Part 24

6.9K 299 1
                                    

"ZHEINA!! INI UDAH JAM 7 KURANG 15 MENIT ZHEI!!BANGUN!!" Seseorang dengan teriakan menggema mengguncang tubuh Zheina pelan.

Risha! Bunda dari Zheina yang membangunkannya.

"Eumm? Ohhh jam 7 kurang 15 yah..HAH?! KOK ZHEINA GAK DIBANGUNIN SIH BUN!!" dengan gelagapan Zheina masuk ke kamar mandi.

Mandi, oh tidak! Lebih tepatnya mandi kilat! Karena kalau ia kecolongan 1 detik saja, riwayatnya akan tamat!

Dengan tergesa-gesa, Zheina menuruni tangga.

"Bang Rano mana bunda?" Tanya Zheina

"Dia tadi udah bilang kalo mau latihan sama Bandnya. Katanya itu, ntar siang Band nya bakal tampil di acara musik Sekolah lain. Buat antisipasi aja sih. Tapi tetep aja harus latihan. Dia sempet bangunin kamu katanya, tapi bang Rano bilang kamu gak bangun bangun, jadinya Bang Rano kesekolah dulu." Jelas Risha Panjang Lebar

"terus Zheina gimana?"

"Make Supir! Buruan! Ehh sarapannya bawa dulu! Bunda siapin dulu" Kata Risha

"Oke, Zheina bareng supir aja, Nanti Zheina makan disekolah aja! Zheina berangkat! Assalamu'alaikum!" Tanpa menunggu jawaban Risha, Zheina langsung keluar rumah

"Ehh?! Tapi kan! Tau udah dehh Wa'alaikumsalam"Risha geleng geleng

💣💣💣💣💣

"DEVIN?!" Teriak Zheina kaget.

Bagaimana tidak kaget? Saat ia buru buru karena gerbangnya tertutup, Ia melihat Orang yang tak lain adalah Devin tengah duduk di Motor Ninja Hitamnya dengan wajah santai. Padahal mereka sama sama terlambat kan?

"Ssttt jangan teriak! Ntar ketauan" Ucap Devin berdiri menghadap Zheina

"Gue mau masuk kelas Dev" Ucap Zheina masih gemetaran dan gugup

"Manjat gerbang lah" Balas Devin

"Gila! Mana biasaaa" Zheina memprotes

"Ya itu satu satunya cara biar masuk kelas."

"Tapi kannn,, Yaudah deh..gue manjat aja, Lo bantuin gue dari bawah!"Titah Zheina

Devin mengangguk mengiyakan. Dan Zheina mulai memanjat gerbang

"Devin Omes! Jangan liatin Daleman gue ogeb! Itu mah untung di Lo rugi diGue!" Teriak Zheina saat menyadari jika Devin memperhatikan roknya yang tersingkap

"Itung-itung sedekah Zhei" Ucapnya seraya menggaruk rambut

Pletak

Zheina melemparinya uang 500 koin yang kebetulan ada di sakunya.

"Lagian udah tau gue warnanya apa, Pink kan warnanya!"

"Salah! Warnanya tuh Biru tua!" Zheina segera membekap mulutnya, meratapi kebodohan dirinya.

"Hahahaha! Kena jebakan Batman! Biru Tua!! Hahahaha!!" Devin tertawa terpingkal pingkal.

Dengan gesit Zheina segera memanjat gerbang dan dengan hati hati ia juga turun dengan selamat. Sedangkan Devin masih diluar

"Buruan manjat!" Suruh Zheina

Tiba tiba saja Devin memanggil Saya yang keluar dari Pohon belakang Zheina.

"Mang!! Bukain Gerbangnya! Saya mau lewat!"

"Oke den Devin! Jangan lupa Kopinya yaaa"Kata satpam itu lalu membukakan Devin Gerbang.

Semudah itu? Lalu untuk apa Devin menyuruh Zheina memanjat? Jangan jangan!! DEVINNNNN!!! Ternyata ia mau modus pada Zheina!

Setelah Gerbang terbuka, Devin mendorong motornya masuk. Mengabaikan tatapan mau Zheina padanya.

My Perfect Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang