PART 20 - GAME ( 2 )

103 18 3
                                    

*Author prov

Hari ini Seokjin akan pergi ke rumah Namjoon, sebelum pergi namja tadi akan pamit pada Haneul.

" Haneul-yya " Ucap Seokjin mengetuk pintu kamar Haneul

" Haneul kau di dalam? " Ucap Seokjin lagi, namun masih tak ada jawaban dari Haneul, Seokjin masuk.

" Aigo lihat lah dia masih tertidur rupanya " Ucap Seokjin melihat Haneul yang masih tertidur pulas.

Seokjin mencari kertas dan sebuah pensil, lalu menulis pesan untuk Haneul. Selesai menulis, di taruhnya pesan tadi di laci meja samping tempat tidur Haneul.

" Love you my angle " Ucap Seokjin mengecup singakat bibir Haneul, lalu pergi menuju rumah Namjoon.

*Namjoon house

" Mian aku telat " Ucap Seokjin yang baru saja sampai dan bergabung bersama yang lain.

" Hmm duduk lah hyung " Ucap Jungkook sambil tersenyum kecil.

" Iya, kenapa kalian terlihat serius ugh? " Tanya Seokjin, memang dari tadi wajah mereka tidak se-cerah biasanya.

" Hoseok hyung tidak mau menghetikan permainnya hyung " Ucap Taehyung lemas.

" Hoseok-ah, Hyojo sudah lama tidak ada. Sudah berlalu 2tahun yang lalu, jangan bersikap seperti anak-anak Hoseok-ah, dia sudah tenang di sana. Dan kau malah menyiksa dirimu sendiri, bahkan kami pun tersiksa dengan permainanmu ini " Ucap Seokjin mencoba berbicara pada Hoseok.

" Lalu kenapa kalian menerima tantangan ini huh? Kalian yang menerima bukan? " Ucap Hoseok dengan senyum mirisnya.

" Hoseok hyung kami kira kau dulu hanya tertekan lalu tak sengaja membuat permainan ini, kami kira kau akan segera mengakhiri permainan ini lalu menyadari kalau permainan ini tidak ada gunanya dan malah menyiksa. Kami menerimanya karna kami hanya kasian melihat hyung waktu itu " Jelas Jungkook.

Sunny yeoja pertama yang membuat Hoseok bisa jatuh cinta padanya. Saat itu musim gugur, mereka akan merayakan anniv mereka yang pertama.

Hoseok dengan senyumnya sudah menunggu di tepi jalan, Sunny hendak menyebrang. Namun tuhan berkata lain, Sunny
tertabrak truk besar dan nyawanya tidak bisa di selamatkan.

Hoseok yang sekarang bukanlah Hoseok yang sekarang, dulu dia bisa tertawa lepas. Berbeda dengan sekarang, untuk tertawa kepada teman-temannya saja sangat sulit.

" Baiklah aku akhiri permainannya " Ucap Hoseok tersenyum sinis

" Wah jjinja? " Tanya Seokjin kaget sangat senang.

" Semoga kalian bahagia, dan terimakasih untuk semuanya " Ucap Hoseok tersenyum lalu pergi meninggalkan teman-temannya.

*Hoseok prov

Disini aku sekarang, berdiri di atas trotoar dengan pemandangan sungai yang mengalir deras di bawahnya.

Cukup, aku lelah tidak ada yang mengerti aku . Mereka semua hanya menginginkan kesenangan mereka. Sedangkan aku yang tersiksa.

Sunny, aku akan menyusulmu. Tepat saat aku akan menjatuhkan satu kakiku ke bawah, sebuah suara membuatku berhasil menoleh.

" Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalahmu " Ucap seorang yeoja.

" Kyungkyul? " Tanyaku memastikan, yeoja itu mengangguk sambil tersenyum manis.

" Ini untuk sunbae " ucapnya sambil memberiku satu cup kopi

" termakasih, apa yang kau lakukan di sini? " Ucapku menerima kopi darinya, lalu kami berjalan bersama sambil sesekali berbincang.

" Hanya kebetulan lewat, dan tidak sengaja melihat sunbae di sini " Ucapnya.

