Partikel 12

41.8K 6.8K 538
                                    

Nih nih cpecial Mr. KBBI

Karena ini partnya Mr. KBBI, berarti vote komen juga harus cpecial pake sosis, bakso, telor, daging.

💍💍💍

DHEO

Bukan hal yang mudah jika harus merelakan sesuatu yang amat sangat berharga. Termasuk cinta. Mengawali kisah ini sejak enam tahun yang lalu, pasang surut arus hubungan telah terlewati. Kerikil, batu, hujan, dan segala macam rintangan bisa terlewati meskipun harus ada intrik yang menodai. Tapi ternyata aku lalai dalam menyetir hubunganku, hingga aku tidak melihat adanya jurang di depan.

Terjatuh.

Semuanya patah.

Dan lepas.

Anessa itu berharga, enam tahun aku pertahankan di saat egonya yang selalu ingin lebih tinggi. Meminta kepastian dari hubungan kami sering kali ia pertanyakan. Tapi ketidakmampuanku mengambil sikap dan memberanikan diri memulai suatu ikatan, mungkin itu salah satu alasan di antara banyak alasan yang membuat Anessa menyerah.

Banyak orang berpendapat aku takut menikah hanya karena pekerjaanku sebagai pengacara. Banyak kasus yang aku tangani, di antara semua kasusku itu adalah kasus perceraian. Mendengar keluh kesah klienku, membuatku terkadang berpikir jika menjalankan pernikahan itu sulit. Lebih-lebih kalau pasangan tersebut tidak mau mengalah satu sama lain. Aku takut jika pernikahanku akan berakhir di jurang perceraian.

Anessa selingkuh. Selentingan itu bukan hanya sekali aku dengar. Sudah banyak teman yang mengatakan hal yang demikian padaku. Ya, aku tahu itu. Anessa butuh pelampiasan dari segala keinginannya. Dan lelaki itu mungkin menjadi pilihan terbaik untuknya melangkah ke jenjang pernikahan. Tidak seperti denganku. Aku bisa mengabulkan semua permintaan Anessa, kecuali menikah. Perihal kapan siapnya aku menikah, aku tidak tahu.

Rona wajah bahagia memancar dari gadis yang namanya masih terpatri di dada. Tersenyum merekah menyambut para tamu undangan yang memberikan ucapan selamat padanya. Terkadang ia dan lelaki pilihannya saling pandang dalam balutan senyum yang merekah kuat. Ia bahagia di hari pernikahannya.

Enam tahun menjalin kasih, bukan hal yang mudah untukku melupakan. Mereka bilang aku lelaki yang payah, karena tidak tegas dalam mengambil keputusan. Tapi mereka tidak mungkin merasakan apa yang sebenarnya aku rasakan.

Yang sekarang aku tanamkan dalam hati adalah : Anessa bukan jodohku. Anessa akan baik-baik saja tanpa aku. Anessa akan hidup bahagia bersama lelaki pilihannya. Dan aku? Ketika aku siap menikah, aku yakin Tuhan sudah menyiapkan jodoh untukku.

"Gila lo, Sob. Serius datang?" Yang baru saja menepuk bahuku dengan kencang itu Gerand. Sepupu Anessa yang berperan penting dalam terjalinnya hubunganku dan Anessa. Gerand adalah teman kuliahku, dia yang mengenalkanku pada Anessa yang kala itu berstatus sebagai adik tingkatku di fakultas lain.

"Anessa mengundangku, Ge. Aku menghargai itu."

Gerand menertawakanku. "Uji nyali lo, Sob. Gila."

"Bukan uji nyali, tapi uji kekuatan hatiku sampai mana melihat Anessa menikah," balasku. Yang lagi-lagi dibalas dengan tawa meremehkan darinya.

"Untung hati lo buatan Tuhan, Yo. Jadi datang ke nikahan mantan kayaknya gak jadi masalah terbesar buat lo."

Aku hanya tertawa kecil mendengar celetukannya. Oh, selain sebagai teman kuliah. Gerand juga rekan kerjaku. Kami satu perusahaan. Perusahaan tempat kami bekerja itu bergerak dibidang firma hukum. Nama perusahaan tempat kami bekerja adalah Panji Hartanto & Partners atau yang biasa disingkat PHP. Dengan total 85 orang fee earners, terdiri dari 12 partner, 70 associate dan 3 of counsel.

Partikel Jodoh (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang