"Seokjin, can I have you? what if there is something better than me?" - Haneul
"You're my first and last love, just trust to me. I will make you mine" - Seokjin
Ku pikir awalnya dia hanya seorang namja yang mesum, berandalan, sangat badboy highcla...
Hari ini saat aku bangun aku mendapat telfon dari Haneul, katanya aku harus bertemu denganku sekarang juga.
Aku senang, tapi juga bingung. Tidak biasanya dia mau di ajak keluar, namun sekarang dia yang mengajakku.
" Menunggu lama oppa? " Tanya-nya saat sudah sampai, dia begitu cantik hari ini.
" Ani, duduklah " Tawarku lalu dia tersenyum dan duduk di hadapanku.
" Kau mau pesan apa oppa? Biar aku pesankan " Tawarnya
" Samakan saja " Jawabku singkat, dia mengangguk lalu pergi ke kasir untuk memesan makanan kami. Tak lama dia datang dengan membawa dua cup coffe.
" Ini untuk oppa " Ucapnya sambil tersenyum lalu meletakkan 1cup didekatku, lihatlah dia sungguh manis
" Gomawo Chagii " Ucapku dia tersenyum dengan pipi yang memerah, haha sungguh menggemaskan
" Oppa ada yang ingin aku beri tau " Kini mukanya mendadak begitu kusut
" Wae? Berita tau saja " Ucapku
" Begini oppa, appa di pindahkan tugas ke London selama 2taun " Jelasnya lalu dia berhenti berbicara dan menarik nafas panjang
" Lalu? " Tanyaku
" Aku juga akan ikut pindah oppa " Jawabnya, duniaku rasa berhenti. Yang benar saja? 2taun tanpa Haneul? Aku akan gila.
" Oppa aku akan main ke Seoul jika ada cuti, jadi oppa tidak perlu khawatir. Dan aku pun disana hanya 2taun " Jelasnya lagi
" Aku hanya ingin bilang, kalau oppa tidak sanggup oppa bisa mencari penggantiku yang lebih baik bukan? " Tanya-nya lagi, pertanyaan macam apa itu? Tak bertemu sehari dengannya saja sungguh membuatku gila. Lalu dia menyuruhku mencari pengganti? tidak bisa.
" Aniyo chagi, aku mencintaimu. Aku tidak akan semudah itu mencari pengganti " Ucapku, dia tersenyum manis.
" Oppa aku hanya ingin kita saling memegang kepercayaan bersama, aku janji tidak akan lama disana. Dan akan sering-sering menghubungi oppa, arraeso? " Ujarnya, aku mengangguk mengerti. Kemudian aku pegang tangan halusnya dan ku cium punggung tangan-nya.
" Aku mengerti chagi, dan tiba saat kau kembali. Aku akan menikahimu, aku benar-benar ingin kau menjadi milikku seutuhnya pada saat kau kembali nanti. Jaga kesehatanmu, sering-sering menghubungiku, jika ada masalah langsung ceritakan padaku. Telfonku aktif 24jam untuk mendengar ceritamu " Ucapku, dia tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
" Oppa gomawo " Ucapnya, aku mengangguk
" Kapan kau pergi? " Tanyaku
" Sabtu depan oppa " Jawabnya
" Jam? " Tanyaku lagi
" Sepertinya pesawat jam 10pagi " Jawabnya
" Oke kita masih punya 1minggu untuk menghabiskan waktu bersama, dan aku juga sesekali akan ke rumahmu untuk membantumu packing barang " Ujarku
" I don't want her to leave, but fate says she must leave "- Seokjin
*Nami prov
Hari ini aku sedang berjalan santai di Sungai Han, udara pagi ini begitu segar. Bisa membuat beban di kepalaku terasa begitu ringan.
" Nami? " Panggil seseorang dari belakang, aku menoleh.
" Yoongi oppa? " Tanyaku sedikit kaget, astaga kenapa harus bertemu dengannya? Dia malah tersenyum.
" Sedang berjalan-jalan? Boleh aku menemanimu? " Tawarnya, aku tidak bisa menolak tawaran kaka kelas bukan? Itu terlalu berbahaya, dengan berat hati aku mengangguk ragu dan dia tersenyum.
" kajja! " Ujarnya sambil memegang tanganku, sial detak jantungku makin tak karuan.
" maaf " Ujarnya tiba-tiba
" Untuk? " Tanyaku polos
" Kau salah paham kemarin, dia itu mantanku. Dia datang kemudian dengan tiba-tiba memelukku " Jelasnya, aku tersenyum miris
" Lalu kenapa minta maaf? " Jawabku sambil tersenyum miris, dia mengambil nafas berat
" Aku tau kau mencintaku " Ujarnya tiba-tiba sambil menghentikan langkah kami dan dia memposisikan tubuhku agar berhadapan dengannya.
" Jungkook sudah bercerita semuanya padaku " Jelasnya, Jungkook sialan. Sekarang tamatlah riwayatku.
" Aku juga mencintamu " Ujarnya tiba-tiba lalu menatap mataku lekat. Dunia rasanya berhenti, jantungku makin berpacu.
Chupp~
Sial, dia mencium bibirku sambil memejamkan mata-nya.. Rasanya aku mau mati saja sekarang, aku senang tapi juga malu. Kemudian dia melepaskan ciumannya.
" Mulai sekarang kau yeojachinguku " Ujarnya
" Ma-mana bisa begitu, aku kan belum tentu menerima oppa " Jawabku, dia tersenyum
" Kalau kau menolakku mungkin kau sudah meghabisiku saat aku menciummu tadi kan? Tapi aku hanya diam, itu artinya kau menerimaku bukan begitu chagi? " Sial, dia terus menggodaku.
" Haha yeojachinguku ini sangat cantik jika sedang malu seperti ini " Ujarnya kemudian dia mencubit gemas pipiku.
" I promise I'll take care of you " Ucap-nya kemudian mencium puncak kepalaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thankyouu for read my story, hope you'll enjoy the story. Thankyouu 🥺🥰