" Tidak pergi bersama sahabat-sahabatmu itu hm? " Tanyaku lagi

" Manusia berdua itu sangat sibuk akhir-akhir ini " Jawabnya lesu, aku hanya diam.

" Kenapa sunbae mencoba bunuh diri? " Tanya-nya padaku

" Hmm bagaimana ya " Ucapku ragu untuk menceritakannya, karna aku tidak aku ber-cerita kecuali kepada orang terdekatku.

" Tidak usah di paksa sunbae, aku mengerti " Ucapnya tersenyum, benar-benar dia berbeda

" Kau sendiri memberhentikanku untuk bunuh diri? " Tanyaku

" Hmm aku hanya tidak sunbae bernasib sama dengan sahabat lelakiku.  " Jawabnya

" Eh? " Ujarku bingung

" Begini dia itu di tinggal pacarnya, karna pacarnya lebih memilih orang lain dari pada dia. Bisa di bayangkan betapa bodohnya dia? Sementara aku? Bahkan pacarku dulu meninggalkan aku selama-lamanya " Ceritanya polos, seolah-olah aku teman dekatnya, tapi aku sangat nyaman dan berusaha menjadi pendengar terbaik untuknya.

" Kau bilang kau di tinggal selama-selamanya, maksudnya bagaimana? " Ucapku berusaha menjadi pendengar yang baik.

" Dia menyembunyikan penyakitnya dariku, waktu itu saat aku ulang tahun dia sama sekali tidak ada datang atau sekedar mengucapkan. Ku kira dia sedang mengerjaiku untuk membuat sebuah kejutan ulang tahun, aku tunggu satu minggu namun dia tak kunjung datang. Saat aku datang, eommanya menangis padaku. Aku heran bukan main, lalu eommanya mengajakku ke sebuah tempat. Ya, tempat peristirahatannya terakhirnya, dia meninggal tepat saat ulang tahunku, bisa kau bayangkan bagaimana sakitnya? Hiks— " Ucapnya, sebelum dia menangis ku tarik dia ke dalam pelukanku. Ternyata bukan aku saja yang bernasib seperti ini, namun kisah Kyungkyul bahkan lebih menyakitkan.

" Eoh sudah jangan menangis " Kataku mengusap pelan punggung mungilnya.

" Eoh sunbae mianhe, aku kelepasan " Ucapnya melepas pekukannya, lalu menghapus air matanya

" Lalu apa yang kau lakukan saat dalam keadaan seperti itu? " Tanyaku

" Aku sempat depresi, bahkan berfikir untuk bunuh diri. Namun aku berfikir dua kali, aku masih punya keluarga, teman, semua orang yang menyayangiku. Tapi aku malah ingin mati untuk hanya satu orang yang menyayangiku " Ucapnya, dia benar. Aku tersenyum mendengar perkataannya tadi

" Mau kau temani aku seharian ini? Apa kau tidak keberatan? Aku sangat butuh seseorang saat ini bersamaku" Tanyaku, dia tersenyum mengangguk. Astaga manis sekali. Lalu kami berkeliling sambil sesekali bercanda.

" she is not perfect, but she can make me smile " – hoseok

*Kim Seokjin prov

" Eoh kau sudah pulang? " Tanya yeoja manis yang selalu mengisi hari-hariku.

" Hmm " Ucapku langsung memeluknya

" Kau kenapa hm? " Tanya-nya kini berbalik lalu memeluk dan mengelus punggungku lembut.

" Mau berjanji? " Tanyaku

" eh? untuk? " Tanya-nya heran

" Untuk tidak meninggalkanku, bagaimana pun keadaannya? " Tanyaku, dia tersenyum

" Aku tidak bisa janji Seokjin, itu semua tergantung padamu " Jawabnya

" Kau tau kan aku sangat mencintaimu? " Tanyaku lagi, dia hanya menggangguk tersenyum.

" Please stay with me, i love you more than world " Ucapku setelah itu menyium puncak kepalanya

" Please stay with me, i love you more than world " Ucapku setelah itu menyium puncak kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thankyouu for read my story, hope you'll enjoy the story. Thankyouu 🥺🥰

I JUST WANT YOU [ KSJ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang