A Proposal!
'Will you ... ?'
-------------------------------***
Anggapan bahwa melindungi harus melepaskan ternyata tak benar.
Pada akhirnya orang yang berusaha dilindungi malah berbalik ingin melindungi.
Karl benarbenar buntu. Jika melepaskan Hana adalah sebuah kesalahan, maka apakah berada di sisi Hana itu baik?Awalnya dia memang ingin meluruskan kesalahpahaman dan melamar Hana dengan benar. Tapi setelah tahu track record mertuanya dia mengurungkan niat itu. Keluarga Raihana tak pernah berlaku baik pada orangorang yang menghalangi jalannya. Karl bisa saja langsung menolak menikah lalu pergi jauh dari Hana. Tapi dia tahu keluarga Raihana tak akan berhenti mencari tahu tentang penyebab penolakan. Jadi untuk itu dia rela tinggal dengan keluarga menyeramkan itu untuk memastikan mereka tak akan pernah menyentuh Hana.
Semua telah dia lakukan agar keluarga mertuanya tak tahu tentang Hana. Jika terjadi sesuatu pada pernikahannya, jika ternyata dia tak bisa membahagiakan Raihana setidaknya keluarganya tak akan menyangkut pautkan hal itu pada Hana. Itu yang Karl pikir.
Namun sekarang situasinya berubah. Karl tahu bahwa Hana tak akan diam saja setelah dia tahu dirinya dalam masalah.
Lihat saja betapa polosnya Hana mengajaknya menikah dan rela jadi isteri kedua hanya untuk berada di sisinya."Karl!" panggil Arka.
"Apakah keluarga Raisya akan menerimaku?" tanya Karl tibatiba. "Meski aku setuju untuk menikah dengan Raisya tetap tak akan mudah mendapatkan restu mereka. Membiarkan Raisya membujuk orangtuanya lagi? Aku tak bisa melihatnya berjuang seperti itu lagi untukku. Jadi Papa, aku dan Raisya tetap tak bisa bersama meski aku bercerai atau tidak."
"Temui orangtuanya dan yakinkan mereka!"
"Dengan keadaanku yang seperti ini? Itu lebih tidak mungkin."
"Assalaamu'alaikum!" suara salam yang tibatiba membuat Karl dan Arka menoleh ke arah pintu.
Arka jelas terkejut melihat siapa yang datang.Sudah beberapa hari sejak ajakan menikahnya, Hana tak datang menemui Karl, dan sekarang kejutan datang untuk Karl.
"Wa'alaikumussalaam!" jawab Arka setelah sadar dari keterkejutan. "Kehormatan bagi kami karena kalian sudi datang. Silakan duduk!" Arka mempersilakan tamunya duduk.
"Apakah dia Karl?"
Arka melirik Karl sekilas lalu mengangguk.
"Jadi ini pria brengsek yang digilai puteriku?"
"Abang!" Syifa mencoba mengingatkan Arsy agar tak melampau.
Arka sudah tersenyum kecil mendengar ucapan Arsy, "ya. Dia anak brengsek itu." Jawab Arka lalu menoleh menatap Karl yang sepertinya terkejut. Ini kali pertama Karl bertemu dengan orangtua Hana.
"Aku biasanya sopan. Tapi entah kenapa kesopananku lenyap sekarang." Ucap Arsy.
"Aku mengerti." Balas Arka. "Ngomongngomong, apa yang membuat kalian datang kesini?" tanya Arka.
"Ayo kita ngobrol di luar. Disini pengap!" ajak Arsy pada Arka.
Arsy dan Arka pun keluar meninggalakan Syifa dengan Karl.
Untuk beberapa saat masingmasing terdiam.
"Hay Tante!" ucap Karl gugup. "Saya Karl. Maaf harusnya kita tak bertemu dengan cara seperti ini."
Syifa mengernyitkan keningnya menatap Karl. Karl semakin tak enak hati dengan tatapan Syifa.
"Arrrggghhh selera anakku benarbenar bagus!" teriak Syifa girang membuat Karl terkejut hampir ngejengkang dari kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
19 ✔
RomanceAku satu Kau sembilan Aku sendiri kau sempurnakan . . Ini kisah tentang gadis pecinta angka sembilan belas. 1tanya 9kata keramat dia tulis untuk pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta dalam waktu 19menit. Ahh tidak ... pria itu bahkan sudah membu...