Swara berlari kemudian duduk dihadapan televisi sembari memainkan ponselnya dengan serius. Dia mulai membuka Whatsapp karena telah sekian lamanya dia tidak menggunakan aplikasi tersebut. Swara mulai mengganti foto profil dirinya dengan foto yang lebih keren seperti memakai kaca mata dan memakai pakaian yang lumayan mewah. Sejujurnya itu adalah foto Swara dulu yang sedang berlibur di Bali bersama Rani dan Rafa.Semuanya sudah terganti. Dimulai dari foto profil, dan bionya sudah diganti. Gadis kecil itu mulai mencari kontak Whatsapp Sanskar si pria menyebalkan itu.
“Swara nanti sore mau ikut, ga?” Tanya Fani yang baru saja menyimpan pakaian ke lemari kamar. Wanita lumayan paruh baya itu membawa beberapa cemilan serta jus jeruk didalam nampan.
“Kemana, Bi?” Jawab Swara tanpa melihat ke arah Fani. Dia sekarang sedang sibuk mengerjai Sanskar saat itu.
“Arisan dirumahnya Sanskar. Kamu mau ngga? Sekalian temenin Bibi disana gitu, supaya ngga berangkat pulang sendirian terus.” Ucap Fani sembari memindahkan chenel televisi kepada sinetron favoritnya.
“Yuda ga diajak, ma?” Yuda ikut nimbrung ketika dia sudah mengganti pakaiannya. Pria tinggi itu kemudian duduk di sebelahnya Fani sembari meminta beberapa batang steak kentang yang sudah Mamanya buat.
“Emangnya kamu mau ikut nimbrung sama emak-emak kaya Mama?” Tanya Fani. Yuda hanya nyengir kemudian menggeleng.
“Kalo Swara ikut Yuda ikut ya Ma?” Tanya Yuda. Fani mengangguk pasrah.
Swara masih terdiam sembari tertawa-tertawa sendiri ketika melihat chatingan dirinya dan Sanskar yang baru saja hangat dibalas. Oh ya ampun? Kenapa Swara bisa bego, sih! Dia menyamar menjadi Jennie Black Pink untuk membuat Sanskar kejang-kejang. Namun tidak, malah pria itu berbalik mengerjainya.
“Ra apaan sih ketawa-ketiwi sendirian. Ada apaan?” Tanya Yuda. Swara masih tetap tertawa.“Ga dijawab lagi Mama gue nanya sama lo. Kesambet lo ya? Sini gue liat,” Yuda merebut ponsel Swara dengan cepat. Seketika dia terdiam membaca setiap chatingan Swara dan Sanskar.
“Sirik lo ya? Ma dia ngaku-ngaku jadi Jennie Black Pink. Aduh pengen ketawa gue. Beda jauh Swara masih imutan Jennie kali!” Ejek Yuda sembari mengembalikan ponselnya Swara. Swara terkadang heran, kenapa Yuda sekarang suka mengejek layaknya seperti Sanskar pria yang menyebalkan itu?
“Udah-udah jangan berantem. Ayo mandi gih kalian kan bentar lagi sore. Mau ikut Mama Arisan, kan?” Fani bangkit sembari membawa nampan yang cemilannya sudah habis dimakan lahap oleh Yuda dan dirinya, menuju dapur.
“Yuda sekarang suka ngejek! Galak sama jutek lagi!” Gerutu Swara dengan kesal.
“Lah kata siapa? Gue masih sama kok. Sama bijaksana nya.” Jawab Yuda percaya diri. Swara tertawa sejenak.
“Sekarang kaya ketularan Mas Sanskar, deh Yuda ituh,” ucap Swara sembari membaringkan tubuhnya dengan pelan.
“Lo ko sekarang ngomongnya Sanskar terus, jangan-jangan lo suka sama dia, ya?” Tuduh Yuda. Swara menggelengkan kepalanya dengan cepat.
“Mit amit deh ya Yuda. Aku mah ga mau sama dia. Nyeselin orangnya. Udah sana ih mandi kenapa ikut berbaring juga?” Perintah Swara ketika Yuda juga ikut berbaring di sampingnya.
******
Sanskar melemparkan ponselnya ke kasur dengan pelan. Dia merebahkan dirinya dengan cepat. Menatap langit-langit kamar dengan senyum-senyum sendiri. Sanskar ini terlalu baper ketika mendapat chating pertama dari Swara si onta itu. Sungguh konyol ketika Swara berpura-pura menjadi Jennie Black Pink dan me P dirinya. Namun Sanskar berbalik mengerjai Swara hingga akhirnya terbukti bahwa Jennie Black Pink via Whatsapp itu ialah KW.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine!
Teen Fiction#Pengumuman Maaf, ini bukan cerita tentang kesedihan, tentang perjodohan, tentang kekerasan, yang bertema belakang india. Tapi ini cerita tentang remaja, lebih termasuk ke istilah masa putih abu-abu. Bertema belakang indonesia lebih tepatnya jakarta...