💟TigaBelas💟

5.4K 390 85
                                    

BlueMoon!
'Purnama terakhir!'
---------------------------------

***

Tiga belas chat dari Keenan membuat Hana tak senang. Bukan karena dia tak suka dihujani chat oleh salah satu Abang kesayangannya itu. Tapi dia berharap Karl yang mengiriminya chat. Dia sudah menunggu dua menit tapi Karl belum balas juga. Dua menit menunggu itu rasanya seperti dua purnama saja bagi Hana.


Ting!
Ada notifikasi chat masuk di hp Hana.

"Akhirnya dia balas juga!"

Karl:
'Dalam a.m dan p.m saya, kamu tak ada dalam keduanya.'

Senyuman Hana mati. Ternyata Karl tak merindukannya. Benarbenar menyebalkan. Rasanya kalau dokter tampan itu ada di depannya sekarang pasti sudah langsung ditarik ke depan penghulu, dipaksa menikahinya sebagai hukuman karena telah menggores hati lembutnya.

"Woy kenapa manyun?" tanya Kyle saat Hana keluar dari kamar menghentakhentak kaki dengan memasang mulut itik.

"Dokter Karl menyebalkan. Dia tak merindukanku sama sekali."

"Kau itu bukan keluarga atau isterinya. Untuk apa dia merindukanmu bagai hah?" Balas Kyle. "Kau belum halal untuknya. Jangan memaksanya merindu."

"Tapi kan ...."

"Assalaamu'alaikum!" suara salam Given menghentikan ucapan Hana.

"Jangan bilang Kakak!" bisik Hana pada Kyle.

"Wa'alaikumussalaam!" jawab Hana dan Kyle ketika Given sudah masuk dan menghampiri mereka.

"Kyle, kau sudah minum obat kan?" tanya Given.

"El ... please, kau sudah bertanya banyak kali tadi. Aku sudah minum obatnya." Jawab Kyle. Sejak siang Given mengingatkannya untuk minum obat. Bawel sekali.

"Aku tak percaya padamu. Hana, kau lihat Kyle minum obat gak?" Given ingin memastikan.

Kyle sudah memutar bola mata seolah mau mengatakan 'terserah kau saja.'

"Mana kutahu." Hana menjungkit bahu. "Aku kan pergi dengan Tante Chika tadi."

"Sudahlah El sayang, kau cek saja obatku berkurang atau tidak." Sampuk Kyle.

"Bisa saja kau buang obatnya seperti kemarin!"

"Aku buang ke dalam perutku lah!"

"Aku tak percaya!"

"Kau mau aku cium??? Biar kau tahu aku minum obat atau tidak. Mumpung pahitnya masih terasa di mulutku."

Given sudah membelalakan mata.

"Dari pada kau cium, aku lebih baik memilih percaya saja." Balas Given lalu masuk kamar.

"Cihhh tahu takut!" cebik Kyle.

"Kau senang sekali mengusik Kakak!"  ucap Hana sambil menjeling Kyle.

"Aku merasa disayangi saat dia mulai memarahiku."

"Ingat anak isteri oyy!" Hana membaling bantal pada Kyle.

"Alah ... aku hanya merindukan perhatian dia."

"Kalian gak HALAL oyy. Jangan memaksakan diri merindu." Hana membalikkan ucapan Kyle tadi.

"Berisik!!! Mending kau chat-an dengan dokter Karl saja sana."

"Ish kenapa Abang mengingatkanku padanya??? Kan aku jadi kesal lagi."

Hana membaling bantal lagi pada Kyle lalu pergi meninggalkan Kyle sendiri.

19 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang