💟19_16💟

6K 419 60
                                    

Kenangan
'Kilas balik ...  hanya ada aku dan kamu di dalamnya'
-------------------------------------------------------------

***
Kata tak mampu menjelaskan perasaan.
Melihat Given terluka membuat hati Arsy sakit. Secara tak sengaja anak itu jadi terlibat dalam kekacauan.

"Ayah!" ucap Given begitu dia melihat Arsy. "Aku baikbaik saja."
Given seperti tahu saja apa yang dipikirkan Arsy.

"Ayo Ayah antar pulang! Mulai besok kamu bisa libur untuk beberapa hari. Tak usah bekerja dulu."

"Biar aku saja yang membawanya pulang," sampuk Dafa.

"Papa, boleh bawakan aku masker dulu gak? Aku tak mau Mama melihat keadaanku seperti ini saat pulang nanti," ucap Given.

"Tentu! Papa ambil masker dulu." Dafa pun pergi ke apotek.

"Ayah, bagaimana Karl?" tanya Given setelah Dafa pergi. "Apa perempuan itu masih membuat masalah pada Karl?"

"Karl baikbaik saja."

"Syukurlah! Dia sepertinya agak serabut tadi saat melihat mantan isterinya lagi. Benarbenar mengejutkan ternyata dia pernah menikahi perempuan brutal seperti itu."

"Sudah jodohnya mau gimana lagi."

"Untung jodoh mereka tak panjang."
Given membuat rolleyes dan mengangkat tangannya tanda syukur.

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Dafa yang sudah kembali.

"Euh aku bicara pada Ayah untuk tak memberitahu keadaanku pada Hana," ucap Given lalu melirik Arsy.

"Bukannya bagus kalau Hana tahu? Dia jadi bisa menjauh dari bocah brengsek itu."

"Papa!"

"What? Papa benar kan? Kalau Hana tahu isteri bocah itu menyerangmu, Hana pasti akan menjauhinya."

"Dia hanya mantan isterinya saja okay! Dan please beri Karl kesempatan untuk membuktikan dirinya pada Papa. Jangan jauhkan dia dari Hana."

"Terlalu beresiko untuk Hana. Melihatmu babak belur seperti ini saja sudah membuat hati Papa sakit. Papa tak mau Hana mengalami hal yang sama."

"Lebih baik segera bawa Given pulang. Dia harus istirahat!" sela Arsy.
Dafa tak bisa melihat keadaan sekali. Anaknya terluka masih saja punya keinginan untuk berdebat.

"Kenakan maskermu!" Dafa memberikan masker pada Given.

Setelah pamitan pada Arsy mereka pun pulang.
Given berjalan sambil menggandeng lengan Dafa. Dia tahu benar Papanya itu masih marah dengan apa yang terjadi padanya. Karena itu dia berusaha bermanja pada Dafa agar Papanya itu bisa sedikit tenang.

Dari jauh Arsy memperhatikan mereka pergi.

"Temui aku di rumah sakit. Sekarang!"

Setelah bicara Arsy langsung menutup teleponnya. Tatapannya sangat dingin, padahal hatinya sedang panas.

***

Baru saja mau bersiap tidur, suara ketukan pintu datang mengganggu.

Dengan malas Hana membuka pintu kamar. Belum sempat dia melihat siapa yang datang, tubuhnya sudah dibawa ke dalam rengkuhan.

"Dokter, is everything allright?" tanya Hana  khawatir.
Padahal Hana ingat benar kalau Karl bilang tak akan datang ke rumahnya. Kalau tak ada sesuatu terjadi kenapa Karl tibatiba muncul seperti ini? Apa sematamata karena rindu? Mungkinkah? Hana bertanyatanya.

19 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang