Partikel 6

48.1K 6.7K 156
                                    

Long time no see gaesss

Buat kak RyaHello terima kasih buat riset tentang Bali... Sorry dorry morry, aku recokin terus yaaa..

Koreksi typo gaess

Happy reading^^

💍💍💍

Selain pantainya yang indah dan ramai dikunjungi wisatawan. Hal yang paling aku suka dari Bali adalah budaya dan adatnya. Banyak budaya yang menjadi ciri khas Bali, selain itu kehidupan sosial masyarakat Bali sangat kental dan erat. Ada kelompok masyarakat atau komunitas sosial adat yang namakan Banjar. Banjar ini ada di setiap Desa.

Aku sampai di Kuta pada siang hari kemarin, melanjutkan perjalanan ke Ubud untuk mencari Villa yang sudah kami booking selama lima hari. Pada sore harinya, aku berkesempatan untuk mewawancarai Kelian Banjar Dinas di Banjar Nagi, Ubud.

Kelian Banjar Dinas tersebut bercerita banyak ketika aku mendatangi rumahnya. Dari mulai filosofi Kelian. Ternyata Kelian itu sama artinya dengan ketua. Kata kelian sendiri yang berasal dari kata kelih-an yg artinya tertua atau tetua.

Beliau menjelaskan jika masing-masing wilayah memang punya Banjar. Setiap Banjar itu terbagi dua, ada Banjar Adat dan Banjar Dinas. Banjar adat fungsinya untuk urusan adat seperti dalam upacara agama di Pura-pura yang ada di desa bersangkutan, upacara perkawinan, ada kematian warga terutama yang beragama hindu. Sementara Banjar Dinas fungsinya untuk urusan pemerintahan, pembagian wilayah administratif, pengurusan KTP, Domisili, sosial, atau hal dinas lainnya.

Keren bukan?

Makanya aku lebih tertarik mempelajari kearifan lokal yang sebenarnya belum bisa masyarakat Indonesia eksplor secara lebih detail.

Sementara pagi ini, setelah melakukan sarapan di atas perahu kecil sambil menjelajahi sungai dan melihat pemandangan yang indah di sekitarnya, rombonganku sepakat untuk pergi ke pantai Kuta. Devina yang lebih excited. Ia memakai baju pantai dan celana hot pants yang panjangnya hanya dua jengkal di bawah pinggang, kacamata hitam membingkai matanya, topi pantai berwarna pink menutupi kepalanya, dan tak lupa si kipas keramat yang selalu ia bawa.

Aku memakai maxi dress bermotif floral dengan bahan santung yang adem ketika dipakai. Aku percantik dengan memakai topi pantai putih dan kacamata hitam. Sementara Lina, ia memakai baju pantai Manila Bohemian. Dan Mama memakai celana jogger grey dan kaus putih panjang karena memakai jilbab.

Tapi sebelum ke pantai, kami berempat menaiki delman. Berkeliling menjelajahi kawasan Kuta. Setelah puas berkeliling, tujuan selanjutnya adalah pantai Kuta. Berjalan-jalan di pasir pantai. Ini adalah permainan pantai klasik tapi paling seru, menyenangkan, dan tidak pernah menjadikan bosan untuk dinikmati bersama-sama.

"Beli es kelapa muda, yo? Mama haus," ajak Mama yang langsung diangguki olehku, Lina, dan Devina.

Kami duduk santai di atas pasir, menikmati cerahnya matahari dan debur ombak dengan meminum es kelapa muda.

"Banyak cogan, yaa ampun!" Lina berseru sambil menampilkan raut berseri menatap bule-bule yang ada di pantai.

"You udin punya pacar, Lilin. Ini jatah Eike, bukan you."

"Pacar gue kan di Jakarta, Sista Dev." Lina menyedot es kelapa mudanya. "Oh, demi Neptunus yang tidak bisa jadi Uranus! Itu Mr. KBBI bukan, Ya?"

Lina menunjuk ke arah pantai. Aku yang tercengang langsung mengikuti arah telunjuknya. Mataku menyipit dan memicing, menatap ke arah nun jauh di sana. Mana Mr. KBBI? Aku melihat banyak orang yang berada di pantai.

Partikel Jodoh (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang