Part 29

5.6K 239 0
                                    

Bel istirahat berbunyi 10 menit lalu. Sekarang, Devin berada didepan kelas Zheina. Menunggu Zheina keluar dari kelas. Tak mempedulikan beberapa pekikan siswi lain yang genit kepadanya. Athena juga belum keluar

Mending ia nekat saja langsung menerobos masuk kelas Zheina.
"Zheina mana?" Tanya Devin pada salah satu siswa

"Tadi katanya mau ke perpustakaan ambil buku paket sama Athena" Ucap siswa itu sedikit gugup dan takut

Tanpa basa basi lagi, Devin langsung ngacir menuju Perpustakaan. Matanya ia gerakkan dengan lincah. Terlihat Athena, tapi Athena kenapa tidak bersama Dengan Zheina ya?

"ATH!" panggil Devin keras

Athena mendongak kaget
"Eh? Kenapa Vin?"

"Zheina mana?" Tanya Devin

"Kita tadi mau ke Perpustakaan bentar baru ke Kantin. Kata Zheina dia juga nanti mau Lo samperin. Nahh Zheina bilang dia ke kamar mandi. Biasa panggilan alam, tapi samp---"

Belum sampai Athena melanjutkan perkataannya, Devin sudah terlebih dulu berlari meninggalkan Perpustakaan

"Bocah Ngapa Yak" Gumam Athena Seraya membuka buku buku

Devin berlari ke arah Kamar Mandi Perempuan, membiarkan beberapa pekikan siswi yang meneriakinya. Bagaimana tidak meneriaki Devin, ia masuk ke area Kamar Mandi Perempuan, Catat! kamar mandi perempuan!

"ZHEINA!! KELUAR!" Teriak Devin masih diluar, belum di dalam

"ZHEI!! GUE TAU LO DIDALAM! KALO LO NGGAK KELUAR LANGSUNG GUE MASUK NIHH!"
teriak Devin untuk yang kedua kalinya.

Keluarlah Zheina, dengan langkah pelan dan tersenyum ke arahnya. Sebentar, bukan senyum yang biasa ia tampilkan, tetapi senyum paksaan. Rambutnya juga agak basah dan sedikit berantakan. Dahinya juga terlihat berwarna kemerahan merahan seperti habis dipukul. Rahangnya juga terlihat bekas cekalan seseorang dan matanya yang sedikit merah dan bengkak. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang tega melakukan itu pada gadisnya ini?

"Zhei? Lo kenapa sih? Jujur sama gue" Tanya Devin memegang bahu Zheina

Zheina sedikit meringis saat Devin memegang bahunya, tapi kemudian ia kembali menetralisir ekspresi wajah kesakitannya.

"Emang gue kenapa? Perasaan Lo kali"

"Gue tau Lo bohong. Lo habis dibully sama seseorang kan? Rahang sama Dahi Lo merah. Rambut Lo acak acakan Zhei.. siapa yang lakuin ini?" Tanya Devin penuh penekanan menyiratkan adanya kemarahan besar disana

"Gue nggak papa Dev! Mending kita balik ke Perpus nyusul Athena abis itu ke kantin okey? Buruan yuk, keburu masuk" Ucap Zheina menarik Tangan Devin dari bahunya

Zheina berjalan duluan meninggalkan Devin yang kebingungan memikirkan apa yang tengah terjadi sebenarnya.

"Gue bakal balas apa yang dilakuin Sama Lo Zhei" Guna Devin lalu menyamakan langkah cepat bersama Zheina.

*Flashback On

Bel istirahat berbunyi, Zheina keluar dari kelas bersama Athena
Sekarang ia dan Athena mau ke Perpustakaan terlebih dahulu, karena Pak Candra menyuruhnya mengambil beberapa buku paket. Jika pulang sekolah baru ia ambilkan, nanti teman temannya pasti terlebih dahulu pulang sebelum Zheina membagikan buka paket. Jadilah ia mengambil bersama Athena saat istirahat. Tak apa jika Devin nanti memarahinya. Urusan itu belakangan.

Saat telah sampai di Perpustakaan, sialnya ia malah kebelet menuju Kamar Mandi. Jadi ia berpamitan pada Athena pergi sebentar ke Kamar Mandi.

Urusannya di Kamar Mandi selesai, tapi baru satu langkah keluar dari bilik kamar mandi, bahunya didorong oleh seseorang membuat dirinya terhuyang kebelakang.

