PART 28 - LOVE

82 11 4
                                        

*Haneul Prov

Setelah Kyungkyul dan Nami pulang, aku memustuskan untuk melanjutkan tidur siangku. Semalam kami tidur larut sekali karena marathon beberapa film, serta Nami yang mengajak aku dan Kyungkyul bermain beberapa permainan.

Aku berjalan ke kamar sambil sesekali menguap, kemudian aku hempaskan badanku ke tempat empuk itu. Tepat saat aku hendak memejamkan mataku, handphone-ku bunyi, ada pesan masuk sepertinya.

Seokjin
Sudah selesai acara dengan Nami dan Kyungkyul-nya?

Haneul
Sudah oppa, ada apa?

Seokjin
Bisa bertemu? Aku rindu, waktu kita tidak banyak lagi. Banyak hal yang mau aku bicarakan sebelum kau pergi

Hatiku senang dia bilang kalau dia rindu, tapi hatiku juga sesak mengingat kalau waktu-ku dan Seokjin tidak banyak lagi.

Haneul
Bisa oppa, dimana? Tapi tunggu 30 menit aku akan bersiap-siap.

Seokjin
Bersiap-siap lah, aku akan menjemputmu dalam 30 menit.

Aku buru-buru meluncur ke kamar mandi untuk membersihkan diri, rasa kantuknya langsung hilang saat aku ingat akan bertemu Seokjin. Haha rasanya senang sekali, selalu seperti ini rasanya jika Seokjin mengajak untuk bertemu. Gugup dan senang, tidak pernah berubah.

20 menit selesai untuk aku membersihkan diri dan sedikit memoles wajahku dengan make up seadanya. Aku memang tidak terlalu suka make up tebal.

10 menit aku habiskan untuk membereskan kamar yang tidak terlalu berantakan, kemudian turun ke bawah untuk memakan beberapa helai roti selai.

Tting... Ttong...

Aku bergegas membersihkan piring setelah makan, kemudian buru-buru mebuka pintu.

"Sudah siap?" Tanya Seokjin yang sudah berdiri di depan pintu sambil tersenyum, aku mengangguk. Kemudian dia menggenggam tanganku dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Semalam bagaimana? Seru?" Tanya Seokjin sambil tetap fokus ke jalanan.

"Seru sekali, kami juga sempat menangis saat membahas kepindahanku yang terlalu mendadak ini" Jawabku

"Iya mereka benar, ini terlalu mendadak. Sabtu nanti mau aku antar ke bandara ya? Aku jemput" Tawarnya, kemudian sambil menyetir tangan satunya menggenggam tanganku dan mengelus lembut. Manis sekali.

"Serius tidak merepotkan? Aku bisa naik taxi ke bandara"

"Tidak tidak, mana bisa begitu. Pacarku ini akan pindah masa aku tidak mengantarnya? Kejam sekali" Jawabnya dengan nada kecewa, aku terkekeh.

"Baiklah baiklah, nanti ku beri tahu yang lain. Fokus lah pada jalanan, lepaskan tanganmu in Seokjin-ah" Ucapku sambil berusaha melepaskan tanganku dari genggamannya, bukannya tidak nyaman. Tapi kalau terus-terusan ini pipiku akan semakin memerah. Pasti akan memalukan.

"Tidak jangan di lepas biarkan seperti ini, aman kok. Aku juga tidak terlalu cepat menjalakan mobilnya" Ujar Seokjin sambil tetap mempertahankan tanganku untuk dia genggam.

"Baiklah terserah" Kemudian aku fokus menatap jalanan. Aku pasti akan sengat merindukan kota ini, udaranya yang sejuk, orang-orang yang ramah, belum lagi tempat-tempat seperti caffe, mall, taman, semuanya akan benar-benar aku rindukan. Disini nyaman sekali.

I JUST WANT YOU [ KSJ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang