Setelah tadi Sore Zheina mengatakan isi hatinya, ia merasa sangatttttttttttttttttttttttt senang sekali. Sampai sampai Papa dan Mamanya bertanya kenapa Devin memeluk mereka dan meloncat loncat senang seperti itu?. Devin memang lebay, tapi biarkan saja
Sekarang ia berada didalam motor. Menuju ke rumah Zheina. Entah untuk apa, tapi ia ingin melihat kekasihnya itu.
Hingga sampailah Devin didepan rumah Zheina. Ia turun dan segera mengetuk pintu rumah Zheina dengan keras.
Pintu terbuka dan memperlihatkan Rano dengan ekspresi sedikit kesal.
Jujur, Devin bosan karena selalu saja Rano yang membuka kan pintu.
"Ehh?! Lo lagiii mau apa Lo Kodok?!" Tanya Rano kesal
Devin juga bosan, kenapa saat bertemu dengan dirinya Rano selalu mengabsen nama nama hewan? Apa wajahnya seperti hewan? Kualat sekali kakak iparnya ini.
"Biasaaa..Zheina mana?"
"Ohhh ada didalem, Lo tunggu bentar disini Yak. Gue pangglin si Zheina." Kata Rano kembali masuk kedalam rumah.
Sembari menunggu Zheina, Devin menjatuhkan bokongnya ke kursi yang memang berada di teras rumah Zheina. Ia menyandarkan punggungnya dengan posisi nyaman.
"Devin, mau ngapain? Malem malem kerumah gue" Tanya Zheina dengan kerutan didahi.
"Gapapa sih. Pengen banget ketemu sama Pacar" Jawab Devin tersenyum
"Ohh gitu ya. Mau gue ambilin minum nggak? Mumpung belom mager nih" Ucap Zheina
"Nggak usah, mending duduk bareng gue disini" Devin menarik tangan Zheina untuk ikut duduk bersamanya. Lalu Zheina menurut dan duduk diKursi samping Devin.
"Eumm Zhei,, Make aku-kamu aja dong kalo ngomong"
"Ntar deh coba dibiasain" Balas Zheina
Devin berdecak sebal "Sekarang Zhei"
Zheina terkekeh kecil
"Iya Deh, Kenapa sih? Lo-- ehh maksudnya Kamu kok aneh sih! Dari tadi Sore""Masa sih aneh?! Perasaan Gu-- Aku nggak aneh deh" Devin juga berusaha mengganti kata 'Lo Gue' menjadi 'Aku Kamu'
Zheina tertawa keras. Membuat Devin menautkan alisnya bingung dengan Zheina. Memangnya ada yang lucu?
"Ihh tadi kan Lo yang nyuruh ngomong aku kamu, lhah sendirinya aja susah kalo ngomong pake aku kamu" Ucap Zheina masih menyisakan sedikit kekehan
"Aku kamu Zhei, bukan Lo gue. Oke, kita ulang lagi ya. Tubuh kamu masih sakit nggak?"
"Nggak. Gu-- Aku nggak papa Dev" Balas Zheina
"Serius? Jangan boong." Kata Devin
Zheina menggeleng cepat
"Nggak Dev, nggak boong.""Bintangnya banyak ya malem ini." Devin berkata lagi. Kepalanya mendongak ke atas, melihat langit malam.
Refleks, Zheina juga ikut mendongak ke atas. Memang Devin benar, banyak bintang yang menghiasi langit malam ini. Lagi, Zheina menatap tak berkedip ketika melihat ciptaan Tuhan yang satu ini. Begitu indah. Apalagi jika tergantung bulan purnama disana. Menambah keindahan langit malam.
"Waktu di Yogyakarta punya mantan nggak?" Tanya Devin. Zheina tertegun, ia balik menatap Devin
"Kenapa tanya gitu?" Tanya Zheina balik. Matanya tak terlepas dari mata coklat Devin.
"Nanya aja, Pasti nggak punya kan?!"
"Kepo deh, banyak lah yang mau sama aku" Tutur Zheina
"Hallah! Boong!"
"Nggak ada pertanyaan lain gitu?! " Zheina mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
"Kalo temen? Di Yogyakarta punya temen nggak?" Tanya Devin
Ahh...Zheina kembali teringat dengan Gita. Sehatian ini ia Sama sekali tidak memberikan kabarnya pada Gita
"Ada lah...Namanya Gita Starka. Dia cantik, baik, cerewet. Emang kamu nggak tau? Ngakunya tau apapun soal aku"
"Kan yang aku tau soal kamu, bukan Gita" Balas Devin
"Halahhh!"
"Terus ada yang suka buat kamu kesel, marah apa gondokan gitu nggak?" Tanya Devin lagi
Dan kali ini, Zheina teringat dengan Gerry. Yang senang mengganggu dan mencari gara gara padanya. Sudah beberapa hari ia juga tidak memberikan kabar pada Gerry.
"Gerry, Namanya Gerry. Dia mungkin 11 12 sama kamu. Suka buat orang gondokan" Jawab Zheina
"Enak aja! Kembaran Shawn Mendes dikatain mirip Gerry Salut!"
"Kalo kamu mah bukan Shawn Mendes, tapi Shawn The Sheep. Lagian namanya bukan Gerry salut, tapi Gerry Pradita Handojo Dev,"
"Mau namanya Gerry salut, Tom and Gerry, Gerry Mahesa, atau Gerry siapa, Aku nggak peduli! Yang penting kamu pacar aku"
"Idihhhhhh Gaje! BTW Tom And Jerry Kalikkk! Bukan Tom And Gerry!"
"Sama aja, Cuma beda huruf 'J' aja Zhei" Ucap Devin
"Kamu nggak pulang!? Ini udah jam berapa Dev? Ntar dimarahin Papa kamu lhoh" Ucap Zheina
"Ceritanya ngusir nih?" Tanya Devin
"Maunya ngusir apa nggak?" Zheina bertanya balik
"Nggak lah Zhei"
"Yaudah, kalo gitu aku nggak denger"
"Hahaha, yaudah aku pergi dulu ya! Kamu jangan tidur kemaleman. Besok aku jemput kamu Okey? Good night" Pamit Devin lalu berdiri dari duduknya. Zheina juga ikut berdiri.
Ia tersenyum tulus mendengar kata Devin. Matanya masih sibuk memperhatikan Devin yang mulai menaiki motor miliknya sendiri. Setelah memakai Helm, Devin menghidupkan mesin. Menoleh kearah Zheina terlebih dahulu. Tersenyum dan melakukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Zheina.
Zheina masih tersenyum memandang punggung Devin yang mulai menjauh. Ia mendongak keatas melihat langit.
"Langit malam yang indah" Gumam Zheina lalu memasuki rumah nya.
**
Vote Please;v
Terus Stay di cerita ini Yak..
Maacihhh 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bad Boy
Novela Juvenil0824xxxxxxx "Sekarang , besok dan seterusnya Lo akan selalu jadi MILIK GUA!!" Pacar gue maksudnya " Zheina Nemea Geryeon. Hidupnya berubah 100% karena sebuah pesan masuk itu. Devin Alexi Deineira. Anak pebisnis kaya raya. Perfect Bad Boy adalah jul...