"Lo Yang Namanya Zheina Nemea Geryeon kan?" Tanya Perempuan yang mendorong bahu Zheina dengan keras

Zheina mengangguk dan berdiri
Dengan tatapan penuh kebingungan. Pasalnya ia kan tidak memiliki salah apapun pada perempuan ini, mengapa ia didorong?

Bukan hanya satu orang yang menatapnya benci. Tapi terhitung ada 4 orang. Sedangkan ia sendirian dikeroyok dengan 4 orang, bagaimana bisa

"Gue Lany Daria Flanagan, Ketua dari geng GQueen! Lo yang ngaku pacarnya Devin kan? Inget ya! Devin itu cuma milik GUE!!" Teriak Lany sambil menyeret bahu Zheina kasar.

Brughh

Zheina memekik kesakitan saat Punggunya menabrak dinding kamar mandi dengan keras.

"Lo denger gue bilang apa kan?! Jauhi Devin!! Devin itu cuma pacar gue!!"

"Gue mohon lepasin gue, Gue nggak tau apa apa. Devin bukan pacar gue" Ucap Zheina kesusahan karena rahangnya dicekat kuat oleh Lany hingga pipinya ikut menggembung.

Kalian tau? Punggung dan bahunya sudah sangat sakit. Tapi sekarang Lany menambahi rasa sakitnya dengan menekan serta mencekat rahangnya menggunakan kuku kuku panjang milik Lany.

"Hahaha! Lo nggak bisa boongin gue, harusnya Lo mikir, Gue tuh udah suka sama Devin dari  SMP, Dan Lo malah seenaknya jadian sama Devin, Sekarang Lo tau sendiri apa akibatnya kan?! Hahaha! Cewek nggak punya Otak! Dasar Bitch!"

"Hiks, pliss jangan lakuin ini. Gue mohon"

"Ini yang disebut ceweknya Devin? Lemahhh" Lany tertawa sumbang

"Girls! Lakuin apa nih?!" Sorak Lany pada teman temannya

"Kasih tanda kenalan aja deh Lan! Biar dia tau Siapa Lo sebenernya!" Balas Perempuan dengan Make Up menor

Bugh

Lagi lagi, Lany mendorong Zheina membuat Dahinya menabrak Wastafel.

Ia tidak tau lagi harus berbuat apa selain menangis tersedu, tubuhnya seakan remuk. Dengan sekujur tubuh yang kesakitan dan kepala pusing setelah membentur Wastafel.

"Gue kasih tanda kenalan yang nggak biasa dan mainstream ya ditubuh Lo ini." Ucap Lany dengan senyum iblis

Srekk
Bugh

Lany menyakar tangan Zheina. Setelahnya ia mencekat Rahang Zheina dengan keras lalu mendorong kepala dan tubuh Zheina membuat Zheina membentur lantai dan tembok dengan keras.

Mengapa mereka sangat jahat? Apa yang Zheina lakukan pada mereka? Ia sama sekali tidak tau dimana kesalahan dirinya.

"Lo Catet baik baik! Kalo besok gue liat Lo masih deketin Devin, gue nggak segan segan ngelakuin hal lebih dari ini. NGERTI?!" ucap Lany lalu mengajak para temannya pergi dari Sana.

Zheina menangis tersedu-sedu, hati ,pikiran dan tubuhnya sudah tak berbentuk. Rasanya sangat sakit dengan pusing yang menyiksa. Apa salah dirinya ini?

"ZHEINA!! KELUAR!!" Teriak Seseorang membuat Zheina menghentikan tangisnya dan meloncat kaget.

Itu suara Devin kan? Bagaimana kalo Devin mengetahui ini? Ia tifak boleh membiarkan Devin mengetahuinya.

Dengan cepat ia berkaca, membasuh wajahnya dengan air agar tak teihat seperti menangis dan menyembunyikan beberapa luka ditubuhnya.

"ZHEI!! GUE TAU LO DIDALAM!! KALO LO NGGAK KELUAR GUE LANGSUNG KE DALEM NIHHH"

Segera setelah ia menyiapkan tubuhnya, ia beranjak pergi. Sebelum membuka pintu, ia menarik nafas dalam dalam, menegakkan tubuhnya lalu memasang senyuman palsu agar Devin tidak curiga terhadap dirinya.

*Falshback Off




**
Waduhh, ada yang marah nihhh. Kira kira Devin bakal ngelakuin apaan yak?
Tunggu kelanjutannya yups;

Vote jangan lupa Man Teman😋
Dadahhh😗

My Perfect Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang