut rambutnya. Zheina mendongak, terbelalak kaget ketika melihat lelaki tampan berada disampingnya. Siapa lagi kalo bukan Devin.
"Ngapain?" Zheina memukul kasar tangan Devin yang berada di kepalanya.
"Kan tadi udah dibilangin, pulang bareng" Devin menjawab pertanyaan Zheina
"Gak mau! Gue pulang bareng bang Rano! Lo jangan aneh aneh" Pekik Zheina
"Ohh bang Rano udah gue bilangin! Dia restuin kalo gue sama Lo" sahut Devin
"Hah?! Lo ini!!" Zheina berdecak sebal
"Ssttt dikelas ini cuma ada kita berdua! Jangan teriak! Ntar gue cium! Lagian inikan sepi"
"Enak aja Lo!"
"Mumpung sepi" Canda Devin
"Apaan sih Lo! Kalo ngomong gaosah ngaco deh ya! Lo tau?! Ini termasuk pelanggaran HAM" kesal Zheina
"Ternyata pacar gue pinter ya" Devin kembali berkata dengan santai
"Pergi Lo dasar stres" usir Zheina sambil beranjak dari kursinya. Namun, Devin menarik dirinya mendekat kearah dada bidangnya. Lalu memojokkan tubuh mereka dan mengunci tubuh Zheina.
"Jangan ngelawan atau Lo mau gue cium ampe bibir Lo abis sama gue biar Lo mau nurut?" Zheina membelalak ngeri mendengar ancaman Devin.
"Mesum! Ngeres! Gila!" Zheina meninju perut Devin. Devin mendengus
"Buruan Lo pulang bareng gue!"
Mau tak mau Zheina menuruti keinginan Devin. Kalau Zheina tidak menuruti Devin, gila saja! Kalau Devin mau mencium bibirnya yang masih perawan itu.∆∆∆
Setelah mengantar Zheina yang pembangkang itu, Devin segera menuju ke Starbucks menepati janjinya pada Helen dan Zahra. Bukan janji kencan, tepatnya janji untuk memberi mereka pelajaran didepan mata banyak orang. Sebuah rencana bagus bukan?!
"Sorry gue terlambat! Tadi ada urusan bentar" Kata Devin lalu duduk. Membuat Helen dan Zahra kaget.
Devin melirik Helen. Dalam hati ia bergidik jijik. Bagaimana tidak jika Helen memakai pakaian diatas lutut, dengan lipstik setebal buku cerita Harry Potter dan bedak 1 truk itu.
"Gue ganggu gak?" Tanya Zahra
"Nope! Lo gak ganggu" jawab Devin.
"Jadiiiii Devinnn Lo mau bilang sesuatu sama gue kan?" Tanya Helen dengan nada centil membuat Devin berpikir lebih baik ia mendengar suara rombeng milik Cakra saja.
Devin mengangguk
"Lo makan aja dulu! Gue udah pesenin buat kalian spesial"Devin menepuk tangannya 3 kali dan datang 2 pelayan memberi makanan. Segera Helen dan Zahra memakannya, awalnya mereka biasa saja tetapi lama lama kenapa rasanya sangat pedas? Bukan pedas lagi! Tapi bagai mulutnya dibakar
"Apaan nih! Lo ngibul ya?! Ini makanan apa cabe setan sekilo?"
Zahra meminum jus miliknya dan memekik marah pada Devin."Gue gak tau lah! Kalian makan! Susah susah gue minta uang buat bayarin makanan mahal ini" ucap Devin
"Gue bisa bayar sendiri! Gak mungkin gue makan lagi nih makanan cabe" ucap Helen.
Devin mengangkat satu alisnya lalu tersenyum miring.
"Ohhh gak mau makan ya?! Gimana kalo gue suapin?!"Dengan cepat devin menyendokkan makanan super super super pedas itu lalu ia siapkan paksa kemiliteran Helen dan Zahra. Helen dan Zahra berusaha menghentikan Devin, tapi tenaga mereka tidak sederajat dengan tenaga Devin.
"Itu buat mulut cabe kalian yang bilang kalo Zheina make guna guna"
Srekkk
SrekkkDevin menyobek dan memangkas rambut juga lengan baju Helen dan Zahra.
"Itu buat kalian yang ngatain Zheina make susuk! Kalian mau gue botakin gak?" Desis Devin
Seluruh orang yang berada di Starbucks melihat mereka bertiga. Tatapan aneh membuat Devin segera ingin menyelesaikan pekerjaannya.
Wusss
WusssDevin melempar makanan pedas tadi kepada Helen dan Zahra. Helen dan Zahra menangis merasakan pedas disemua tubuh terutama bagian wajahnya.
"Gue mau tanya, kalo Lo apain cewek gue?"
Helen dan Zahra melotot.
Byurrr
Byurrr"Lo apain Zheina hah?" Tanya Devin lagi setelah menuangkan jus kearah Helen dan Zahra.
"Gue pastiin kalo besok kalian udah gak tinggal diBandung lagi"
"Gue mohon jangan" Ujar Helen dengan mata air bercucuran
"Kalian yang buat masalah dan masalah itu harus dipertanggung jawabkan" Balas Devin.
"Kasih kita kesempatan Dev" ucap Zahra
"Lo kira sinetron! Gue Devin! Inget! Siapapun yang NGUSIK ketenangan gue, bakal berurusan dengan gue"
"BUAT KALIAN SEMUA!! GUE DEVIN ALEXI DEINEIRA! SIAPAPUN YANG BERANI NGUSIK GUE!! BAKAL BERURUSAN LANGSUNG DENGAN GUE!! MEREKA INI UDAH BILANG KALO PACAR GUE MAKE PELET DAN SUSUK!! PELAJARAN SETIMPAL BUAT YANG UDAH BILANG ITU!! SIAPAPUN YANG MEREKAM ATAU BAGIIN APA YANG TADI GUE LAKUIN KE MEREKA LEWAT SOSMED!! BAKAL GUE SERET KE URUSAN HUKUM!!" Devin berteriak kepada para pengunjung Starbucks itu.
Lalu dengan cepat ia keluar dan masuk kedalam mobil. Meninggalkan Starbucks, Helen, Zahra dan pengunjung yang melihatnya takut dan aneh.
"Selesai dengan baik" Gumam Devin dengan senyum mirip psikopat gila dan melajukan mobilnya cepat.
Ia ingin cepat bergelut dengan bantal dan guling ya dikamar. Hari ini sangat melelahkan baginya.
💣💣💣💣💣
Serem yah?! Jadi Jan macem macem kalo sama Devin. Apalagi menyangkut Zheina. Hahaha #KetawaJahadd_-
Oke pokoknya Vote yahhhh
Bay Bay👻
Salam Bahagia selamat sentosa,
Istri Sah & Poligami BTS
emmmuuuacchhhh💋💋💋💋💋

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bad Boy
Teen Fiction0824xxxxxxx "Sekarang , besok dan seterusnya Lo akan selalu jadi MILIK GUA!!" Pacar gue maksudnya " Zheina Nemea Geryeon. Hidupnya berubah 100% karena sebuah pesan masuk itu. Devin Alexi Deineira. Anak pebisnis kaya raya. Perfect Bad Boy adalah jul...